Home / Romansa / Menikahi Om Mantan Pacarku / Chapter 3. Kerja Sama Yang Menguntungkan

Share

Chapter 3. Kerja Sama Yang Menguntungkan

last update Last Updated: 2025-04-29 10:34:09

Reno menatap sertifikat rumah yang diberikan Dito kepadanya dengan timbal balik sejumlah uang untuk Dito. Dengan sertifikat rumah ini ia bisa menguasai rumah milik Sheina untuk menuruti semua kemauan Rosa, Kekasihnya itu ingin Sheina tidak mempunyai apa-apa dan hancur secara perlahan.

Selama ini Reno juga tidak mencintai Sheina, ia mendekati gadis itu karena Rosa yang menyuruhnya. Apa pun akan ia lakukan untuk membuat wanita yang ia cintai bahagia walaupun harus menyakiti wanita lain. Tapi Reno tidak peduli akan hal itu, perasaan cintanya terhadap Rosa membutakan segalanya.

Rosa yakin dengan sebuah pengkhianatan mereka dan juga mengambil apa yang menjadi milik Sheina bisa menghancurkan Sheina dengan perlahan, rasa sakit yang ia rasakan kepada Sheina bisa ia balaskan bersama dengan Reno.

"Sheina, kamu sangat mudah untuk dibodohi," gumam Reno dengan tersenyum licik karena ia sudah merencanakan berbagai hal untuk membuka usaha yang akan ia jalankan setelah ini.

Reno juga sudah mengambil KTP milik Sheina untuk data pinjaman online yang ia lakukan. Ia akan membuat Sheina lebih menderita karena dikejar-kejar debt collector, ia akan membuat Sheina tidak sanggup dengan kehidupannya sendiri. Reno tersenyum licik membayangkan kehancuran Sheina.

"Kalau begitu saya permisi, Bos. Kalau perlu apa-apa bisa hubungi saya saja dengan syarat uang di muka," kata Dito dengan tersenyum senang setelah memegang uang yang diberikan Reno untuk dirinya.

Reno mendengus kesal, ia terpaksa memberikan uang itu kepada Dito demi melancarkan aksinya itu.

"Pergilah!" perintah Reno dengan dingin karena saat ini ia sudah tidak membutuhkan Dito.

Kerja sama mereka saat ini sudah cukup menguntungkan toh uang yang ia berikan kepada Dito juga uang pinjaman online menggunakan KTP Sheina, uang tersebut juga masih sisa banyak di rekeningnya.

Dito mengangguk, pria itu berjalan menjauh dari Reno dengan mencium dua gepok uang dengan jumlah dua puluh juta di tangannya dengan sangat senang, dengan uang ini ia bisa bersenang-senang beberapa hari. Masa bodo dengan Sheina, yang terpenting ia bisa mendapatkan uang untuk kesenangan dirinya sendiri.

****

Sheina menelepon ayah tirinya berulang kali. Mungkin sudah sepuluh kali panggilan yang Sheina lakukan. Namun, tetap saja tak membuahkan hasil. Tak pantang menyerah Sheina kembali menelepon ayah tirinya tersebut dan akhirnya diangkat juga teleponnya oleh Dito.

"Yah, kembalikan sertifikat rumah ibu. Itu sudah menjadi milik Sheina! atau gak Sheina akan lapor ke polisi," ancam Sheina seketika karena ia sudah sangat kalut.

Terdengar tawa Dito yang membuat Sheina sangat muak. "Rumah itu sudah saya jual sama Reno, Sheina. Telepon saja dia kalau kamu mau meminta sertifikat itu karena itu bukan urusan saya lagi haha..." kata Dito dengan tertawa.

Sheina sangat terkejut mendengar perkataan ayah tirinya. "Ayah bohong, kan? Ayah sekarang di mana? Sheina minta sekarang sertifikat rumah ibu," tanya Sheina dengan geram.

"Sudah saya katakan sertifikat itu sudah ada di tangan Reno. Seingat saya Reno adalah pacar kamu, minta saja sama dia. Saya malas berhubungan dengan kamu lagi Sheina jangan hubungi saya setelah ini," ujar Dito dengan datar dan langsung mematikan sambungan telepon mereka.

"Ayah!" Sheina berteriak dengan frustasi padahal ia tahu Dito tak lagi mendengar teriakannya.

Dengan tangan gemetar Sheina mencari nama kontak Reno di ponselnya dan langsung menghubungi Reno untuk memastikan perkataan ayahnya.

Telepon Sheina langsung diangkat oleh Reno yang membuat gadis itu lega.

"Kembalikan sertifikat rumahku!" ucap Sheina tanpa berbasa-basi.

Reno tertawa di seberang sana. "Ooo kamu sudah tahu ternyata," kata Reno dengan sangat santai.

"Jadi benar kamu yang mengambil sertifikat rumahku? Kembalikan Reno itu bukan milik kamu!" ucap Sheina dengan sarkas.

