Menikah dengan Mantan

Menikah dengan Mantan

Oleh:  Nurhai Rani  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
19Bab
3.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Qiana Anuradha Widjaya harus rela menikah dengan Farrel Galang Pratama mantan sekaligus cinta pertamanya. Mereka dijodohkan oleh orangtuanya. Tidak bisa dipungkiri sebenarnya mereka saling menyimpan rasa, tetapi gengsi untuk mengungkapkannya. Akankah pernikahannya menjadi keberuntungan bagi keduanya atau malah menjadi boomerang karena kisah masa lalunya?

Lihat lebih banyak
Menikah dengan Mantan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Felrin bull
knp gak lanjut kak seru lho ceritanya...
2022-06-07 12:59:48
1
user avatar
Nurhairani
Lanjut thor
2021-10-12 14:44:58
1
19 Bab
Bab 1
Di pagi hari tepatnya dihari Senin, dimana para pelajar akan berangkat lebih cepat dari biasanya karena akan mengadakan upacara pagi yang paling membosankan apalagi dilaksanakan disaat cuaca panas.Sebagian besar siswa SMA Merah Putih merasa gerah dan ingin cepat-cepat menyelesaikan upacaranya dan pergi dari lapangan. "Eh Qia ke UKS yuk, wajah lu pucat banget loh," ajak Putri teman sekaligus sahabat kecilnya Qiana."Gak usah, gue gak papa," tolak Qiana, padahal kepalanya sangat pusing karena belum sarapan ditambah dengan cuaca yang sangat panas."Tapi...." Belum sempat Putri melanjutkan ucapannya Qiana hilang keseimbangan dan akhirnya Ia pingsan.Qiana pun dibawa ke UKS oleh anak PMR di ikuti oleh Putri dibelakangnya. Sesampainya di UKS Putri panik melihat Qiana yang masih setia memejamkan matanya."Qiana bangun dong, jangan bikin gue khawatir," ujar Putri panik, sesekali ia mengoleskan minyak kayu putih di hidung dan kepala Qiana.
Baca selengkapnya
Bab 2
Di dalam kantin sudah penuh dengan para siswa yang sedang memakan makanannya, Farrel dkk sedang melihat tempat yang kosong untuk mereka tempati."Udah gak ada yang tempat yang kosong," kata Kevin."Mau duduk dimana nih?" Tanya Farrel."Kita ikut gabung sama mereka aja," ujar Rendy sambil melihat ke salah satu meja yang terdapat empat cewek yang sedang makan makanannya."Ya udah dari pada gak dapat tempat duduk," ujar Andre sambil berjalan kemeja tersebut."Hm boleh ikut gabung gak?" Tanya Andre dkk."Boleh kok, silahkan," jawab Rania antusias."Makasih," ujar Andre dkk.Sedangkan disisi lain ada dua orang insan yang sedang bergelut dengan pikirannya.'harus bersikap biasa aja, jangan sampai salah tingkah' batin keduanya."Oh iya kita belum kenalan, kenalin nama gue Rania," ujar Rania kepada Farrel dengan tersenyum manis.Farrel yang kaget langsung bersikap biasa saja, "Farrel," jawabnya dengan senyuman tipi
Baca selengkapnya
Bab 3
"Assalamualaikum Qia pulang," teriak Qia sambil membuka pintu rumahnya."Waalaikumsalam sayang bisa gak sih gak usah teriak-teriak, bisa pecah nih telinga mama," ujar Sinta Maharani mama Qiana sambil menjawab salam anaknya."Hehehe maaf ma," ujar Qiana."Kamu dari mana aja Qia, kok jam segini baru pulang? nomornya juga gak aktif," tanya Erik Widjaya papa Qiana."Maaf Pa tadi ban motornya Qia bocor makanya Qia kebengkel dulu, terus baterai handphone Qia habis," jelas Qiana."Lain kali Qia harus cek motornya terlebih dahulu dan yang paling penting jangan sampai baterai handphone Qia habis lagi," ujar Papa menasehati."Baik Pa, maaf Qia udah bikin Mama sama Papa khawatir," ujar Qia penuh penyesalan."Iya sayang, lain kali jangan diulangi lagi ya.""Iya Ma.""Qia ke kamar dulu ya Pa Ma," pamit Qia kepada kedua orangtuanya."Iya sayang," ujar Mamanya.Qiana menaiki tangga menuju ke kamarnya, sesampainya dikamar
