Share

Bab 22b

Astaganaga...semua perempuan begitu memusingkan kepalaku. Mengapa aku harus hidup dengan perempuan?

Kuremas rambutku frustasi.

“Ada apa, Mas?” tanya Sekar.

Kudongakkan kepala. Aku sampai tak sadar kalau dia sudah berdiri di depanku.

“Baca ini,” ujarku menunjuk HP yang sudah kuletakkan di ranjang. Aku bangkit dan mengambil baju ganti yang telah kusiapkan di atas kursi.

Sejak Sekar tinggal di sini, aku mulai membiasakan lagi membawa baju ganti ke kamar mandi. Aku tak mau Sekar mengikutiku melakukan hal yang sama.

Aku mandi singkat saja. Demi membersihkan diri. Aku teringat seafood dan nasi yang tadi dibeli di warung tenda keburu dingin.

Aku tak suka makan makanan dingin. Mau dihangatkan juga repot. Meski ada kompor, tapi aku tak punya peralatan masak. Hanya ada satu pan untuk membuat mie instan atau menjerang air untuk minum panas.

Saat aku keluar kamar mandi, Sekar bukannya melihat HP yang kutunjukkan, dia malah sibuk membuka bungkusan makanan yang tadi kubeli.

Dia s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rina Wati
emang dasar sakinah juga gak benar,,sdh tau punya istri msh selalu nempel gimana posisinya disajinah iklaskah dia suami lbh perioritas teman cewek,,yg wajar sajalah dibloki mengganggu terus
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
Sakina jg..org sdh nikah yah hrs jaga jarak lah...walaupun cuma anggap sahabat hargai Sekar dong sebagai istriX..trus klo ada masalah knp d share d group..gak malu apa..
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
males juga aku kalo mesti pake embel "mbak" buat orang nyebelin macam mereka. si sakina juga ember banget tuh mulut. sengaja menarik ulur perasaan gilang keknya dia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status