Selesai merekap kami beres-beres lalu menuju rumah untuk menjemput anak-anak dan mertuaku.
Sesampai dirumah kami langsung makan di salah satu restoran.Kami memesan Seafood saus padang, ayam bakar dan tomyam.Entah kebetulan atau memang sudah takdir, lagi lagi aku harus bertemu dengan juragan Suryo untuk kesekian kalinya.Posisinya tetap disebelah meja kami, sontak aku kaget kenapa sih harus ketemu sama orang tua itu."Mas, kita pindah meja lain aja yuk. Liat tu disebalah kita ada siapa. Bisikku kepada mas Rian."Udah gak apa sayang disini aja, lagian ditempat lain udah penuh semua. Gak apa apa kamu santai aja sayang, dia gak mungkin akan melakukan sesuatu disini.Aku mengangguk, tak lama kemudian pelayan pun datang membawa makanan yang kami pesan tadi. Mungkin entah sengaja atau memang musibah hari itu .Tomyam panas yang dibawa pelayan tadi tumpah dimeja kami dan nyaris mengenai badanku. Dikarenakan ulah salah satu anak buah juragan Suryo sengaja menyenggol pelayan tersebut.Mujur tidak mengenai anak-anak, kami sontak kaget."Blukk... jalannya pake mata dong mbak. Ujar salah satu anak buah pak Suryo."Astafirullahalazim, maaf mbak Tomyamnya jadi tumpah orang disebelah kayaknya sengaja deh nyenggol saya. Mbak gak kenapa kenapa kan? Tanyanya dengan ekspresi wajah yang terkejut."Gak kenapa mbak, mbak gak salah kok. Tadi saya melihat memang sengaja orang sebelah bikin tomyam nya tumpah. Saya akan kesana dan akan kasih perhitungan."Sabar Sin, jangan diladenin. Kita jangan buat keributan disini. Ujar ayah mertua."Tapi ini udah kelewatan yah, udah berapa kali orang itu bikin ulah."Kamu kenal orang itu, tanya ibu mas Rian."Kenal bu, itu mantan suami Sintia dulu bersama anak buahnya. Semenjak keluar dari penjara dia selalu meneror kami sekeluarga."Waduh, ini memang gak bisa dibiarin Sin. Ayah akan kesana mau kasih pelajaran."Udah udah yah, jangan diladenin gak apa-apa kita harus jaga image disini ramai pengunjung, jangan bikin keributan. Jawab mas Rian menenangkan kami supaya tidak bikin keributan."Yaudah mbak, bikin yang baru aja pesen 1 porsi lagi.Mas Rian berbicara kepada pelayan tersebut."Baik mas, kami akan ganti yang baru, maaf sebelumnya ya mbak dan sekeluarga.(Pelayan tersebut sambil mengelap meja kami).Saat sedang asyik menyatap makanan yang tersaji dimeja. Tiba-tiba perutku mendadak mules, dan aku izin untuk ke toilet."Mas,aku titip anak-anak ya, perutku tiba-tiba kebelet ni."Yaudah sana, anak anak biar aku jaga. Kamu hati-hati ya.Aku pun bergegas menuju ke toilet, tanpa sadar ternyata pak Suryo mengikutiku dari belakang.Saat selesai dari dalam toilet ketika hendak keluar, aku dikejutkan dengan kehadiran pak Suryo yang sudah berada dihadapanku."Hai cantik, sudah lama sekali aku tidak melihatmu. Ayok kita lakukan mumpung lagi tidak ada orang.Ia menatapku dengan buas, aku sangat kaget dan rasanya degup jantungku sangat cepat."Jangan pak, aku bukan istrimu lagi! Berhenti menggangguku atau aku akan teriak!"Silahkan saja teriak, aku akan bilang kalau kamu yang menggoda aku! Ancamnya.Tangannya ingin mengampiri bagian dadaku, dan bibirnya didekatkan ke