"Rumah itu sudah menjadi milikku karena sertifikat itu sudah ada di tanganku saat ini, Sheina. Jadi, aku memberikan kamu waktu seminggu untuk pergi dari rumah itu." Reno berkata santai.

"Aku tidak akan pergi dari rumahku sendiri, Reno! Kembalikan sertifikat itu atau aku akan lapor polisi sekarang juga," ucap Sheina dengan emosi.

"Silahkan saja kalau laporanmu diterima. Ada bukti transaksi bersama dengan Dito jika aku sudah membeli rumah itu. Jadi, waktumu hanya seminggu, Sheina. Dan setelah itu silahkan angkat kaki dari rumahku!" ujar Reno dengan tegas.

"Kamu benar-benar brengsek, Reno! Aku menyesal pernah mencintai kamu! Seharusnya dulu kita tidak pernah bertemu," ucap Sheina dengan dada bergemuruh hebat karena emosi.

"Yah... Dan aku tidak menyesal sama sekali, Sheina. Terima kasih untuk rumah dan juga pinjaman online dari KTP milikmu. Bye Sheina, kapan-kapan aku ingin merasakan tubuhmu yang belum sempat aku rasakan, " ucap Reno yang diakhir dengan kekehan.

Tut...

Sambungan telepon terputus sepihak oleh Reno.

"Reno, apa maksudmu, hah? Pinjaman online apa? Reno!"

Sheina berteriak frustasi. Rumah, pinjaman online? Semuanya masih tidak dapat dicerna dengan baik oleh Sheina. Pikirannya benar-benar buntu karena Reno sudah mengambil barang yang ia miliki.

Sungguh Sheina benar-benar menyesal telah mencintai Reno. Bagaimana kehidupannya setelah ini jika rumah miliknya juga diambil oleh Reno?

Rasa cintanya untuk Reno kini berubah menjadi kemarahan dan benci. Reno harus bertanggung jawab atas rasa sakit yang ia rasakan.

"Ibu pasti kecewa ya sama Sheina?! Sekarang sertifikat rumah ini sudah diambil Reno," gumam Sheina.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Strawberry
udah jatuh ketimpa tangga msh keinjek-injek pula ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 140. End

    Sheina sedang memperhatikan kedua anak kembarnya yang berlarian bersama dengan Rayden. Keduanya tertawa bahagia saat papa mereka mengejar.Sheina tertawa melihat Nessa berteriak histeris, mungkin karena geli juga dikejar oleh Rayden. Suaranya begitu melengking padahal di taman ini tidak banyak orang, tetapi karena suara Nessa dan Nevan suasananya menjadi sangat ramai.“Hahaha…Papa geli,” teriak Nessa saat Rayden berhasil mendapatkan anaknya itu.Sedangkan Nevan berlari ke arah Sheina, ia masuk ke dalam pangkuan Sheina bermaksud untuk bersembunyi di sana.Nicholas berada di stroller, anak bayi itu hanya melihat saja tanpa tahu apa yang sedang saudaranya lakukan.“Mama angan acih tau Papa Evan di cini ya,” bisik Nevan dengan napas yang begitu memburu.Sheina mengangguk dengan terkikik geli. Padahal siapa saja bisa melihat Nevan yang ada di pangkuannya, hanya saja anaknya itu benar-benar menutupi wajahnya.“Sayang, kamu ada lihat Nevan gak?” tanya Rayden dengan mengedipkan matanya, berpu

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 139. Gara-gara Begadang

    “Nicho sudah mandi iya, Nak? Hmmm…wanginya,” ucap Rayden mencium pipi anaknya.“Ini Mamanya juga sudah cantik banget,” lanjut Rayden yang mencium bibir istrinya.Tentu saja perlakuan Rayden yang seperti itu membuat Sheina mendelik, bukan tidak suka, hanya saja sikap suaminya ini banyak sekali berubah.Dan Sheina suka perubahan itu, Rayden lebih banyak tersenyum bahkan bercanda dengan ketiga anaknya. Waktu lelaki itu juga lebih banyak di rumah daripada di kantor.“Mas, di depan anak loh ini,” protes Sheina dengan pelan.Rayden hanya terkekeh saja, membuat Sheina kesal namun wajahnya memerah seperti ini karena malu adalah hobi terbarunya saat ini.“Ooo…jadi, kalau di belakang anak boleh ya?!” ucap Rayden dengan menaik turunkan alisnya.Sheina mencibik bibirnya tetapi diam-diam ia juga tersenyum dengan tingkah suaminya. Lelaki yang begitu dingin dan kaku kini bisa ia taklukan.“B-bukan begitu,” sahut Sheina dengan gugup.Rayden tertawa pelan. Tetapi Sheina langsung memperingati suaminya

