Share

Menikahi Jodoh Orang
Menikahi Jodoh Orang
Penulis: Richa dhian

Awal

Penulis: Richa dhian
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-08 21:32:37

Gisel, adalah putri keluarga kaya yang terkenal, dia hari ini akan menikah dengan keluarga terkaya di kotanya, keluarga Adiatomo, dan menjadi nyonya mudanya.

"Sedangkan aku hanya pengantin palsu." Ucap Clara dalam hati dia terduduk di atas kasur masih dengan balutan baju pengantin putih dan indah, wajahnya  panik dan binggung apa yang harus dia lakukan.

"Ayah bodoh! Tolong selamatkan putrimu ini, putrimu yang cantik akan kehilangan keprawanannya hari ini!" Clara berteriak dalam hati, dia panik menilhat Sean berdiri di depanya.'

"Gisel, hari ini hari pernikahan kita, kenapa kamu tidak terlihat bahagia?" Tanya Sean dengan membuka kerah kemeja baju pengantinya. Antara dia sudah tahu didepanya pengantin palsu atau asli dia masih memanggil dengan nama Gisel wanita aslinya.

"Bagaimana mungkin aku sangat bahagia...ha...ha..ha." Clara menjawab dengan cangung berusaha tersenyum.

"kalau begitu malam ini begitu singkat, bagaimana kalau kita tidur?" Sean mendekati Clara diatas tempat tidur dengan memegang dagu Clara.

"Dari pada tidur denganmu lebih baik aku pergi ke neraka saja, apa kamu buta? kamu tidak bisa mengenali pengantinmu?" Ucap Clara dalam hati hanya bisa diam menuruti.

"Ahhhh..." Sean mendorong Clara menjatuhkanya di tempat tidur, memegang tanganya sehingga tidak ada ruang untuk bergerak, wajahnya semakin dekat dengan wajah Clara, memandang Clara dengan tajam.

"Dasar laki - laki mesum , untung tampan, jika dia berani menciumku aku akan berteriak " Laki - laki cabul, mesum." Ucap Clara dalam hati dengan wajah memerah panas.

Sean semakin mendekatkan bibirnya ke arah telingga Clara.

"Keluar!!" Sean dengan keras berbicara di telingga Clara.

Dengan kasar Sean menarik selimut yang berada di bawah Clara tidur, membuat Clara terpental dari tempat tidur dan terjatuh di lantai.

"Hah, situasi macam apa ini? apakah aku menjadi istri yang baru menikah dan dicampakan suaminya." Clara bingung dan kaget dengan situasi yang terjadi.

"Kenapa aku merasa kesal! apa aku Clara tidak menarik sama sekali? apa tubuhku jelek?" Clara sangat kesal dengan perlakuan Sean.

"Wussss...." Suara angin yang tertiup di samping Clara seakan menghina Clara...

Kehidupan Clara sebelum terjebak dalam pernikahan palsu.

"Udara hari ini sangat panas, Putri tidak berbakti, kenapa aku dulu memunggutmu? kenapa aku dulu tidak memungut kucing saja. Setidaknya kucing tidak akan melarangku menghemat Ac..." Ayah Clara ngedumal kesal karna Clara melarangnya menggunakan Ac untuk berhemat.

"Apakah kucing membantumu menghasilkan uang menjual barang - barang palsu?" Tanya Clara sembari menikmati es krim di tanganya.

Ayah Clara sangat mengecewakan anaknya, dia selalu gagal dengan usahanya, dia menjadi pemalas dan menggantungkan hidupnya menjual barang - barang palsu.

"Nak Ayahmu ini baru saja menerima pekerjaan baru kemarin, lihatlah." Ayah Clara membuka percakapan dengan menyodorkan sebuah berkas.

"Hah, 20 Juta?" Teriak senang Clara dan ayahnya, matanya berubah menjadi lambang mata uang.

"Hadian besar ditawarkan untuk sebuah lukisan, jika mempunyai lukisan dengan pelukis yang sudah meninggal 20 tahun1 yang lalu."  Clara membaca petunjuk berkas.

"Putriku yang baik, dengan bakat melukismu, seharusnya kamu tidak kan sulit menirunya dengan melihat di g****e?" Tanya Ayah dengan senang.

"Tentu saja, kamu tidak boleh meragukan keterampilanku." Jawab Clara dengan sombong.

"Ayah mari dapatkan uang untuk membeli, Komputer dan daging sapi?" Clara berteriak dengan semangat.

