Share

Part 20

Bryan menunggu Zea di parkiran. Hari ini mereka akan pulang bersama. Sejenak Zea bingung menghadapinya, apalagi melihat senyum Bryan yang tak putus menatapnya.

“Duduk di depan, dong. Gue bukan sopir lo,” protes Bryan, ketika gadis itu membuka pintu belakang.

“Gue duduk di depan atau di belakang, sama aja. Sama-sama bisa sampai ke rumah, kan?”

“Lo nurut aja, apa susahnya, sih?” gerutu Bryan.

Zea menurut, ia duduk di sebelah Bryan. Pria muda itu mengemudi dengan santai. Sekali-kali ia menoleh pada Zea yang diam tak bersuara. “Kita ke mana?” tanya Zea, ketika menyadari mobil melaju pada arah yang berbeda.

“Beliin lo pakaian.”

“Enggak usah, gue masih punya pakaian layak pakai.”

“Ini bukan kemauan gue, tetapi perintah Mama.”

Gadis itu terdiam. Kalau sudah menyebut nama Regina, ia tak bisa menolak permintaan wanita yang sangat baik dan perhatian itu.

Mobil berhenti tepat di sebuah butik ternama. Bryan mengajak Zea turun dan membawa gadis itu menuju deretan gaun mewah yang terpajang. “Ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
yok bahagia yok buk Alina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status