Share

Part 41

Pandu mendatangi kamar Zea yang telah rapi dan cantik. Nuansa pink dipadukan warna putih membuat kamar itu elegan khas putri remaja. Perlahan, pria itu duduk di atas tempat tidur empuk yang belum tersentuh pemiliknya. Bayangan kedatangan Zea di kamar ini pupus, ketika gadis itu menolak dan memilih tinggal bersama Alina di kontrakkan sempit. Begitu kuat cinta mereka, hingga harta tak mampu menggantikannya.

Rosa masuk ke dalam kamar, mendekati Pandu yang terpaku. Pria itu larut dalam khayalan, hingga tak menyadari kehadiran Rosa. “Mas.”

Pandu menoleh, menatap wanita yang berjalan mendekatinya. Tak lama, ia kembali menatap bantal empuk yang belum tersentuh. “Aku pria yang tidak beruntung.”

“Kita harus bersyukur, Mas. Kamu sangat beruntung memiliki segalanya. Allah memberikan rezeki melimpah, perusahaanmu maju, dan tabungan juga banyak.”

Pandu tersenyum miris mendengar perkataan Rosa. “Rezeki itu enggak melulu masalah uang atau kekayaan. Allah memberiku harta yang banyak, tetapi di sisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kenapa juga rosa masih dipertahankan. udah kelas2 si rosa itu wanita jalang murahan dan apakah shanum memang darah daging pandu? lelaki tolol ygkrn selangkangan pelacur rela kehilangan anak dan istrinya
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
thor, hempaskan pelakor rosa biar tau perihnya disakiti.. pandu laki² lembek klo udah gak suka lepasin itu pelakor !!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status