Bel pulang berbunyi, para siswa dan siswi SMA Merah Putih berlarian keparkiran untuk pulang kerumah masing-masing setelah setengah hari berada disekolah yang menguras otak mereka."Nanti malam kalian ada kegiatan ga?" tanya Qiana kepada para sahabatnya."Gue sih ga ada, rencananya sih malam ini gue mau nginap dirumah lo karena orang tua gue lagi di Bandung," ujar Kanaya."Ooh ya udah. Nanti malam kalian ke rumah ya, nanti alamatnya gue sharelok. Ada sesuatu yang ingin gue kasih tahu kepada kalian.""Tentang apa? Lo sembunyikan sesuatu dari kita?" tanya Brian penasaran."Nanti malam kalian akan tahu.""Ya udah sampai ketemu nanti malam." Qiana pergi meninggalkan para sahabatnya yang penasaran."Eh Put, lo kan sahabat terdekatnya Qiana, apa lo tahu sesuatu tentang hal yang ingin dibicarakan oleh Qiana?" Mereka sangat penasaran."Kalau kalian ingin tahu jawabannya, nanti malam kalian harus datang kealamat yang di berikan oleh Qiana," ujar Putri.Farrel, Qiana dan Putri sampai ke kerumah F
Qiana dan Farrel merasa lega karena para sahabat mereka sangat mendukung hubungan mereka walaupun para sahabatnya belum tahu Farrel ialah lelaki masa lalu Qiana.Mereka tidak lagi takut memperlihatkan kemesraan mereka didepan para murid SMA Merah Putih."Udah berani mesra-mesraan disekolah," ujar Putri mendekati mereka."Iya dong, mulai sekarang kita resmi pacaran," ujar Farrel."Iya deh yang pacaran setelah menikah," bisik Putri, ia takut kalau ada yang dengar."Iri bilang kawan," ujar Qiana tertawa bahagia melihat wajah sahabatnya berubah masam."Kalian tuh ya makin hari makin menyebalkan, tapi gue keingat persahabatan kita dimasa lalu.""Hust ga usah bahas masalah itu disini takutnya ada yang dengar dan lu harus ingat mereka belum mengetahui tentang masa lalu kita bertiga," ujar Qiana memperingati."Iya Qia. Masuk yuk." Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas.Dikelas sudah ada Angel yang duduk di samping kursi Farrel, bibirnya mengulas senyuman manis yang bisa membuat siap
Di pagi hari tepatnya dihari Senin, dimana para pelajar akan berangkat lebih cepat dari biasanya karena akan mengadakan upacara pagi yang paling membosankan apalagi dilaksanakan disaat cuaca panas.Sebagian besar siswa SMA Merah Putih merasa gerah dan ingin cepat-cepat menyelesaikan upacaranya dan pergi dari lapangan."Eh Qia ke UKS yuk, wajah lu pucat banget loh," ajak Putri teman sekaligus sahabat kecilnya Qiana."Gak usah, gue gak papa," tolak Qiana, padahal kepalanya sangat pusing karena belum sarapan ditambah dengan cuaca yang sangat panas."Tapi...." Belum sempat Putri melanjutkan ucapannya Qiana hilang keseimbangan dan akhirnya Ia pingsan.Qiana pun dibawa ke UKS oleh anak PMR di ikuti oleh Putri dibelakangnya. Sesampainya di UKS Putri panik melihat Qiana yang masih setia memejamkan matanya."Qiana bangun dong, jangan bikin gue khawatir," ujar Putri panik, sesekali ia mengoleskan minyak kayu putih di hidung dan kepala Qiana.
