Share

Hamil

“Hamil?”

Mila tidak percaya dengan perkiraan Riska, dia bersikeras jika dirinya itu hanya masuk angin.

“Bagaimana bisa hamil coba?" ujarnya sembari menggelengkan kepala.

“Kenapa tidak bisa? kau sama dia kan sudah bercinta,” ucapnya gemas. Jelas-jelas dia sudah berhubungan intim, masih menanyakan kronologi kehamilannya.

Perkataan Riska masuk akal, Mila tidak bisa menyangkal lagi. Dan terus melanjutkan argumennya.

“Tapi ... ,” Mila bingung melanjutkan ucapanya. Dia sudah melakukannya tanpa pengaman, kemungkinan besar akan menjadi janin.

“Ini masih perkiraan, periksa ke dokter saja,” saran Riska.

“Aku jadi takut, aku sudah terlambat datang bulan lebih dari seminggu,” ucapnya gundah.

“Kau hamil ada suaminya, apa yang kau takutkan?” ujar Riska.

Sahabatnya satu ini memang aneh, setiap perempuan yang menikah pasti bahagia ketika mendapatkan momongan. Bahkan banyak di antara mereka yang rela mengeluarkan uang banyak demi memiliki anak.

Tetapi sahabatnya malah sedih, bingung dengan kehamilann
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status