Share

143. Status Baru

Saat Juna menjatuhkan talak dan mengusirnya, Mei memang hancur sehancur-sehancurnya. Dia meninggalkan rumah itu hanya dengan pakaian yang masih melekat di badan, bahkan dia belum sempat melepas apron yang dipakainya saat memasakkan makanan untuk Juna.

Mei bingung, tak tahu harus ke mana. Tetapi dia terus melangkahkan kakinya dengan kepala menunduk di bawah cuaca yang sedang terik-teriknya. Mei memeluk dirinya sendiri, melindungi kulit lengannya yang tersengat cahaya matahari. Hingga pada sore hari, beberapa jam kemudian, tiba-tiba saja langkahnya sudah terhenti di gerbang pemakaman umum, tempat orangtuanya di semayamkan. Mei melangkahkan kaki, menuju dua gundukan pusara mami dan papinya. Lalu mengadukan apa yang baru saja dialaminya kepada mereka sambil menangis, seakan orangtuanya bisa mendengar keluh kesahnya saja. Tetapi itu rupanya sangat membantu Mei untuk melonggarkan dadanya dari himpitan rasa sesak yang membelitnya. Mei menjadi merasa lebih plong. Di depan makam orangtuanya di
Indy Shinta

Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan VOTE untuk novel ini. Enjoy reading :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Jovita Cell
biar tau rasa gmn rasa kehilangan org yg kita cintai... sadar jun... jgn sampai kau menyesal
goodnovel comment avatar
JL88
masa ahkirnya sama kevin trs juna sama raya gt kah ekekeke
goodnovel comment avatar
SA86
pengen lihat penyesalan terbesar si juned...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status