Share

44. Duka yang Belum Berlalu

Utomo duduk dan menyandarkan punggung seraya menatap foto berbingkai putih di atas meja kerjanya. Di sana, tampak Juna kecil yang menggemaskan sedang berpose lucu diantara kedua orangtuanya yang kini telah meninggal. Seketika pria sepuh itu menghela napas dalam-dalam kala gelenyar nyeri masih saja merambati hatinya, meski sudah sekian lama hari berkabut duka itu telah berlalu.

“Kenapa kalian pergi begitu cepat?” desahnya dengan mata terpejam.

Kilasan masa lalupun tergambar kembali dalam benaknya, bagai putaran video.

Hari itu, seorang pria berjas putih menatap Utomo dan Wirawan secara bergantian dari balik meja kerjanya yang dipenuhi banyak berkas, di bagian dada jasnya tertempel papan nama bertuliskan ‘dr Joe Ahmad Prameswara, SpBS.’

“Cedera kepala berat yang dialami Nyonya Sekar akibat kecelakaan itu, menimbulkan kerusakan yang sangat parah di bagian otaknya,” jelas dokter Joe seraya menunjuk pada sebuah hasil CT Scan milik Sekar, ibunda Juna, “Batang otak ini merupakan bagian pa
Indy Shinta

klik vote dan komen ya :)

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status