leherku. Rasanya aku sangat jijik."Tolong pak jangan lakukan itu, tanpa sadar air mataku mengalir karna rasa takut.Tiba tiba terdengar suara mas Rian memanggilku. Pak Suryo cepat masuk kedalam bilik kosong dan bersembunyi."Sialan! Ujarnya dengan penuh kesal."Sayang, kamu udah siap belum. Kok lama ? Kamu gak kenapa-kenapa kan?Aku khuatir takut kamu kenapa-kenapa? Kalau udah ayok kita keluar sebentar lagi ayah dan ibu akan pulang, mari kita antar ke stasiun.Langsung ku sapu air mata yang menetes karena ketakutan.Aku lega untung mas Rian cepat datang.Aku tidak tau apa yang terjadi setelahnya,Allah masih melindungiku."Iya mas,tadi perutku mules mangkanya aku lama. Jawabku mengeles.Kami pun keluar dari toilet meninggalkan pak suryo didalamnya."Ayah ibu udah siap makannya, maaf Sintia lama."Gak apa kok sayang, ayok kalau udah kita pulang.Setelah ke kasir untuk membayar makan,kami pun keluar. Mas Rian melajukkan mobil menuju stasiun kereta.Sesampai disana kami berpelukkan kepada kedua mertuaku."Buk, nanti kalau sudah sampai kabari kami ya. Ibu dan ayah hati hati. Titip salam buat Riska (adik iparku). Ini ada sedikit oleh oleh buat ayah dan ibu, jika nanti mau main ke bogor kabari kami ya, ujarku kepada kedua mertuaku."Iya sayang nanti ibu sampaikan kepada Riska.Kamu jaga kesehatan ya,Dada cucu nenek yang imut. kakek dan nenek pulang dulu ya."Yan, jaga anak istrimu ayah sama ibu pulang dulu. Ucap ayah kepada mas Rian."Iya yah, kalian hati hati ya. Kalau sudah sampai kabari Rian ya. Insyallah bulan depan kami akan main ke Bandung. Ibu dan ayah jaga kesehatan ya, kalau ada apa apa kasih tau Rian.Ayah dan ibu naik ke kereta, Dan kami pun berpisah.Setiba dirumah aku mengajak anak anak untuk mandi lalu menidurkannya dan mereka terlelap.Mas Rian masuk kekamar untuk membersihkan diri.Setelah menidurkan anak, giliran aku untuk membersihkan diri."Mas, Kamu gak jadi mandi? Tanyaku kepada mas Rian."Sebentar lagi sayang, aku mau ngelurusin pinggang dulu, capek sekali rasanya hari ini"."Oh yaudah kalau gitu, aku mau mandi dulu ya sayang.Ia hanya merespons dengan mengangguk.Aku siapkan lilin pewangi, dan mengisi air di bathtub dengan diberi sabun cair. Rasanya hari ini aku ingin sekali berendam di bathtub sambil nenangin pikiran.Sedang asyik berendam, tiba tiba mas Rian datang."Enak banget yang lagi berendem, ikutan dong ujarnya merayu."Eh sayang apasih kamu gangguin aja deh."Loh kok sama suami sendiri bilang gitu sih, kan aku kangen sayang. Udah lama loh gak ehemm... godanya lagi.Ia langsung ikut masuk kedalam batchtub ia mencium bibirku.Kami berdua berendam sambil melalukan aksi dengan berbagai macam adegan.Setelah selesai mandi, aku mengenakan baju dress yukensi berwarna merah, dan memoleskan lipstik pink dibibir, lalu menyisir rambut di depan meja hias. Saat sedang asyik melalukan rutinitas setiap malam sebelum tidur yaitu skincarean.Mas Rian memeluk pinggangku dari belakang,lalu mencium bagian leher. Seketika membuatku terangsang lagi."Cantiknya istriku, dari dulu gak berubah. Mangkanya aku makin tambah sayang dan cinta, gombal nya lagi."Mulai deh gombal lagi huh, dasar