Share

4

Author: Quinby
last update Last Updated: 2024-05-28 16:45:09

"Kenapa anda tidak mengatakan yang sebenarnya saja Nona, kenapa anda memilih menutupi ini semua?" Tanya Yuda yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran wanita yang tengah terduduk termenung di hadapannya itu.

"Aku tidak bisa yud!" Satu kalimat yang meluncur dari bibir Gladis itu mampu membuat Yuda terperangah tak percaya. Bagaimana bisa nona Gladis memilih menutupi penghianatan yang di lakukan tuan muda Nathan pada dirinya? Bahkan wanita yang tega merebut perhatian suaminya itu adalah adiknya sendiri.

"Saya benar-benar tidak menyangka jika anda akan memilih untuk diam saja saat mengetahui ini. Saya pikir anda akan marah, bahkan akan menghajar nona Clara dan tuan Nathan setelah mengetahui penghianatan mereka, tapi apa ini?" Ucapnya seraya geleng-geleng kepala.

Mendengar itu, sontak bibir Gladisa langsung tersenyum kecut. Siapa bilang ia tidak ingin membongkar kebusukan kedua orang manusia yang sangat di cintanya itu? Namun, ia tak bisa melakukan itu semua karena ia tidak mau kehilangan suaminya. Mau bagaimana pun ia sangat mencintai Nathan, bahkan lebih dari hidupnya sendiri. Ia berfikir bagaimana nasib anaknya kelak jika suatu saat ia tak dapat merawatnya lagi? Sungguh bukan ini yang di inginkan Gladisa. Dalam sekejap ia harus kehilangan kepercayaan dirinya ketika dokter memvonisnya tak akan dapat bertahan jika terus mempertahankan janinnya ketika dalam proses penyembuhan penyakitnya.

"Haruskah saya yang mengatakannya pada Nyonya Naira?" Kini Yuda tak tahan lagi. Ia siap menanggung segala resiko jika nanti Tuan Nathan tau bahwa dirinya telah membongkar keburukan atasannya itu, yang telah tega menghianati istrinya sendiri. Ia tidak mau menanggung rasa bersalah seumur hidupnya jika tak bisa membantu Gladis membongkar ini semua.

"Jangan" Ucap gladis dengan gelengan kepala

"Tapi nona, aku-----"

"Biar aku sendiri yang melakukannya Yud, jika kau ingin membantuku, maka jaga rahasia ini jangan sampai siapapun tau. Ku mohon, tolong simpan rapat-rapat papun yang kau ketahui tentang diriku!! Hanya kau yang bisa aku percaya saat ini." Ucapnya dengan tangan terkantup di depan wajahnya.

Deg

Hati Yuda benar-benar melengos. Siapa sangka jika wanita yang di nikahi tuan Nathan ini begitu lembut hatinya, jika saja wanita yang ada di hadapannya ini bukanlah seorang istri tuan Nathaniel Collins Haditama, ia pasti sudah jatuh hati padanya dan bersedia merawatnya beserta menjadi ayah sambung bagi bayi yang ada di dalam kandungannya.

Pria mana yang tidak jatuh hati pada perempuan seperti nona Gladisa Hadiatmaja, yang begitu terkenal dengan parasnya yang cantik, otaknya yang cerdas, hingga nama besarnya di bidang fashion yang membuatnya begitu di segani di kalangan pejabat bahkan di dunia intertaimen. Gladisa yang seorang designer terkenal sangatlah di segani, berbanding terbalik dengan adiknya yaitu nona Clara yang terkenal dengan kontroversinya sebagai seorang model majalah dewasa. Bahkan ia saja sudah di usir dari keluarga Hadiatmaja karena membuat kedua orang tuannya malu dengan perbuatannya di masa lalu.

"Berjanjilah padaku yud!! Kau bisa kan?" Tanya Gladis untuk kedua kalinya.

Dengan berat hati, akhirnya Yuda mengangguk patuh. "Baiklah nona, sesuai permintaanmu!" Ucapnya.

Gladis nampak tersenyum senang melihat Yuda sudah mau berjanji menjaga satu rahasianya agar keluarga Collins tidak curiga. Bahkan pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi suaminya itu malah membantunya untuk menyabotase hasil pemeriksaan dokter yang tadinya menunjukkan kehamilannya, kini berubah 180% menjadi bahwa dirinya baik-baik saja, hanya perlu istirahat beberapa hari.