Clara, seorang anak tunggal dari Ayahnya, memiliki keterampilan membuat barang - barang palsu,khgususnya barang antik yang memiliki nilai jual yang tinggi, sejauh ini, tidak asa yang bisa membongkar hasil kerjanya dengan yang asli.

"Tapi aku harus melihatnya secara langsung lukisan aslinya, jika aku hanya meniru di media online itu akan terlihat seperti palsu." Clara berfikir sejenak.

"Ya kamu memang benar, lukisan aslinya ada di rumah keluarga Adiatomo. Kamu hanya harus pergi kesanan saja, kerumahnya dan lihatlah." Ayah Clara membenarkan ucapan clara dengan memberikan petunjuk.

"Di kediaman keluarga adiatmojo  akan ada acara besar, ayah baru saja mendapat informasi, kita ambil kesempatan ini dan jalankan rencana, aku jamin kita akan bisa masuk kedalam rumahnya, untuk melihat lukisan aslinya secara terang - terangan" Tambah Ayah panjang lebar.

"Oh begitu." Clara menjawab dengan ragu.

"Sean Adiatmojo, pewaris perushaan Adiatmojo, luamayan tampan." Ucap Clara melihat foto Sean di berkas rencana Ayahnya.

Hotel Balencia.

"Hah, aku mengira rencana ayah hanya menjadi tamu, dan berbaur dengan keramaian, kenapa bisa begini aku harus menyamar sebagai pengantinya!" Clara merasa kesal dengan rencana Ayahnya tapi bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, rencana awal sudah disusun.

"Hah, kenapa aku menyetujui rencana buruk ini. yang mengejutkan Gisel pengatin wanitanya sangat mirip denganku." Ucap Clara sembari merias wajahnya sendiri.

"Dimana ini kamar ganti pengantinya? kelihatanya aku harus masuk lewat jendela." Clara melihat keluar jendela kamar riasnya mencari kamar rias pengantin.

"Ya tuhan, tolonglah aku," Clara memanjat balkon lantai 3 dengan berpegangan daun jendela, kakinya gemetar hebat seperti mati rasa.

"Melihat rencana Ayah, seharusnya Ayah sudah membuat pengantin wanita pergi atu pingsan dengan obat kan, kami akan bertukar kembali setelah misinya selesai." Ucap Clara dalam hati, dia masih balkon luar, dari kamar pengantin.

"Berhasil!" Clara melompat masuk dengan gesit.

"Apa benar ini rencana Ayah, tumben rencananya sangat mulus." Clara melihat baju pengantin yang sudah tersedia di depanya, meragukan ini rencana Ayahnya.

"Hah, hiasan kepala, anting hingga kalung semuanya terbuat dari berlian, bagaimana kalau aku curi ini saja ya?" Ucap Clara dalam hati.

"Eh, jangan deh, ini kan rencana Ayah semuanya pasti palsu." Jawab Clara dalam hati.

"Tidak perlu menunggu waktu lama, mari ganti baju sekarang." Clara bergegas berganti pakaian pengantin yang telah disiapkan.

"Baiklah aku sudah selesai, selanjutnya aku akan menjadi pengantin palsu, dan setelah ijab kabul selesai dan resepsi selesai aku hanya akan melihat lukisan lalu pergi.

Clara tampil cantik menggunakan gaun pengatin putih nan indah, dengan berbagai perhiasan berlian yang mewah. Di tambah wajah dan badan Clara yang mendukung.

"Tuan Sean sangat tampan hari ini." Ucap salah satu tamu wanita yang menghadiri resepsi, melihat ketampanan Sean yang berbalut jas pengantin yang senada dengan gaun yang di kenakan Clara.

"Iya selain tampan dia juga penerus perusahaan Adiatmojo, usianya juga masih muda masih 29 tahunan." Jawab tamu lainya.

"Luar biasa ya dia sangat tampan, selain itu dia juga sangat jago berbisnis, setengah industri dan perusahaan di negara ini miliknya." Tamu lainya menyahut.

"Tuan Sean Nona GIsel kabur dari pernikahan." Salah satu ajudan menghampiri Sean yang sudah siap di acara pernikahanya.

"Oh." Sean menjawab dengan singkat ekspresinya sangat datar dan dingin.

"Pernikahan megah keluarga Adiatmojo tidak akan memiliki pengantin, nanti bagaimana ibu tiriku yang baik dan keluarga besar Cokro akan menjelaskanya?" Sean berbicara dengan wajah dingin.

Dari kejauhan pengantin wanita sudah datang menuju kursi ijab kabul, pengantin wanita terloihat sangat cantik dan anggun.

