Share

Bab 2

Author: Nurhai Rani
last update Last Updated: 2021-09-16 14:49:34

Di dalam kantin sudah penuh dengan para siswa yang sedang memakan makanannya, Farrel dkk sedang melihat tempat yang kosong untuk mereka tempati.

"Udah gak ada yang tempat yang kosong," kata Kevin.

"Mau duduk dimana nih?" Tanya Farrel.

"Kita ikut gabung sama mereka aja," ujar Rendy sambil melihat ke salah satu meja yang terdapat empat cewek yang sedang makan makanannya.

"Ya udah dari pada gak dapat tempat duduk," ujar Andre sambil berjalan kemeja tersebut.

"Hm boleh ikut gabung gak?" Tanya Andre dkk.

"Boleh kok, silahkan," jawab Rania antusias.

"Makasih," ujar Andre dkk.

Sedangkan disisi lain ada dua orang insan yang sedang bergelut dengan pikirannya.

'harus bersikap biasa aja, jangan sampai salah tingkah' batin keduanya.

"Oh iya kita belum kenalan, kenalin nama gue Rania," ujar Rania kepada Farrel dengan tersenyum manis.

Farrel yang kaget langsung bersikap biasa saja, "Farrel," jawabnya dengan senyuman tipis.

"Kanaya biasa dipanggil Naya."

"Farrel."

"Putri." 

"Farrel."

Dan yang terakhir adalah Qiana, Ia masih saja melamun padahal Putri sudah memanggil namanya, dan beberapa saat baru Ia tersadar dan langsung berkenalan dengan Farrel walaupun mereka sebenarnya sudah saling kenal.

"Qia," ujarnya reflek mengulurkan tangannya kepada Farrel.

"Farrel," ujarnya langsung menjabat tangan Qia.

Seketika suasana diantara mereka menjadi canggung, dengan bersusah payah mereka menyembunyikan perasaannya. 

Putri yang mengerti dengan keadaan keduanya berusaha mencari cara untuk mencairkan suasana.

"Harus bersikap biasa aja, anggap kalian tidak saling kenal, oke," ucapnya berbisik kepada Qia.

"Nanti mereka curiga dengan sikap kalian," lanjutnya.

"Hm oke."

"Hm Lu kok pindah sekolah sih?" Tanya Putri kepada Farrel untuk mencairkan suasana.

"Papa gue lagi mengurus perusahaan disini makanya mau gak mau gue juga ikut pindah sekolah," ujar Farrel kepada Putri dan yang lainnya.

Sebenarnya Putri, Qiana, dan Farrel saling kenal, mereka kenal pada saat kelas 1 SMP bahkan satu kelas, kemana-mana selalu bersama. Suatu hari Farrel mengungkapkan perasaannya kepada Qiana dan ternyata Qiana juga memiliki perasaan yang sama. Walaupun mereka sudah resmi pacaran tetapi persahabatan mereka tetap terjalin dengan baik, mereka tidak pernah melupakan Putri sahabatnya.

Tetapi hubungan mereka hanya sampai tiga tahun, disaat lulus SMP Qiana dan Farrel putus, walaupun masih saling cinta tetapi ada alasan kuat yang bikin hubungan mereka hancur.

"Lu kok dari tadi diam aja sih Qia?" Tanya Kanaya yang heran dengan perubahan sikap Qiana yang sedari tadi hanya diam tanpa berminat sedikitpun untuk bersuara.

"Iya juga ya, biasanya lu paling cerewet," timpal Rania

"Bukannya lu ya yang selalu cerewet apalagi waktu lu debat dengan Kanaya," sindir Putri. Ia tahu apa alasan perubahan sikapnya Qiana.

"Cepetan makan, sebentar lagi bel masuk berbunyi." Akhirnya Qiana membuka suara.

"Hm iya deh," ujar mereka bersamaan.

Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi, semua murid langsung pergi ke kelas masing-masing. 

Di dalam kelas XI IPA 2 lagi ada jam kosong karena guru mata pelajaran lagi ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan. 

Suasana kelas menjadi rusuh, kursi dan meja berhamburan, berbagai macam tingkah siswa, ada yang tidur, kumpul sama sahabatnya, menyanyi dengan menggunakan meja dan peralatan lainnya sebagai alat musik, dan ada juga siswa yang rajin mengerjakan tugas.

Putri yang melihat Qiana menjadi rajin mengerjakan tugas tersenyum jahil, "ternyata ada hikmahnya ketemu mantan, lu jadi lebih rajin dari sebelumnya," ujar Putri.