Di dalam kantin sudah penuh dengan para siswa yang sedang memakan makanannya, Farrel dkk sedang melihat tempat yang kosong untuk mereka tempati."Udah gak ada yang tempat yang kosong," kata Kevin."Mau duduk dimana nih?" Tanya Farrel."Kita ikut gabung sama mereka aja," ujar Rendy sambil melihat ke salah satu meja yang terdapat empat cewek yang sedang makan makanannya."Ya udah dari pada gak dapat tempat duduk," ujar Andre sambil berjalan kemeja tersebut."Hm boleh ikut gabung gak?" Tanya Andre dkk."Boleh kok, silahkan," jawab Rania antusias."Makasih," ujar Andre dkk.Sedangkan disisi lain ada dua orang insan yang sedang bergelut dengan pikirannya.'harus bersikap biasa aja, jangan sampai salah tingkah' batin keduanya."Oh iya kita belum kenalan, kenalin nama gue Rania," ujar Rania kepada Farrel dengan tersenyum manis.Farrel yang kaget langsung bersikap biasa saja, "Farrel," jawabnya dengan senyuman tipi
"Assalamualaikum Qia pulang," teriak Qia sambil membuka pintu rumahnya."Waalaikumsalam sayang bisa gak sih gak usah teriak-teriak, bisa pecah nih telinga mama," ujar Sinta Maharani mama Qiana sambil menjawab salam anaknya."Hehehe maaf ma," ujar Qiana."Kamu dari mana aja Qia, kok jam segini baru pulang? nomornya juga gak aktif," tanya Erik Widjaya papa Qiana."Maaf Pa tadi ban motornya Qia bocor makanya Qia kebengkel dulu, terus baterai handphone Qia habis," jelas Qiana."Lain kali Qia harus cek motornya terlebih dahulu dan yang paling penting jangan sampai baterai handphone Qia habis lagi," ujar Papa menasehati."Baik Pa, maaf Qia udah bikin Mama sama Papa khawatir," ujar Qia penuh penyesalan."Iya sayang, lain kali jangan diulangi lagi ya.""Iya Ma.""Qia ke kamar dulu ya Pa Ma," pamit Qia kepada kedua orangtuanya."Iya sayang," ujar Mamanya.Qiana menaiki tangga menuju ke kamarnya, sesampainya dikamar
Sesampainya Qia disekolah, ia berjalan ke kelasnya dengan lesu, di dalam kelas ia langsung duduk di kursinya, putri yang melihat Qia menjadi heran dengan sikapnya."Qia lu kenapa?" tanya Putri heran."Gak papa," jawab Qia lesu, kemudian guru mata pelajaran masuk.Setelah beberapa jam pelajaran akhirnya bel istirahat berbunyi, Qia beserta sahabatnya pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar."Kalian mau makan apa, biar gue dan Putri yang pesan" ujar Kanaya kepada Qia dan Rania."Samain aja dengan kalian," ujar Qia.Setelah beberapa menit akhirnya makanannya datang, "pesanan datang," ujar Kanaya.Mereka makan sedangkan Qia hanya mengaduk makanannya tanpa memakannya.Putri yang melihatnya tambah heran, "lu kalau ada masalah cerita aja sama gue, jangan dipendam sendiri," kata Putri.Qia melihat kearah Putri, "pulang sekolah gue kerumah lu ya," lirih Qia, Ia rasa dengan bercerita kepada Putri akan membuat pikirannya se
Setelah kepergian keluarga Farrel, Qia selalu memikirkan tentang pernikahannya dengan Farrel.Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran orang tuanya yang menyuruh Qia menikah muda.Ia melakukan solat malam untuk meminta petunjuk agar diberikan jalan yang terbaik untuknya dan agar pikirannya menjadi tenang.Di pagi hari, Qia bersiap untuk berangkat sekolah, ia telah memakai seragam lengkap dengan atributnya."Pagi Pagi," sapa Qia."Pagi juga Qia," respon Papa."Mama mana Pa?" tanya Qia yang tidak melihat keberadaan Mamanya dimeja makan."Mama disini Qia." Tiba-tiba Mama berdiri dibelakang Qiana.Qia terperanjat kaget, "astagfirullah Mama dari kapan Mama dibelakang Qia?, untung jantung Qia gak copot," ujar Qia kaget."Maaf Qia," ujar Mama."Udah mari makan, nanti Qia telat lagi," ujar Papa menengahi.Baru ingin makan, ada tamu yang mengetuk pintu rumah Qia, "siapa sih pagi-pagi sudah bertamu?" Qia merasa kesal
Satu Minggu kemudian, Farrel dan Qia akan segera melangsungkan pernikahan. Kedua insan itu sekarang lagi dilanda kegugupan. "Kamu cantik sekali Qia," puji Clara, sih tukang penata rias. "Makasih Clara," ujar Qia. "Kenapa kamu memutuskan untuk menikah muda Qia?" tanya Clara. "Gue dijodohkan dengan anak sahabat Papa," jawab Qia. "Ternyata nasib kita sama Qia, dulu aku juga dijodohkan oleh Mama dengan anak sahabatnya," lirih Clara. "Terus bagaimana sekarang rumah tangga kamu?" tanya Qia penasaran. "Sekarang kita sudah bercerai, bulan-bulan pertama hubungan kita baik-baik saja, tetapi setelah beberapa bulan sikapnya mulai berubah, apalagi disaat kita sudah punya anak, sikapnya berubah total, Ia sering melakukan kekerasan bahkan Ia selingkuh di belakang aku." Clara menitikkan air matanya disaat Ia ingat dengan masa lalunya. "Kamu yang sabar ya, harus kuat demi anak kamu," ujar Qia menenangkan Clara. "Maaf ya aku curhat," ujar Clara. "Iya gak papa," ujar Qia. "Semoga kamu menjadi