Share

Bab 52

Author: QueenShe
last update Last Updated: 2025-10-26 23:30:52

Raya termenung, memikirkan apa yang harus dipilihnya untuk ke depannya.

Pilihan pertamanya, dia harus keluar dari arrangement ini. Mengembalikan apartemen, mobil, kartu kredit semua yang Ares berikan. Resign dari pekerjaannya dan pergi jauh dari Jakarta, jauh dari Ares, jauh dari semua rasa sakit ini.

Tapi saat ia membayangkan tidak pernah melihat Ares lagi. Tanpa pelukannya lagi, dan tak akan pernah mendengar suaranya lagi, dadanya terasa seperti dicabik-cabik.

Ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa pria itu. Dan itu membuat ia membenci dirinya sendiri.

Pilihan keduanya, sesuai dengan yang Liodra sarankan. Tetap dalam arrangement ini, tapi belajar untuk tidak berharap terlalu banyak. Terima apa pun yang Ares berikan, tapi jangan pernah berharap untuk cinta atau komitmen.

Jadilah sugar baby yang baik. Yang tahu tempatnya. Yang tidak menuntut lebih dari yang ditawarkan.

Raya merasakan mual naik di tenggorokannya hanya dengan memikirkan itu. Ia mengingat bagaimana Ares memeluknya tadi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
sumpah tolol bgt Raya !! buat apa brtahan utk brharap suatu saat Ares akan mncintaimu ?! km brharap pd sesuatu yg semu Raya . n' jika pd akhrnya Ares tdk akan prnh memilih mu utk disisinya, km yg akan terluka lbh parah drpd luka yg skrg km rasakan .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 64

    Jantung Raya berhenti sejenak. Pertanyaan-pertanyaan membanjiri benaknya. *Apa yang terjadi? Siapa yang disakiti Ares? Mantan istrinya? Tapi sekali lagi, suara Liora menghentikannya. "Jangan bertanya. Jangan mengorek. Terimalah apa yang diberikan, dan jangan menuntut lebih." "Aku ingin pulang, Kenzie." Raya memotongnya dengan suara yang tegas, meski tangannya gemetar di pangkuannya. "Tolong antar aku pulang. Sekarang." Kenzie menatapnya untuk waktu yang lama, matanya mencari sesuatu di wajah Raya. Lalu ia menggeleng dengan penuh kekecewaan. "Sepertinya kamu sudah memakai perasaanmu terlalu dalam pada ayahku, sampai kamu rela menutup mata pada semua peringatan dariku. Sampai kamu rela tidak bertanya, tidak mau tahu, asalkan dia tetap di sisimu." bisik Kenzie terdengar sedih. Raya tidak menjawab, tapi air mata mengalir di pipinya, mengakui kebenaran yang ia tidak bisa ucapkan. Kenzie menyalakan mesin dengan gerakan yang kasar. "Alamatmu?" "Aku bisa pulang sendiri." Raya membuka p

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 63

    Raya menatap wajah Kenzie, wajah yang pernah ia cintai, wajah yang pernah membuatnya merasakan cinta pertama dan juga patah hati pertama. Sekarang wajah itu menunjukkan kekhawatiran yang tulus. Ia mengangguk pelan, terlalu lelah untuk berdebat. Kenzie membimbingnya keluar dari gedung menuju parkiran. Mobilnya terparkir tidak jauh. Ia membukakan pintu untuk Raya dengan gerakan yang lembut. Raya masuk tanpa protes, terlalu shock dengan apa yang baru saja terjadi. Kenzie masuk ke kursi pengemudi, tapi ia tidak langsung menyalakan mesin. Ia duduk dalam keheningan, tangannya menggenggam setir dengan kuat. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya akhirnya, suaranya pelan. Raya tidak menjawab. Ia menatap keluar jendela, matanya berkaca-kaca tapi tidak menangis. "Pelacur kelas atas. Seluruh kantor tahu." Kata-kata itu bergema di kepalanya, menghancurkan apa yang tersisa dari harga dirinya. "Raya," panggil Kenzie lagi, kali ini lebih lembut. "Aku tahu ini berat. Tapi kamu tidak boleh membiarkan

