Share

Bab 25. Liontin Bunga Tulip

Bel kembali berbunyi, menandakan kalau si pengantar barang tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Masih ada banyak pesanan yang harus sampai ke tangan costumer tepat waktu atau mereka akan mendapat komplain.

Perlahan Aira membuka pintu di hadapannya. Awalnya dia hanya sekadar melongok, tidak benar-benar membukanya lebar-lebar. Itu yang disarankan untuk mengurangi tingkat kriminalitas di kota besar ini. Jika yang datang adalah penjahat ataupun semacamnya, setidaknya masih ada waktu untuk menutup pintu dan membatasi diri dengan mereka.

"Dengan Nona Aira?" Pria dengan pakaian serba merah itu mengkonfirmasi tuan rumah yang ditemuinya dengan membacakan alamat yang ada di ponselnya. Sudah menjadi standard operational procedure atau SOP bagi mereka, para kurir pengantar barang, untuk menanyakan identitas sebelum menyerahkan barangnya. Terlebih, benda di tangannya itu bernilai jutaan yen.

"Benar, saya sendiri."

"Ada paket untuk Anda."

Buru-buru wanita itu membuka pint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status