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 138. Pulang Ke Rumah

    Sheina dan Nicholas sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.Anak bayi itu tampak anteng di dekapan papanya. Nicholas sejak tadi belum tidur, ia asyik menggerakkan mulutnya.“Gemes banget kamu, Dek,” ucap Rayden dengan terkekeh.Rayden melihat Sheina yang bangun dari kasur. “Mau ke mana, Sayang?” tanya Rayden dengan cemas.Sheina tersenyum, ia melihat gurat kekhawatiran di wajah Rayden. Padahal ia hanya ingin ke kamar mandi saja, tapi Rayden terlihat begitu berlebihan.“Ke kamar mandi, Mas,” sahut Sheina dengan pelan.“Mas temani ya,” ucap Rayden berdiri dari duduknya dan meletakkan Nicholas di dalam box bayi miliknya.“Aku bisa sendiri, Mas,” protes Sheina yang menganggap Rayden terlalu berlebihan mengkhawatirkan dirinya.Rayden seperti ini karena ia terlalu takut terjadi sesuatu dengan Sheina. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Sheina seperti dulu, itu begitu membuat dirinya merasa bersalah sampai sekarang.“Mas temani!” ucap Rayden dengan teg

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 137. Kembar Sayang Adik Bayi

    Ranti menggendong cicitnya dengan tersenyum bahagia, lalu ia meletakkan Nicholas di dalam pangkuan Nessa yang ingin sekali memangku adiknya itu. “Adik bayinya tidul telus,” keluh Nessa saat melihat sang adik tidur dengan begitu nyenyak karena habis minum asi dengan Sheina. “Ngantuk adiknya, Kak,” sahut Ranti dengan terkekeh melihat ekspresi Nicholas saat pipinya dipegang oleh Nessa. “Nenek Uyut,” panggil Nevan mendekat. “Iya Kak Nevan,” sahut Ranti dengan sabar. Ranti tahu Nevan juga ingin menggendong sang adik. Ia harus sabar menghadapi cicitnya yang begitu aktif itu. “Antian dong,” ucap Nevan dengan cemberut. “Cabal Neca dulu.” Nevan mendelik ke arah kembarannya, ia merasa tidak suka ketika Nessa tidak mau gantian kepadanya. “Kamu teyus yang angku. Evan uga au,” protesnya. “Cabal-cabal,” ucap Nessa dengan santainya tak mau melepaskan adiknya begitu saja untuk dipangku oleh kakak kembarannya itu. Nevan yang kesal mendekati papa dan mamanya. Ia meminta gendong pa

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 136. Kebahagiaan Keluarga Kecil

    Hari demi hari berlalu begitu sangat cepat. Kini, usia kandungan Sheina sudah 9 bulan. Selama kehamilannya, Sheina benar-benar sangat manja dengan Rayden.Perutnya yang sudah membesar begitu sangat menggemaskan di mata Rayden. Bahkan kedua anak kembar mereka sangat suka mencium perut Sheina dan berakhir mereka tertawa bahagia ketika adik mereka merespon dengan sebuah tendangan.“Sudah siap semua, kan?” tanya Rayden yang tampak sibuk mempersiapkan semua keperluan persalinan Sheina.Bahkan Sheina hanya duduk diam bersama dengan kedua anak kembarnya, mereka memakan camilan. Sedangkan Rayden sibuk sendiri karena lelaki itu yang melarang Sheina.“Sudah, Mas,” sahut Sheina yang melihat semua barang yang sudah dipersiapkan oleh Rayden.Dokter menyarankan Sheina caesar kembali, karena tidak memungkinkan untuk lahiran secara normal.Rayden sudah membooking kamar untuk Sheina di rumah sakit. Bahkan yang menangani Sheina adalah dokter yang terbaik.“Kalau gitu ayo kita berangkat ke rumah sakit s

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 135. Rosa Telah Pergi

    Sheina menatap nisan Rosa dengan pandangan yang begitu sulit diartikan, wanita itu sama sekali tidak menangis atau pun terlihat bahagia.Hanya menatap nama Rosa dengan helaan napas yang begitu berat. Pada akhirnya ia juga kehilangan Rosa, saat itu setelah memaafkan kakaknya, Sheina berharap hubungan mereka bisa seperti kakak dan adik pada umumnya.Tetapi takdir berkata lain. Setelah kemarin ia pulang dari rumah sakit, malam harinya ia dikabarkan oleh pihak rumah sakit jika Rosa sudah menghembuskan napas terakhirnya malam itu ditemani oleh Reno.“Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi,” ucap Baskoro menatap sendu ke arah nisan itu.Ada rasa penyesalan di hatinya karena semenjak Rosa lahir ke dunia dan sampai Rosa dewasa ia tidak pernah menganggap Rosa sebagai cucunya, bahkan ia tidak pernah menggendong Rosa kecil.Tetapi setelah kepergian wanita itu, ia merasa berdosa bahkan meminta maaf di jasad Rosa yang sudah tidak bernyawa.“Ya, Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi. Semoga dia baha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status