Share

ketiga

Penulis: daisy54
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-28 12:00:37

Pagi hari di kediaman Sanjaya. jam menunjukkan pukul 4.30 adzan subuh akan segera berkumandang. sepasang pasutri baru itu masih bergelung di dalam selimut yang sama dan berpelukan.

Apa yang terjadi semalam? kenapa bisa mereka berakhir dalam selimut yang sama?

Flash back

Dinar bergumam dalam tidurnya, keningnya mengeluarkan keringat dingin, sepertinya dia bermimpi buruk. Bagas yang tidur di sebelahnya membuka mata dan ikut merasakan kegelisahan Dinar.

Kenapa hmmm, kamu mimpi buruk? Bagas membelai halus surai istrinya. apa yang kamu rasakan? apakah kamu tertekan menikah denganku? gumam Bagas.

Dia mengambil selimut yang ada di bawah kakinya, dan menyelimuti Dinar. bergerak mendekatkan kepala, meletakkan tangan kiri di bawah kepala istrinya, dan memeluk nya perlahan. Dia pun masuk kedalam selimut dan kembali memejamkan mata setelah dirasa istrinya kembali tidur dengan tenang. Dia berjanji besok harus bangun lebih pagi sebelum Dinar bangun agar dia tidak terciduk sedang memeluk istri barunya itu. Gengsinya tinggi.

Keesokan pagi nya mata gadis itu mengerjap perlahan, dengan berat berusaha membuka mata, keadaan masih pagi batinnya. badan nya yang kemaren terasa remuk sudah berangsur baik. bahkan terasa lebih ringan. Dia merasa semalam bermimpi bertemu dengan Diana, tersenyum cantik dan bercanda ria seperti masa remaja sebelum kecelakaan merenggut penglihatannya. Bahkan semalam terasa hangat seperti ada yang memeluknya. terasa sangat hangat dan nyaman seperti pelukan nenek.

Menoleh ke sebelah kanan kasurnya sudah kosong, berarti mas bagas sudah bangun lebih dulu.

"Istri durhaka, bangun keduluan suami". Batin nya tersenyum geli. Ia melangkah menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri, malas mandi hanya cuci muka menggosok gigi dan segera berwudhu untuk menunaikan kewajibannya.

pukul 6.00 Dinar turun ke lantai bawah menuju dapur, sempat celingukan mencari keberadaan mas bagas, ternyata sudah duduk manis dengan secangkir teh bersama kedua orang tua Dinar yaitu Dinar dan Diandra.

"Selamat pagi Ma, Pa, mas Bagas, maaf Dinar telat bangun".Ketiga manusia itu menoleh kearahku.

"mau sarapan apa nak?" Mama menyapa dan menyambut kedatanganku. suasana di rumah masih agak berantakan setelah kemaren dipakai untuk acara pernikahan sederhana kami. Beberapa pembantu sudah terlihat sibuk membersihkan sisa segala perlengkapan dan hiasan dekor pernikahan. mereka bergerak cepat membersihkan rumah agar kembali rapi seperti semula.

Kulihat di atas meja makan sudah tersedia roti, selai dan segelas susu hangat. ternyata Mama masih ingat sarapan kesukaanku setiap pagi sebelum berangkat sekolah dulu. roti isi selai srowberi dan segelas susu putih. Aku melangkah mendekat dan duduk tepat disebelah mas bagas yang masih asik menyecap secangkir teh hangat.

"Bagaimana tidurmu semalam nak?, apakah sangat nyenyak, atau bahkan tidak tidur semalaman hmmm...?". Papa Devan menyapa yang hampir terdengar seperti sindiran?

"Tapi kalo dilihat jalan mu masih baik dan rambut yang masih kering, sepertinya semalam tidak terjadi apa apa ya Ma? frontal sekali papa ini

"Uhuuk hmmmm..." Aku yang sedang asik mengunyah roti hampir saja tersedak. dan kesusahan menelan sisa roti yang ada dimulutku. begitupun mas bagas yang hampir menyemburkan teh kearah papa. "Apa sih Pa, jangan meledekku. erangku sewot pada papa.

"Emangnya kenapa kalo masih belum begituan. gak enak di rumah ini, nanti mama papa ngintip". candaku untuk menetralkan detak jantung yang tidak normal.

Aduh mau ditaruh mana mukaku pasti semerah tomat busuk. sampai tak berani menoleh kesebelah.

Pa, jangan diledek, kasihan Dinar. itu pipinya merah.

Hmmm.. Ma, Pa, hari ini juga kami pulang ke rumah yaa. Bagas menimpali

Sudah kangen sama si kembar, beberapa hari ditinggal cuma sama mbak nya.

Oh iya, hampir lupa aku kalau punya bayi kembar.. gak sabar pingin lihat mereka berdua. Dinar bebinar senang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status