Share

Maaf

Salsa sangat menikmati sarapan. Gadis itu tersenyum dengan pipi mengembung makanan saat Imam melihat padanya. Ceria sekali istrinya.

Imam balas tersenyum tipis lalu menyendok makan tidak berselera. Ingatannya kembali ke semalam. Saat syahwat sudah dipuncak dia harus menahan.

"Jangan dulu sekarang, A ... Salsa mohon."

Istrinya terisak-isak. Tubuh gadis itu juga gemetar. Seketika, Imam merasa seperti lelaki jahat. Tangannya berhenti bergerilya, dan berhenti mengecup bahu Salsa. Pelukan erat itu direnggangkan kemudian dilepas.

"Maafin Salsa ... biarin Salsa tidur ...." Gadis itu menunduk menangis tertahan.

Imam menghirup udara banyak-banyak lalu mengembuskan sekaligus. Di samping rasa kecewa tidak mendapat sambutan, juga malu sendiri.

"Yasudah, tidur saja." Dia mengatakan itu seraya menutup wajah dengan dua telapaknya.

Padahal sudah menyarankan bisa pakai kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, juga menenangkan tidak akan berbuat kasar. Rupanya itu tidak membantu sama sekali untuk me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status