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 62

    Pagi itu, kantor ramai dengan gosip yang beredar seperti api yang membakar jerami kering. Raya baru saja keluar dari lift saat ia mendengar bisikan-bisikan yang langsung berhenti begitu ia lewat. Tatapan-tatapan penasaran dan mengejek mengikuti setiap langkahnya menuju meja kerjanya. "Dengar-dengar Pak Ares terbang ke Amerika semalam," bisik salah satu karyawan di pantry yang suaranya terdengar sampai ke meja Raya. "Lagi? Ini yang kedua kalinya dalam sebulan. Family matter katanya." "Keluarga macam apa sih sampai harus bolak-balik begitu?" "Tapi anehnya Pak Kenzie tidak ikut. Padahalkan Pak Kenzie anaknya." Raya mencoba mengabaikan percakapan itu, tapi dadanya sesak. "Amerika? Ares pergi ke Amerika tanpa mengabarinya. Lagi." Ponselnya masih sunyi. Tidak ada pesan selamat pagi seperti biasa. Tidak ada panggilan. Tidak ada apapun yang memberi tahu bahwa Ares bahkan ingat keberadaannya. "Family matter," pikir Raya dengan perasaan yang sangat pahit. "Keluarga yang mana? Kenapa dia

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 61

    Setelah Ares pergi, Raya menyelesaikan semua pekerjaannya dengan efisien. Pukul lima sore, ia sudah membereskan meja dan bersiap pulang. Tapi bukan ke apartemen. Ia meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Liora. Raya: Kamu sibuk malam ini? Aku butuh teman ngobrol. Balasan datang hampir seketika. Liora: Never too busy for you, babe! Meet me at Plaza Senayan, jam 6? We can shop, spa, and spill all the tea Raya: Perfect. See you there.* *** Plaza Senayan sudah ramai saat Raya tiba. Ia menemukan Liodra di depan butik Chanel, mengenakan dress hitam yang sangat elegan dan tas Hermès yang berkilau di bawah lampu mall. "Raya!" Liora melambaikan tangan dengan antusias, kemudian memeluk Raya dengan erat. "Oh my God, you look amazing! Ares treating you well, I see." Raya tersenyum kecil. "Kamu juga terlihat luar biasa." "Well, sugar daddy-ku baru kasih bonus bulan ini," kata Liora dengan senyum yang penuh kepuasan. "Jadi aku memutuskan untuk memanjakan diriku sendiri. Come on, let's

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 60

    Di mejanya, Raya mencoba fokus pada pekerjaan. Tapi pikirannya terus melayang pada percakapan di dalam ruangan Ares. Suara mereka tidak terdengar. Ruangan itu memang kedap suara, tapi Raya bisa melihat dari jendela kaca buram bagaimana bayangan Kenzie berbicara dengan gestur yang agresif, bagaimana Ares menatap anaknya dengan ekspresi yang lelah dan frustrasi. Sepuluh menit kemudian, Kenzie keluar dengan wajah yang merah, rahangnya mengeras. Ia melirik Raya dengan tatapan yang penuh dengan kebencian sebelum berjalan menuju lift dengan langkah yang keras. Raya menatap pintu ruangan Ares yang masih tertutup. Sebagian dirinya ingin masuk, ingin bertanya apakah Ares baik-baik saja. Tapi ia tidak melakukannya. Karena simpanan yang sempurna tahu kapan harus memberi ruang. Dan akan datang saat si pemilik dirinya memanggilnya untuk memberikan pelayanan. *** Di dalam ruangan, Ares duduk di kursinya dengan kepala bersandar dan mata tertutup. Percakapan dengan Kenzie tadi membuat kepalany

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku   Bab 59

    Alarm di ponselnya berbunyi dengan keras, membuat Raya yang masih tertidur dengan posisi memeluk bantal Ares terbangun dengan gerakan yang kaget. Raya meraih ponselnya, mematikan alarm, dan menatap layar dengan mata yang masih setengah tertutup. Pukul enam pagi. Ia harus bersiap untuk bekerja. Gerakannya begitu lambat. Tubuhnya masih terasa lelah dari aktivitas semalam. Raya bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Pantulannya di cermin membuat ia berhenti sejenak. Banyak tanda-tanda merah di lehernya. Di tulang selangkanya. Di dadanya. Perut. Hampir seluruh tubuhnya tak luput dari jejak kepemilikan yang Ares tinggalkan semalam. Raya menyentuh salah satu tanda itu dengan jari-jarinya, merasakan kulitnya sedikit sensitif di sana. Sesuatu di dalam dadanya terasa hangat. Meskipun Ares pergi, ia meninggalkan bukti bahwa ia pernah ada di sini, bahwa malam kemarin benar-benar terjadi. Tapi kehangatan itu dengan cepat digantikan dengan kekosongan yang familiar. "Tanda di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status