Walau tidak mudah melakukannya, mengingat Rumah sakit itu adalah milik keluarga Hadiatmaja dan Collins, namun dengan otoritasnya Gladis dan Yuda yang bekerja sama bisa mengancam agar pihak yang bersangkutan memalsukan data pemeriksaan perempuan itu sebelum jatuh ke tangan Nyonya Naira yang bertugas sebagai CEO di sana.

*******

"Semuanya sudah beres nona." Ucap Yuda setelah kembali ke kamar Gladis. tak membutuhkan waktu lama Yuda sudah berhasil melaksanakan tugasnya menyabotase Semua data tentang kehamilan biasanya. tidak lupa ia mengancam dokter yang menangani Gladis tempo hari untuk tutup mulut.

Gladis yang tengah menatap ke arah Jendela kaca sontak menoleh ke arah Yuda. Pagi ia ini ia sudah bersiap untuk keluar dari rumah sakit bersama Yuda. "Bagus yud, kau memang Bisa di andalkan." Puji Gladis seraya tersenyum tulus. ia tak menyangka jika ia bisa bekerja sama dengan tangan kanan suaminya sendiri untuk menipu seluruh keluarga Collins

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mengharap Cinta Sepupuku    147

    Setelah kejadian di ruang rawat Valdo, Gladys mengajak Nathan untuk menemui anak mereka di apartemen yang ia sembunyikan selama ini. "Ini gedungnya?" Nathan mendongakkan kepalanya untuk melihat gedung pencakar langit yang ada di hadapannya. sejenak ia takjub, Valdo benar-benar memperlakukan Gladys dan putranya begitu baik. Bahkan ia saja malu, ia yang merupakan ayah kandung Brian bahkan tidak menyadari keberadaan putranya selama ini. Pantas saja Valdo nampak begitu marah padanya, bahkan mengancam akan kembali memisahkan mereka jika sampai ia berani menyakiti Gladys dan putra mereka. "Ayo masuk!" Entah sejak kapan Gladys, keluar dari mobilnya, yang jelas Nathan melihat adik sepupunya itu sudah berjalan menjauh dari mobilnya. "Glad, tunggu!!" Nathan berteriak, mengejar langkah kaki Gladys sembari mempersiapkan hati bertemu dengan sang putra, untuk pertama kalinya dalam keadaan sadar. Mengingat pertama kali mereka bertemu, ia tak mengenali jika Brian kecil adala

  • Mengharap Cinta Sepupuku    144

    Tanpa keduannya sadari, Nathan ternyata berada di ambang pintu dan mendengar semua yang mereka bicarakan tadi. Meskipun sesak, ia yakin inilah saatnya ia menjelaskan semuanya kepada Gladys dan juga semua orang yang mempercayai kisahnya yang hilang ingatan. Ceklek Mendengar pintu di buka, Valdo reflek melihat ke arah pintu sementara Gladys, langsung mengangkat kepalanya lalu menoleh ke arah sumber suara. Pada saat yang bersamaan masuklah Nathan dari arah pintu dengan ekspresi wajah tengang. "Apa aku mengganggu? jika iya, aku akan pergi!" Ucap Nathan tak enak hati sudah mengganggu kebersamaan Gladys dan Valdo, Meskipun ia memiliki tujuan untuk menjelaskan kesalah pahaman dan kebohongannya selama ini, ia tak boleh egois untuk memaksakan keinginannya. "Tidak perlu dan kemarilah!" Pinta Valdo, sembari menggerakkan jari telunjuknya untuk meminta Nathan mendekat padanya. Melihat itu, Nathan melangkah mendekat meskipun hal itu malah membuat Gladys memalingkan muka tak ku