"Lu apa-apaan sih, gue cuma lagi mood aja ngerjain tugas," elak Qiana.

"Iyain biar senang," ujar Putri.

Beberapa menit kemudian bel pulang pun berbunyi menandakan waktu belajar telah selesai dan kembali ke rumah masing-masing.

Dipertengahan jalan ban motor Qiana bocor, ia bingung bengkel masih lumayan jauh, mau nelpon temannya baterai handphone nya habis, setelah berpikir cukup lama akhirnya mau gak mau Ia harus mendorong motornya sendiri ke bengkel.

"Aduh bannya bocor lagi, mana bengkelnya masih jauh, handphone gue mati, kepaksa gue harus dorong nih motor ke bengkel," gumam Qiana kesal.

Dari kejauhan ada seorang lelaki yang melihat Qiana kesusahan mendorong motornya, "itu kok seperti Qia ya?" akhirnya Ia mulai mendekat dan ternyata dugaannya benar bahwa gadis itu Qiana.

"Hai Qia, motornya kenapa?" Tanya Andre. Ya orang itu adalah Andre sang ketua kelas.

"Ini bannya bocor." 

"Biar gue bantuin ya." 

"Gak usah Andre, nanti ngerepotin lagi."

"Gak ngerepotin kok, udah sore loh ini apalagi di dekat bengkel banyak cowok yang lagi nongkrong, nanti lu digangguin lagi." 

'benar juga sih' batin Qiana

"Baik, maaf ya ngerepotin." 

Akhirnya Qiana dan Andre pergi ke bengkel untuk memperbaiki ban motornya Qiana. 

"Ndre kalau mau pulang, pulang aja biar gue yang disini," ujar Qiana kepada Andre. 

"Gak papa biar gue temenin sampai motor lu selesai," balas Andre. Gak mungkin Andre meninggalkan Qiana seorang diri di bengkel, apalagi banyak para lelaki disana.

Akhirnya ban motornya telah selesai Andre mengantarkan Qiana sampai di depan rumah, walaupun Qiana sempat menolak tapi Andre selalu memaksa katanya sudah sore biar Qiana aman sampai rumah.

"Makasih ya udah bantuin Qia."

"Iya, gue pamit pulang dulu."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikah dengan Mantan   Bab 19

    Qiana dan Farrel merasa lega karena para sahabat mereka sangat mendukung hubungan mereka walaupun para sahabatnya belum tahu Farrel ialah lelaki masa lalu Qiana.Mereka tidak lagi takut memperlihatkan kemesraan mereka didepan para murid SMA Merah Putih."Udah berani mesra-mesraan disekolah," ujar Putri mendekati mereka."Iya dong, mulai sekarang kita resmi pacaran," ujar Farrel."Iya deh yang pacaran setelah menikah," bisik Putri, ia takut kalau ada yang dengar."Iri bilang kawan," ujar Qiana tertawa bahagia melihat wajah sahabatnya berubah masam."Kalian tuh ya makin hari makin menyebalkan, tapi gue keingat persahabatan kita dimasa lalu.""Hust ga usah bahas masalah itu disini takutnya ada yang dengar dan lu harus ingat mereka belum mengetahui tentang masa lalu kita bertiga," ujar Qiana memperingati."Iya Qia. Masuk yuk." Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas.Dikelas sudah ada Angel yang duduk di samping kursi Farrel, bibirnya mengulas senyuman manis yang bisa membuat siap

  • Menikah dengan Mantan   Bab 18

    Bel pulang berbunyi, para siswa dan siswi SMA Merah Putih berlarian keparkiran untuk pulang kerumah masing-masing setelah setengah hari berada disekolah yang menguras otak mereka."Nanti malam kalian ada kegiatan ga?" tanya Qiana kepada para sahabatnya."Gue sih ga ada, rencananya sih malam ini gue mau nginap dirumah lo karena orang tua gue lagi di Bandung," ujar Kanaya."Ooh ya udah. Nanti malam kalian ke rumah ya, nanti alamatnya gue sharelok. Ada sesuatu yang ingin gue kasih tahu kepada kalian.""Tentang apa? Lo sembunyikan sesuatu dari kita?" tanya Brian penasaran."Nanti malam kalian akan tahu.""Ya udah sampai ketemu nanti malam." Qiana pergi meninggalkan para sahabatnya yang penasaran."Eh Put, lo kan sahabat terdekatnya Qiana, apa lo tahu sesuatu tentang hal yang ingin dibicarakan oleh Qiana?" Mereka sangat penasaran."Kalau kalian ingin tahu jawabannya, nanti malam kalian harus datang kealamat yang di berikan oleh Qiana," ujar Putri.Farrel, Qiana dan Putri sampai ke kerumah F