"Keluarga cokro, menemukan pengantin  dengan cepat juga?" Ucap Sean dalam hati, wajahnya menujukan ekspresi tidak suka.

"Atau apakah mereka, menemukan pengantin pengganti?" Sean tersenyum sinis.

"Saya terima nikahnya, Gisel Cokro binti hakim cokro dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta perhiasan tunai." Jawab Sean dengan lantang.

"Sah!" Penghulu bersuara keras.

"Sah!" Jawab para tamu undangan dan para saksi.

"Aku hanya bertemu Gisel dua kali aku tahu dia mempunyai tahi lalat di lehernya, ini adalah yang palsu." Ucap Sean dalam hati masih berpura - pura tidak mengetahuinya.

"Selesai sudah, mati aku, aku akan dicium." Ucap Clara dalam hati masih berusaha tersenyum.

"Tidak cukup disitu tukang mesun jangan maju lagi, aku akan menghindar." Clara masih berusha menghindar.

"Hah, gugup ya? jangan coba - coba menghindar, muach." Sean mencium kening Clara.

"Hah, sial  ahirnya aku kena juga, tapi tidak apa - apalah yang penting aktingku tidak ketahuan!" Ucap Clara dalam hati.

Bersambung.....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikahi Jodoh Orang   Bermimpi?

    Villa belakang."Tap.. tap..tap." Suara langkah kaki."Kreeekkkk... krekkk." Suara pintu terbuka."Hiks..hiks..hiks." Suara tangisan seorang perempuan."Hahhhh." Clara terbangun dari tidurnya."Hah... Hah..Hah." Clara bangun terduduk dengan wajah terkejut.Sean yang sedang membaca berkas di samping Clara yang tertidur pulas, terkejut melihat Clara tiba - ntiba bangun dengan wajah ketakitan"Istriku, kamu kenapa?" Tanya Sean yang penasaran."Aku berteu dengan Ibumu di mimpi, dia menangis di kamarnya di kastil belakang." Jawab Clara dengan cemas."...." Sean terdiam sejenak."Bagaimana kalau kita pergi melihat ibu?" Tanya Sean merangkul Istrinya."Baiklah." Jawab Clara.Pemakamanan muslim."Ma, aku membawa Menantumu, untuk melihatmu." Sapa Sean di pusara ibumnya."Mama mertua, ini bunga untukmu, aku harap mama menyukainya." Ucap Clara dengan lembut."Kruyuk..kruyuk. ah aku lapar." Ucap clara sembari memegang perutnya."Maaf ma, ahir - ahir ini dia begitu pemalas hanya makan dan tidur sa

  • Menikahi Jodoh Orang   Penyesalan seorang ayah dan suami...

    "Apakah i uku pernah kesini dulu?" Tanya Sean melihat kearah Ayah Sean."Tempat ini miliknya, kami membelinya ketika baru menikah, tetapi setelah ada kamu, dia tidak ingi datang sejauh ini." Jawab Ayah Sean mengangkat kepalanya melihat pemandangan."Di hari ulang tahunmu yang kesebelas, aku berjanji akan membawamu ke ke perkebunan saat cuaca musim semi, tapu itu tidak pernah terjadi." Ayah Sean membalikan pandanganya ke arah Sean dengan wajah bersalah."Maaf." Tambah Ayah Sean."Tapi ini tidak terlalu terlambat." Ayah Sean memegang pundak Sean."Sejujurnya jika kembali keawal, aku masih tidak setuju kalian menikah." Tambah Ayah Sean.Di kejauhan Clara menguping perbincangan Ayah dan anak yang bercengkrama asik."Gadis yang terobsesi dalam lukisan itu memiliki pikiran yang sederhana, aku bukan tidak mempercayai kamu akan menjadi pria yang baik, tapi di dalam kehidupan penuh perasaan, penuh dengan rintangan yang tidak pasti." Ayah Sean menghela nafas panjang."Terutama .... dia sangat m

  • Menikahi Jodoh Orang   Musibah...

