Share

Bab 22c

“Malas. Nggak penting. Kekanak-kanakan,” ujarnya pendek.

Aku mengangguk setuju. Tak ingin pula aku membahasnya lebih lanjut. Mungkin, kalau tidak habis selesai makan, aku ingin segera membawanya ke alam mimpi. Tapi, perutku masih penuh dengan nasi.

“Jangan lupa krimnya tadi segera dipakai….”

Peringatanku ini bukan apa-apa. Ingat jumlah uang yang didebet dari rekening, aku tak ingin sia-sia mubazir.

Lagi pula, siapa sih yang tak ingin punya istri yang wajahnya lebih segar dan tidak kusam.

Aku tersenyum puas saat melihatnya duduk manis di kursi meja belajarku, menatap cermin kecil yang disandarkan pada tumpukan buku dan mengaplikasikan krim malam ke permukaan wajahnya.

Baru sekali di facial saja, kulihat wajahnya sudah berbeda. Mungkin ini hanya sugestiku saja. Beberapa bagian terlihat memerah karena jerawat yang dikeluarkan paksa.

“Teman-teman kantor minta tasyakuran,” ucapku seraya masih menatapnya.

Dia melirik ke arahku sejenak. “Jadi mereka sudah tahu?”

Aku mengangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mizcell 2021
haduh thor jgn terlalu muter² ya ceritanya biar gk membosankn. ini kok jd kyk drama indosiar yg terlalu mbulet. sakina lagi sakina lg....
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
tuh kan, sakina nyari gara² pasti.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status