  • Menikah dengan Mantan   Bab 17

    "Kita lihat kalian makin lengket aja nih, kemana-mana selalu berdua." Para sahabat mereka memergoki Farrel dan Qiana sedang berduaan dikantin."Kita lapar dari pagi belum sarapan makanya begitu bel istirahat berbunyi kita bergegas ke kantin," jelas Qiana."Makanya sebelum berangkat sekolah sarapan dulu," ujar Putri."Karena sahabat lu nih bangunnya kesiangan." Farrel refleks dan memandang Qiana takut.Qiana kaget mendengar ucapan Farrel, Ia menginjak kaki Farrel."Maksud lu gimana? Qiana? Kalian menyembunyikan sesuatu dari kita?" tanya mereka curiga."Aduh perut gue sakit banget." Qiana memegang perutnya, Ia terpaksa berbohong."Eh lu kenapa? Ayo ke UKS." Mereka panik melihat Qiana yang kesakitan, Farrel menggendong Qiana menuju UKS dan diikuti oleh para sahabatnya.Sesampainya di UKS, Qiana diperiksa oleh siswi yang sedang berjaga di UKS."Bagaimana keadaannya?" tanya Farrel kepada siswi yang bernametag Sisil.Qiana mengedipkan matanya kepada Sisil, "magnya kambuh karena telat makan,

  • Menikah dengan Mantan   Bab 16

    "Kita lihat kalian makin lengket aja nih, kemana-mana selalu berdua." Para sahabat mereka memergoki Farrel dan Qiana sedang berduaan dikantin."Kita lapar dari pagi belum sarapan makanya begitu bel istirahat berbunyi kita bergegas ke kantin," jelas Qiana."Makanya sebelum berangkat sekolah sarapan dulu," ujar Putri."Karena sahabat lu nih bangunnya kesiangan." Farrel refleks dan memandang Qiana takut.Qiana kaget mendengar ucapan Farrel, Ia menginjak kaki Farrel."Maksud lu gimana? Qiana? Kalian menyembunyikan sesuatu dari kita? tanya mereka curiga."Aduh perut gue sakit banget." Qiana memegang perutnya, Ia terpaksa berbohong."Eh lu kenapa? Ayo ke UKS." Mereka panik melihat Qiana yang kesakitan, Farrel menggendong Qiana menuju UKS dan diikuti oleh para sahabatnya.Sesampainya di UKS, Qiana diperiksa oleh siswi yang sedang berjaga di UKS."Bagaimana keadaannya?" tanya Farrel kepada siswi yang bernametag Sisil.Qiana mengedipkan matanya kepada Sisil, "magnya kambuh karena telat makan, t

  • Menikah dengan Mantan   Bab 15

    Qiana terbangun, Ia mengucek matanya dan terdiam sejenak mengumpulkan nyawanya, Ia kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:15."Bangun Farrel, kita udah telat ke sekolah." Setelah membangunkan Farrel."Kamu mau kemana?" Farrel heran melihat Qiana yang sudah rapi dengan seragam sekolah.Farrel menahan tawa, "lihat diluar masih gelap, baru pukul 12:30 lagian besok hari Minggu.""Padahal tadi aku lihat udah pukul 07:15 dan aku lupa besok hari Minggu." Qiana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ya udah kamu ganti dulu gih pakaian kamu terus kembali tidur."Setelah mengganti seragam Qiana kembali berbaring di samping Farrel, "tapi aku udah ga ngantuk kalau kamu masih mau tidur, ga papa tidur aja."Farrel tidak tega membiarkan Qiana terbangun seorang diri, Ia berusaha tidak tidur walaupun Ia masih ngantuk."Maafkan aku, aku ga akan bahas masalah itu lagi, jangan diamkan aku seperti ini aku ga sanggup, aku sangat takut kehilanganmu." Farrel menatap Qiana dalam."Hm iya aku juga minta