    "Tunggu aku tahu, kalian menginginkan uang, kan! suamiku adalah orang kaya dan ada foto kami di berita! tidakah kamu ingin menghasilkan lebih banyak uang?" Teriak Clara dengan wajah panik."Apa yang di akatakan benar." Laki - laki muda memperlihatkan ponsel di taganya."Hubungi suamimu, 3 miliar, dan kirim bersama dengan 5 miliar untuk anak ini." Ucap laki - laki paruh baya menyodorkan posel ke rah Clara."Halo, sayang... mereka igin 3 miliar dan di transfer ke rekening bersama dengan tebusan anak - anak." Ucap Clara di telefon Sean."Clara, dimana posisi kamu?" Sean menjawab dengan tenang."Ahhhhhh...."Teriak Clara kaget, ponselnya di ambil paksa."Ponsel.....!" Teriak Clara."Swosssss..." Penculik menjambak rambut Clara dengan cepat."Apa maksud dari kata - katamu terakhir?" Teriak penculik masih menjambak rambut Clara dengan kasar."Aku mengatakan kepadanya... harus menyelamatkanku..." Jawab Clara sembari menahan rasa sakit dikepalanya."!" Sean melihat ponselnya dengan kesal."Po

  • Menikahi Jodoh Orang   Malam pertama setelah pernikahan kedua..

    Kamar pengantin. "Sayang, apa yang sedang kamu tulis?" Tanya Clara keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya. "Bukankah kita akan menghabiskan bulan madu besuk? aku sedang meyusun rencana perjalanan kita." Jawab Sean menoleh kerah Clara. "Baiklah." Clara duduk di atas tempat tidur. "Srrrruuuuuuurrrr." Suara mesin pengering rambut yang dinyalakan Sean. "Fiuhhhh." Suara rambut Clara yang berkibaran. "Cleguk.." Suara Sean menelan lidah melihat pemandangan dua gunung indah di depanya. "Sudah selesai?" Tanya Clara melihat Sean mematikan mesin pengering rambutnya. "Suamiku..." Sean berjalan maju dan tanpa kata kata terus menindih Clara yang berada di bawahnya. "Muaccchhhh...heeemmmzz...Muaaacch." Sean mencium leher Clara berjalan terus ke bawah hingga area terlarangnya. "AHhhhh...." Tangan Sean yang aktif meraba membuat Clara mengikuti alunan surga dunia. "Ahhhhhh...emmmmsss." Suara desahan Clara yang semakin menjadi. Bandara. CLara berjalan dengan langkah kaki bera

  • Menikahi Jodoh Orang   Pernikahan kedua

    "Mungkin seharusnya Ayah juga harus berfikir bahwa aku sedang menyelamatkan hidupku, dengan begitu kamu bisa merasa baik." Jawab Sean santai."Aku yang tidak perduli dengamu..." Ayah merasa bersalah."Ayah selalu berbicara dengan baik, jika Ayah benar - benar berfikir seperti itu, Ayah tidak akan mempersulit Ayah mertuaku seperti itu." Jawab Sean kembali."Aku melawanya, itu adalah dendam antara aku dan dia, itu tidak ada hubunganya denganmu dan Nona Clara." Ayah menundukan kepalanya."Pernikahan tanpa orang tua sama sekali tidak bagus, jika kamu tidak keberatan kirimkan undangan untuku." Tambah Ayah Sean sembari meneteskan air mata."Ayah tulus?" Jawab Sean dingin tanpa ekspresi." Tentu saja! jika aku membuat masalah, aku akan .. menyuruh Alexi menamparku!" Ayah menjawab dengan nada tinggi, terkejut dengan jawaban Sean yang dingin.Rumah Ayah Clara." Cepat, cepat aku memohoya untuk berpartisipasi, aku akan melihat dia apakah dia dapat menahan diri dan tidak embuat masalah, jika dia

  • Menikahi Jodoh Orang   Lanjutan 1

    "Tidak ada apa -apa..." Clara menjawab sembari menghela nafas panjang."Masalag toko, aku sudah mencari orang dan menanyakanya." Sean menghapiri istrinya yang terduduk lelah."Aku sudah mengurusnya, jangan khawatri tentang hal ini, dia hanya tidak ingin kita bersama." Sean berjongkok sembari memegang tangan Clara dengan lembut."Dia benar - benar melakukan hal seperti itu untuk memisahkan kita!" Clara menjawab dengan wajah kesal."Jangan membahasnya lagi, tadi weding organizer bertanya kepada kita kontak hadian pernikahan apa yang kita inginkan, kamu bantu aku memilihnya, ya?" Tanya Sean duduk di samping Clara."Menurutmu mana yang lebih bagus?" Sean memperlihatkan gambar di ponselnya."Apakah kamu sudah selesai berlatih sekarang, mengapa kamu marah tidak marah tentang apapun?" Clara clara heran sembari memegang pipi Sean."Ini semua karena dilatih, sayang, aku hampir sekarat dan aku tidak melihatnya menegakan keadilan, apa yang yag kuharapkan?" Sean tersenyum melihat istrinya yang ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status