Baca selengkapnya
Bab 4
Sesampainya Qia disekolah, ia berjalan ke kelasnya dengan lesu, di dalam kelas ia langsung duduk di kursinya, putri yang melihat Qia menjadi heran dengan sikapnya."Qia lu kenapa?" tanya Putri heran."Gak papa," jawab Qia lesu, kemudian guru mata pelajaran masuk.Setelah beberapa jam pelajaran akhirnya bel istirahat berbunyi, Qia beserta sahabatnya pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar."Kalian mau makan apa, biar gue dan Putri yang pesan" ujar Kanaya kepada Qia dan Rania."Samain aja dengan kalian," ujar Qia.Setelah beberapa menit akhirnya makanannya datang, "pesanan datang," ujar Kanaya.Mereka makan sedangkan Qia hanya mengaduk makanannya tanpa memakannya.Putri yang melihatnya tambah heran, "lu kalau ada masalah cerita aja sama gue, jangan dipendam sendiri," kata Putri.Qia melihat kearah Putri, "pulang sekolah gue kerumah lu ya," lirih Qia, Ia rasa dengan bercerita kepada Putri akan membuat pikirannya se
Baca selengkapnya
Bab 5
Setelah kepergian keluarga Farrel, Qia selalu memikirkan tentang pernikahannya dengan Farrel.Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran orang tuanya yang menyuruh Qia menikah muda.Ia melakukan solat malam untuk meminta petunjuk agar diberikan jalan yang terbaik untuknya dan agar pikirannya menjadi tenang.Di pagi hari, Qia bersiap untuk berangkat sekolah, ia telah memakai seragam lengkap dengan atributnya."Pagi Pagi," sapa Qia."Pagi juga Qia," respon Papa."Mama mana Pa?" tanya Qia yang tidak melihat keberadaan Mamanya dimeja makan."Mama disini Qia." Tiba-tiba Mama berdiri dibelakang Qiana.Qia terperanjat kaget, "astagfirullah Mama dari kapan Mama dibelakang Qia?, untung jantung Qia gak copot," ujar Qia kaget."Maaf Qia," ujar Mama."Udah mari makan, nanti Qia telat lagi," ujar Papa menengahi.Baru ingin makan, ada tamu yang mengetuk pintu rumah Qia, "siapa sih pagi-pagi sudah bertamu?" Qia merasa kesal
Baca selengkapnya
Bab 6
Satu Minggu kemudian, Farrel dan Qia akan segera melangsungkan pernikahan. Kedua insan itu sekarang lagi dilanda kegugupan. "Kamu cantik sekali Qia," puji Clara, sih tukang penata rias. "Makasih Clara," ujar Qia. "Kenapa kamu memutuskan untuk menikah muda Qia?" tanya Clara. "Gue dijodohkan dengan anak sahabat Papa," jawab Qia. "Ternyata nasib kita sama Qia, dulu aku juga dijodohkan oleh Mama dengan anak sahabatnya," lirih Clara. "Terus bagaimana sekarang rumah tangga kamu?" tanya Qia penasaran. "Sekarang kita sudah bercerai, bulan-bulan pertama hubungan kita baik-baik saja, tetapi setelah beberapa bulan sikapnya mulai berubah, apalagi disaat kita sudah punya anak, sikapnya berubah total, Ia sering melakukan kekerasan bahkan Ia selingkuh di belakang aku." Clara menitikkan air matanya disaat Ia ingat dengan masa lalunya. "Kamu yang sabar ya, harus kuat demi anak kamu," ujar Qia menenangkan Clara. "Maaf ya aku curhat," ujar Clara. "Iya gak papa," ujar Qia. "Semoga kamu menjadi
Baca selengkapnya
Bab 7
Selesai membersihkan badannya, Farrel pergi ke ruang keluarga untuk menemui orang tua Qia, orang tuanya sudah pulang beberapa jam yang lalu. Sedangkan Qia memasukkan barangnya kedalam koper untuk dibawa ke apartemen. Setelah selesai Ia menyusul Farrel yang terlebih dahulu pergi keruang keluarga dengan membawa kopernya."Kalian mau berangkat sekarang?" tanya Erik."iya Pa." Farrel melihat jam di arlojinya."Ya udah kalian hati-hati ya, jaga diri baik-baik," ujar Sinta."Baik Ma," ujar Qia."Farrel tolong gue bawa barang-barang ini." Lalu Qia memberikan beberapa barang kepada Farrel."Banyak banget barang yang lu bawa." Farrel kaget melihat barang yang begitu banyak."Masih ada dikamar," ujar Qia."Dasar cewek," ujar Farrel."Udah gak usah banyak ngomong." Qia merasa lelah menghadapi Farrel dari dulu sifatnya gak berubah selalu nyinyir."Hm iya," ujar Farrel judes.Mereka pergi ke apartemen Farrel, diperjalan