  • Menikah dengan Mantan   Bab 14

    "Sampai kapan kita sembunyikan tentang pernikahan ini?" tanya Farrel lirih."Kamu ingin memberitahukan kepada mereka semua kalau kita udah nikah? Dari awal kita setuju untuk menyembunyikannya dari mereka, sekarang kenapa kamu ingin kasih tahu semuanya?" "Bukan gitu Qia, aku capek pura-pura didepan mereka, aku ga mau lihat kamu di dekati oleh lelaki lain apalagi Andrian." "Aku cemburu Qia, aku ga mau lelaki lain mendekati kamu, tapi aku ga bisa berbuat apa-apa karena di hadapan mereka kita hanya sebatas sahabat.""Maaf aku belum siap Farrel, aku belum siap mereka tahu hubungan kita, aku takut semuanya terbongkar, aku takut mereka tahu kamu masa lalu aku orang yang sudah meninggalkan aku begitu saja, aku takut mereka kecewa sama kita, aku belum siap mereka pergi menjauh dari hidup aku." "Jujur sebenarnya aku juga bingung berada diposisi ini, aku ingin mereka tahu tentang hubungan kita tapi aku belum siap melihat mereka kecewa.""Untuk sekarang biarlah seperti ini dulu, kita tunggu wa

  • Menikah dengan Mantan   Bab 13

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte dekat sekolah, "ingat jangan pernah terima ajakan Andrian untuk berangkat bareng.""Hm iya." Setelah melihat situasi sudah aman, Qiana turun dari dalam mobil Farrel dan berjalan menuju gerbang sekolah."Morning cantik, apa kabar? Gue dengar lu kemaren ga sekolah karena sakit, sekarang gimana keadaan lu udah sembuh?" Andrian menghampiri Qiana di parkiran sekolah."Gue udah ga papa."Farrel yang melihat itu merasa emosi tetapi ia berusaha terlihat tenang, ia berjalan mendekati Qiana lalu sengaja mendorong Andrian sehingga terjatuh."Kalau jalan pake mata dong," emosi Andrian."Sorry gue ga lihat ada orang," ujar Farrel."Masih pagi ga usah berantem." Qiana menarik tangan Farrel agar menjauh dari Andrian."Kamu sih ngapain sama dia, aku kan udah bilang jangan pernah berurusan dengan Andrian.""Masih pagi ga usah bikin mood gue hancur." Qiana meninggalkan Farrel.Sesampainya di depan pintu, Qiana menghembuskan nafas untuk mengontrol emosinya.

  • Menikah dengan Mantan   Bab 12

    Matahari sudah terbenam digantikan oleh cahaya bulan dan bintang. Farrel sangat khawatir karena Qiana belum juga pulang."Hallo, lu lihat Qiana ?" Farrel menelpon Putri menanyakan keberadaan Qiana.["Gue ga tahu, gue belum lihat Qia semenjak ia bolos tadi, emangnya sampai sekarang Qia belum pulang?"] Putri khawatir."Belum, gue udah nelpon orang tuanya tapi Qia ga ada disana, gue juga udah nelpon orang tua gue dan sama aja Qia juga ga ada disana."["Kirim alamat lu nanti kita cari Qia sama-sama, jangan sampai lu pergi sendirian."] Farrel memutuskan sambungan telepon secara sepihak.Putri bergegas ke alamat yang sudah dikirimkan oleh Farrel."Gue takut terjadi sesuatu dengan Qia," ujar Farrel lemah."Lu sih pake acara berantem dengan Andrian, udah tahu mood Qiana dari pagi udah buruk.""Sorry, Andrian duluan yang cari masalah dengan gue."Mereka kaget melihat seseorang yang baru saja masuk."Ya ampun lu kenapa bisa seperti ini." Mereka kaget melihat Qia seperti orang linglung dan terci

  • Menikah dengan Mantan   Bab 11

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte yang tidak jauh dari sekolah."Eh Qia, ayo bareng gue." Andrian ketua OSIS sekaligus cowok terpopuler disekolah walaupun sekarang Farrel juga populer. Ia sudah lama memendam perasaannya kepada Qiana."Ga usah kak lagian udah dekat kok." Qiana berlari menuju gerbang."Siapa orang yang ngobrol dengan lu tadi?" Farrel ikut gabung dengan yang lainnya."Dia itu Andrian ketua OSIS, ia terkenal dingin dan ga mau berhubungan dengan perempuan kecuali dengan Mamanya dan Qiana. Ia sangat mencintai Qiana tapi Qiana ga pernah membalas perasaan Andrian," jelas Kanaya."Kenapa? Dilihat-lihat Andrian ganteng loh," tanya Farrel heran."Karena Qiana trauma dengan masa lalunya dan ga mau membuka hati untuk orang baru." Putri menatap Farrel tajam."Dia hanya terobsesi dengan gue dan gue malas berurusan dengan para fans fanatiknya." Qiana meninggalkan para sahabatnya, sekarang moodnya sangat buruk."Eh tumben lu dian? Lu habis kalah main lotre ya?" tanya Geri

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status