kamu.Ia tiba tiba mengangkat tubuhku,lalu merebahkannya ke kasur."Sayang ayo layani aku lagi, sudah lama aku nahan hasrat ingin bercumbu waktu aku sakit kemarin, ujarnya penuh gairah.Kami pun melakukan hubungan suami istri, dan melanjutkan untuk tidur."Pak mobilnya sudah siap, ujar montir tersebut sambil mengemas perkakasnya."Oh iya terimakasih mas, sambil mengeluarkan uang dua ratus ribu dari saku celananya."Gak ada uang pas aja pak, saya gak ada kembalian."Tidak apa mas ambil aja semua,terimakasih sudah membantu kami."Terimakasih ya pak, semoga bapak dan keluarga dimurahkan rezekinya, Aamiin"Dan montir tadi pun pergi meninggalkan lokasi, dan disusul oleh Evan yang harus kembali ke toko. Sintia dan Rian beserta anak-anak mereka masuk ke mobil dan menuju mall.sesampainya di mall Rian dan Sintia memutuskan untuk naik kelantai dua untuk mengajak anak-anaknya bermain beberapa permainan.setelah itu mereka melanjutkan untuk makan .saat Rian hendak membayar makanan yang mereka pesan tadi, Sintia berteriak histeris melihat anaknya yang bernama Kimi tiba-tiba hilang di kursinya.Anakku hilang, tolong mbak anak saya hilang teriak Sintia kepada pelanggan yang sedang makan.kok bisa hilang mbak,emangnya tadi dimana"tadi saat saya perg
Setelah selesai makan, bik Nina langsung membereskan piring-piring dan meja.Tak lama Sintia datang dengan menggendong kedua anaknya."Mas udah selesai makannya? Maaf ga bisa nemanin kamu makan sampai selesai, anak-anak tiba-tiba nangis."Iya sayang gak apa kok, mas mau mandi habis itu kamu mandi ya. Mas mau ajak kamu sama anak anak keluar."Oke sayang. Rian pun beranjak ke kamarnya untuk mandi, sementara Sintia dan anak anaknya sedang bermain di ruang tengah.Setelah Rian selesai mandi, sintia pun mandi.Mas, aku mandi dulu ya. Tolong liatin anak anak bentar.Oke sayang, sini Kimi dan Jimi sama papa mainnya.Ujar rian.Tak selang berapa lama Sintia juga sudah siap dan mereka memutuskan untuk keluar.Bik, titip rumah ya. Saya,sintia dan anak-anak mau keluar sebentar.Baik tuan, ucap bik Nina yang sedang sibuk beberes didapur.~~~~~~Mereka menuju ke salah satu mall dengan mengendarai mobil. Ketika diperjalanan tiba-tiba mobil yang mereka kendarai mengalami bocor ban. Dan terhenti secar
Sesudah memandikan anak-anak tak lama ku dengar suara mobil mas Rian."Assallamualaikum sayang, aku pulang."Walaikumsalam, sayang gimana tadi udah beres semua? Tanya sintia kepada rian yang saat itu tiba dirumah."Aman terkendali sayang, sayang ambilin mas minum dong. Hari ini cuacanya panas sekali, mas pengen jus jeruk buatin ya.Ia mencolek daguku dengan rayuan."Iya sebentar, aku kebelakang dulu."Bik, anak anak dimana? Terdengar mas Rian bertanya ke bik Nina."Selesai mandi,makan dan main mereka tidur lagi tuan."Oh gitu ya bik ya udah, nih ada sedikit rezeki buat bik Nina, dan ini titip buat pak joko ya bik. Ini sebagai bentuk bonus buat kalian, semoga makin rajin dan betah kerja disini ya bik."MasyaAllah terimakasih tuan, semoga rezeki tuan dan nyonya makin berkah aamiin..."Aamiin, hari ini bik Nina boleh berbelanja apa aja, sekalian ajak pak joko . Urusan rumah dan anak anak biar saya sama nyonya yang atur, karna hari ini ulangtahun nyonya jadi kalian bisa santai [dengan suar