Baca selengkapnya
Bab 8
Setelah tiga hari libur sekolah, akhirnya Qia dan Farrel kembali masuk sekolah, mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasanya, Qia dengan sahabatnya begitu juga dengan Farrel, tidak ada yang mengetahui tentang statusnya kecuali Putri.Sesampainya dikelas Qia dan Farrel sudah dihadang oleh para sahabatnya dan memberikan berbagai pertanyaan."Kalian dari mana saja, sudah tiga hari gak masuk?" tanya Rendy."Mana liburnya samaan lagi," ujar Rania."Atau jangan-jangan kalian udah janjian untuk bolos ya?" tanya Kanaya curiga."Bisa jadi juga tu, jangan-jangan kalian menyembunyikan sesuatu dari kita?" Mereka curiga Qia dan Farrel menyembunyikan sesuatu, apalagi mereka libur dan kembali sekolah secara bersamaan.Qia dan Farrel bingung menjawab pertanyaan para sahabatnya, mereka belum siap mengungkapkan tentang statusnya, tetapi para sahabatnya mulai curiga dengan mereka.Putri yang mengerti dengan pikiran Qia dan Farrel pun angkat bicar
Baca selengkapnya
Bab 9
Sudah satu bulan mereka berstatus suami istri, hubungan mereka semakin lama semakin harmonis dan rasa cinta semakin besar walaupun mereka saling gengsi untuk mengungkapkannya.Hari Minggu ialah hari yang menyenangkan karena pada hari itu waktunya mereka weekend bersama keluarga, sahabat, pacar, dan sebagainya. Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 alarm sedari tadi berbunyi tetapi sepasang suami istri masih tidur sambil berpelukan."Morning," bisik Farrel ditelinga istrinya.Melihat tidak ada jawaban dari sang istri ia menjahili istrinya agar bangun."Udah ih gelii," ujar Qia menggeliat geli."Salah siapa susah dibangunin.""Kan hari Minggu ga papa lah bangun siang.""Lu harus masak untuk sarapan, gue udah lapar.""Lu masak aja sendiri.""Eh ga bisa gitu, lu kan istri gue jadinya lu harus melayani suami.""Lima menit lagi ya.""Ga ada, nanti kalau gue mati kelaparan gimana? nanti lu disalahkan karena ga mau bikin sarapan untuk suaminya, dan lu akan menjadi janda, emangnya lu mau?" tanya F
Baca selengkapnya
Bab 10
Tidak jauh dari tempat penjual ice cream terlihat para sahabat Qia dan Farrel, mereka kaget mendengar semua ucapan yang dilontarkan oleh Qia. Qia dan Farrel juga tidak kalah kaget melihat kehadiran mereka."Seriusan kalian berdua udah nikah?""Apa ini alasan kalian beberapa hari yang lalu tidak masuk?""Jelaskan semuanya sama kita."Para sahabatnya mendesak Qia dan Farrel agar menjelaskan semua ucapannya."Itu semua ga benar, tadi gue cuma ngarang aja agar Farrel ga digangguin sama para cewek itu," ujar Qia."Lo ga bohong kan?" tanya Rania."Gue bicara jujur, lagian ga mungkin kan kita punya anak, kenal aja baru beberapa bulan yang lalu.""Kalian kenapa bisa di taman?" tanya Rendy heran."Gue ga sengaja bertemu dengan Qiana di taman," jawab Farrel."Kalian ngapain kesini? Kenapa bisa barengan?" Farrel balik bertanya."Berhubung lagi weekend jadinya kita putuskan untuk pergi ke taman, kita udah nelpon kalian berdua tapi ga kalian angkat.""Oh maaf ga dengar." Qiana tersenyum."Iya lah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status