Share

Bab 31a

Gilang tak menjawab. Lagi pula, tak perlu juga dijawab. Toh, orang sekampung juga tahu siapa Gilang dan Sekar. Tapi, kenapa mulut usil itu tetap ada.

“Mas aku pulang dulu,” ujar Randi saat kepala ibunya sudah terlihat dari balik pagar.

Wajah ibunya Randi terlihat tak enak saat melihat Randi sedang ngobrol dengan Gilang. Apalagi, Gilang yang biasanya mengangguk takzim dengannya, tiba-tiba terlihat menatapnya dengan sorot tak suka.

“Kamu bilang, ya, sama Mas Gilang?” tanya wanita yang usianya lebih muda dari mamanya Gilang itu. Matanya menatap anaknya dengan tatapan mengancam bercampur kecewa. Mestinya, kalau diberitahu, jangan langsung dibocorkan pada orangnya langsung.

“Aku hanya tabayyun, Bu. Nggak baik menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya,” jawab Randi.

“Iya, tapi, kan ibu jadi nggak enak sama Mas Gilang,” ujar Bu Narti, ibu Randi.

“Makanya, ibu nggak usah ikut-ikutan ibu-ibu yang lain. Kalau pun Mbak Sekar sudah hamil, kan ada suaminya. Mana mungkin Mbak Sekar mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status