"Keesokan paginya sekitar pukul 06:00 wib, sebelum melakukan aktifitas didalam rumah aku memutuskan untuk jogging sebentar disekitaran rumah.Saat ingin melangkahkan kaki ke luar rumah, tak sengaja aku temukan selembaran surat dan bunga yang bertulis " Untuk bidadariku". Aku pun bertanya-tanya dari siapa ini? Apakah mas Rian membelinya untukku? Ujarku dalam hati.Lalu ku bawa bunga itu kedalam rumah dan meletakkannya diatas meja ruang tamu. Kemudian aku melanjutkan untuk berolahraga sendirian.Setelah selesai jogging aku masuk kerumah, sembari menunggu keringat kering lalu aku pun memutuskan untuk mandi.Selesai mandi aku menuju ke dapur melihat bik Nina sedang asyik mencuci piring."Pagi bik.. sapaku kepada wanita yang lama mengabdi dirumah kami."Eh non, pagi juga non. Baru habis jogging ya, tanya bik Nina."Iya bik nyempetin sebentar buat olahraga. Oh ya anak anak belum bangun ya bik?"Belum non, kayaknya kecapean mereka semalem puas bermain, nyenyak sekali tidurnya . Jadi saya gak
Selesai merekap kami beres-beres lalu menuju rumah untuk menjemput anak-anak dan mertuaku.Sesampai dirumah kami langsung makan di salah satu restoran.Kami memesan Seafood saus padang, ayam bakar dan tomyam.Entah kebetulan atau memang sudah takdir, lagi lagi aku harus bertemu dengan juragan Suryo untuk kesekian kalinya.Posisinya tetap disebelah meja kami, sontak aku kaget kenapa sih harus ketemu sama orang tua itu."Mas, kita pindah meja lain aja yuk. Liat tu disebalah kita ada siapa. Bisikku kepada mas Rian."Udah gak apa sayang disini aja, lagian ditempat lain udah penuh semua. Gak apa apa kamu santai aja sayang, dia gak mungkin akan melakukan sesuatu disini.Aku mengangguk, tak lama kemudian pelayan pun datang membawa makanan yang kami pesan tadi. Mungkin entah sengaja atau memang musibah hari itu .Tomyam panas yang dibawa pelayan tadi tumpah dimeja kami dan nyaris mengenai badanku. Dikarenakan ulah salah satu anak buah juragan Suryo sengaja menyenggol pelayan tersebut.Mujur tid
Besok atau lusa, anda sudah bisa pulang mas. Pulihkan dulu tenaganya ya."Baik sus terimakasih, setelah mas Rian dan aku sarapan. Tak lama kedua mertuaku sampai rumah sakit."Nak gimana keadaanmu . Tanya ibu mertuaku kepada mas Rian."Allhamdulilah bu, udah sedikit membaik. InsyaAllah besok atau lusa sudah bisa pulang kata suster."Syukurlah nak, kamu istirahat yang total ya sampai betul-betul pulih, jika sudah sembuh jangan langsung kerja dulu."Tapi buk ,kalau tidak ada aku bagaimana keadaan toko-tokoku.Aku berdalih. "Mas, kan ada aku. Aku bis kok menghandle toko kita. Yang penting kamu harus bener-bener pulih. Ujarku kepada mas Rian."Iya, Sintia kan ada Rian, dia pasti bisa mengurus usaha kalian. Biar anak-anak ibu yang urus.Ibu juga rindu kepada kedua cucu ibuk.Ayah mertuaku juga berdalih, " iya yan, ayah sama ibu ada disini. Nanti kami juga akan membantu mengurusmu. Udah jangan banyak celoteh lagi yan.Keesokan harinya mas Rian pun diperbolehkan pulang. Kami berempat pulang ke