Share

ke empat

Author: daisy54
last update Last Updated: 2022-08-29 17:41:00

Dinar Pov

Mas, memangnya si kembar sekarang sama siapa? tanyaku memecah suasana sunyi di mobil.

Mas Bagas memoleh kearahku sebentar kemudian kembali fokus mengemudikan mobil.

ada 2 mbak yang khusus menangani si kembar, sama ada mbok Sum dan pak Joko di rumah. Bagas menjawab datar.

mereka sekarang umur 1 tahun yaah, sudah bisa jalan semua? tanyaku

Raja sudah mulai belajar berlari walau sering terjatuh lucu banget. Bagas menjelaskan cerita tentang Raja sambil tersenyum, ahh ganteng banget batin Dinar terpesona.

"kalo Ratu masih berjalan belum berani berlari lari. dia anak yang lembut seperti ibunya. mereka sudah mulai belajar berbicara 1 kata. sangat menggemaskan. makanya aku sudah kangen gak mau lama ninggalin mereka. Bagas masih semangat bercerita tentang si kembar.

Dinar membayangkan tingkah kedua bayi kembar itu pasti sangat menggemaskan.

Oh ya mas, nanti apa aku tidur di kamar tamu atau di kamar sikembar? aku memberanikan diri bertanya.

Bagas agak terkejut dengan pertanyaanku.

Bagaimana kalau kita tetap berada dikamar yang sama? agar nanti tidak menimbulkan kecurigaan orang-orang. tenang saja aku tidak akan melakukan apapun.

Baik, setuju. Dinar menjawab secepat kilat tanpa berpikir. hal itu membuat Bagas agak kaget dan sedikit kecewa. entahlah, apa dia merasa di tolak. Dengan sikap dinar yang biasa saja dan tidak mengharapkan atau memujanya.

Kamu berbeda. batin Bagas dalam hati

Hmm Dinar, aku nanti bisa minta tolong ketika di rumah nanti bisa kamu menggandeng tanganku? maksudku biar kita terlihat seperti pasangan yang mesra. jangan bertanya apapun, nanti kau akan tau sendiri sesampainya disana.

Suasana di mobil kembali sunyi.

Dinar memandang kearah luar kaca mobil disampingnya. entah memikirkan apa.

Kediaman Bagas

Di ruang tamu terdengar suara balita yang asyik bermain dengan para pengasuhnya.

Raja, balita itu berjalan sambil memegang boneka berbentuk mobil TAYO.

Buummm bunmmm.. papa.. papa.. balita itu terus bergumam. mbak Lia pengasuhnya dengan telaten mengikuti setiap gerak balita aktif tersebut. tidak membiarkan sampai terjatuh.

Iya sabar yaa, bentar lagi papa pulang baby Raja.

Lia, si mbak pengasuh Raja yang sudah setahun ini merawat Raja menenangkan balita itu.

Papa papa mam mam... Raja terus mengoceh sambil berjalan mengelilingi ruang tamu. Datang dari kamar keluar mbak Sita pengasuh Ratu sambil menggendong balita yang sudah cantik di dandani ala princess.

Mbak Lia, kira kira Bapak kapan pulangnya ya. sudah 3 hari ini pergi ke luar kota katanya tapi koo belum ada kabar lagi yaa. kasihan sikembar sudah mulai rewel.

Gak tau Sita, seharusnya hari ini sudah pulang kan. karena pamitnya ke kita cuma 3 hari an.

Lagian bukan cuma si kembar kok yang kangen sama Bapak, aku juga nih kangen banget sama bapak ganteng duda keren indaman itu.

hmm Iya deh mbak Lia yang terpesona sama duren..

Gaka boleh iri yaa, kalo kamu juga mau kita bisa bersaing secara sehat kok. siapa tahu bisa dijadikan pendamping duren ganteng dan jadi ibu si kembar... Aaaminn

kedua pengasuh bayi tersebut terus bergosip sambil tetap merawat balita lucu yang menggemaskan.

Tak lama terdengar suara mobil yang biasa dipakai majikan mereka memasuki pekarangan rumah.

Tuh kan Bapak sudah pulang, benar benar jodoh berarti. ayook kita menyambut beliau.

Dengan semangat Lia menggendong Raja dan berjalan menuju halaman depan rumah. berniat menyambut sang majikan

Lia dan Sita, kompak menganga melihat pemandangan didepan mata mereka.

Apa yang baru saja terjadi, kenapa orang mati bisa hidup kembali? apakah nyonya muda benar benar hidup kembali? batin mereka bertanya tanya.

Dari arah dapur datang mbok Sum yang menyambut kedatangan kedua majikan mereka. Dari gelagatnya yang tidak terkejut sepertinya mbok Sum sudah mengetahui tentang majikannya yang mempunyai kembaran. sangat identik bahkan mata mereka, cara tersenyum, semua fisiknya sama.

Assalamualaikum, selamat datang tuan dan nyonya. mari silahkan masuk kedalam rumah ini. semoga nyonya betah tinggal disini bersama kami.

Waalaikumsalam iya mbok. Terimakasih sambutannya. jawab Dinar tersenyum.

Lia dan Sita masih saja terbengong bengong. tak bisa berkata apapun, bahkan sampai kedua majikan melewati mereka.

Bentar yaa nak, papa mau membersihkan badan dulu baru nanti kita main yaa.

Papa... papa anggenn.... Raja mulai merengek mau minta gendong papa nya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status