  • Mengharap Cinta Sepupuku    143

    Setelah dua hari, Clara juga terbangun dari koma. wanita itu begitu terkejut saat mendapati kakinya tak dapat di gerakan sama sekali. apalagi kedua tangannya ternyata di borgol sehingga membuatnya semakin kesulitan untuk bergerak. "Tidak, Kenapa kakiku? kenapa aku di borgol?" Teriakan Clara membuat tuan Nando dan Nyonya Juita berlari masuk ke dalam ruang rawat Clara. Dan hal itu membuat Clara sempat shock hingga menghentikan tingkahnya. "Mom, Dad," Gumamnya sembari menahan tangis. sudah hampir enam tahun, Clara tak melihay kedua orang tuannya begitu pula tuan Nando dan Nyonya Juita, yang sudah begitu lama tidak melihat Clara setelah kejadian pengusiran enam tahun yang lalu. Di mana putri angkat mereka itu sudah bertindak di luar batas hanya demi memenuhi ambisinya. Clara yang ketahuan ingin meracuni kakaknya sendiri agar batal menikahi tunangannya yang tidak lain adalah Nathaniel, yang merupakan kakak sepupu mereka sendiri. Opsesi Clara terhadap Nathan membuatnya teru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    142

    Mendengar namanya di panggil, Gladys langsung menoleh ke arah Nicholas sama halnya dengan Nathan. Meskipun cukup terkejut dengan kemunculan Nicholas, namun Gladys bisa bernafas dengan lega karena lampu di atas ruang operasi berubah warna menjadi hijau. dan itu artinya jika operasi sudah berjalan dengan lancar. Gladys yang tak sabar menunggu Nicholas berjalan mendekat, Akhirnya memutuskan untuk ikut berjalan menuju Nicholas, hingga Akhirnya keduanya berdiri saling berhadapan dengan canggung. "Nick, bagaimana keadaan Kak Valdo?" Wajah Gladys memancarkan Aura kesedihan yang mendalam sehingga membuat Nicholas begitu Khawatir. "Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya nya sembari menelisik tubuh Gladys dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Apa maksudmu? Tentu saja Aku baik-baik saja." Sembari menjawab pertanyaan Nicholas, Gladys ikut menelisik tubuhnya sendiri seperti hal yang di lakukan Nicholas barusan. Namun entah kenapa Nicholas merasa jika Gladys tengah tak baik-baik sa

  • Mengharap Cinta Sepupuku    141

    Gladys sempat membeku, meskipun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.. Namun telinga dan otaknya masih begitu peka mendengar setiap kalimat yang di lontarkan Yuda. "kau bilang apa tadi? coba ulangi!!" Perintah Gladys sembari bangkit dari kursinya dan kini sudah melangkah mendekati Yuda yang terkejut dengan keberadaan nya di sana. "Tuan," Gumam Yuda seolah membeku di tempatnya berdiri saat ini. "Mom," Panggil Brian. Dan panggilan itu sukses membuat Gladys kembali berbalik, lalu duduk berjongkok di depan sang putra dengan membelai kepalanya. "Sayang, Brian pulang dulu sama Aunty Tiara Ya!!" Ucapnya sembari melirik ke arah Tiara yang berdiri tak jauh darinya. "Tapi Mom, Brian ingin melihat ayah." Ucap bocah kecil itu sembari menahan tangis. "Nanti jika Ayah sudah siuman, Mom janji akan meminta Aunty Tiara dan Uncle Nicholas untuk membawa Brian ke mari! jadi, lebih baik Brian pulang dan beristirahat di apartemen saja ya!!" Setelah mengatakan itu, Gladys mencium k

  • Mengharap Cinta Sepupuku    140

    "Brian," Teriak Gladys hingga membuat fokus Valdo teralihkan. Namun siapa sangka, Clara tiba-tiba menghujamkan sebuah belati tepat mengenai perut Valdo yang berakibat tumbangnya tubuh sang dokter ke atas tanah. Bruk Tubuh Valdo jatuh dengan bersimbah darah, sementara Clara yang tadinya di kira pingsan ternyata hanya berpura-pura agar Valdo lengah. "Ayah, " Brian berteriak memanggil Valdo. "Valdo," Sementara Nathan dan Gladys Nathan berteriak memanggil Valdo agar menghindar, namun sayangnya Clara lebih dulu menyerangnya hingga pria bertubuh tegap itu tak sempat menghindar. Nathan Memutuskan untuk berlari menuju ke arah Valdo, dan karena itu pula Clara yang terlanjur panik akhirnya memutuskan untuk kabur. Nicholas pun melakukan hal yang sama. Namun sebelumnya, ia memberikan Brian kepada ibunya agar lebih aman. "Nicho, selamatkan Valdo!!" Pinta Gladys dengan tangan memohon. Sementara Valdo hanya bisa menganggukkan kepalanya dan akan berusaha sebisa mungkin untuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status