Home / Romansa / Menikahi Om Mantan Pacarku / Chapter 3. Kerjasama Yang Menguntungkan

Share

Chapter 3. Kerjasama Yang Menguntungkan

last update Last Updated: 2025-04-29 10:34:09

Reno menatap sertifikat rumah yang diberikan Dito kepadanya dengan timbal balik sejumlah uang untuk Dito. Dengan sertifikat rumah ini ia bisa menguasai rumah milik Sheina untuk kepentingan dirinya sendiri.

Entah apa yang di pikiran Reno saat ini yang jelas ia ingin menguasai harta Sheina untuk kepentingan dirinya sendiri. Selama ini ia terus diremehkan dan dibanding-bandingkan oleh keluarganya dengan om-nya sendiri, ia ingin membuka usaha dengan hasil dari rumah Sheina dan beberapa uang yang ia ambil dari Sheina tanpa sepengetahuan gadis itu.

Jahat dan licik?

Ya, Reno mengakui dirinya jahat dan licik terhadap Sheina. Karena hanya Sheina yang mudah dimanfaatkan dan Reno sama sekali tidak peduli akan hal itu yang terpenting ia bisa mewujudkan semua mimpinya walaupun harus mengambil hak orang lain.

Kakek dan neneknya selalu membanggakan om-nya dan meremehkan dirinya bahkan orang tuanya juga ikut meremehkan dirinya padahal ia adalah anak kandung dari orang tuanya. Beberapa bulan ini juga uang bulanannya dijatah hingga ia merencanakan semua ini, mengambil hak Sheina tanpa memikirkan bagaimana perasaan Sheina yang mencintai dirinya.

"Sheina, kamu sangat mudah untuk dibodohi. Maaf aku harus melakukan ini," gumam Reno dengan tersenyum licik karena ia sudah merencanakan berbagai hal untuk membuka usaha yang akan ia jalankan setelah ini.

Reno juga sudah mengambil KTP milik Sheina untuk pinjaman online. Kenapa dia tidak memakai KTP miliknya sendiri? Karena Reno tidak ingin berurusan dengan orang-orang seperti itu, ia ingin menikmati hasilnya dan Sheina yang akan menanggung semuanya.

Sungguh tidak berperasaan sekali Reno kepada Sheina.

"Kalau begitu saya permisi, Bos. Kalau perlu apa-apa bisa hubungi saya saja dengan syarat uang di muka," kata Dito dengan tersenyum senang setelah memegang uang yang diberikan Reno untuk dirinya.

Reno mendengus kesal, ia terpaksa memberikan uang itu kepada Dito karena pria itu yang leluasa masuk ke rumah Sheina. Sejak mereka berpacaran Sheina selalu membatasi pertemuan mereka di dalam rumah, pertemuan mereka selalu di luar dan hanya beberapa kali ia ke rumah Sheina.

"Pergilah!" perintah Reno dengan dingin karena saat ini ia sudah tidak membutuhkan Dito.

Kerjasama mereka saat ini sudah cukup menguntungkan toh uang yang ia berikan kepada Dito juga uang pinjaman online menggunakan KTP Sheina, uang tersebut juga masih sisa banyak di rekeningnya.

Dito mengangguk, pria itu berjalan menjauh dari Reno dengan mencium dua gepok uang dengan jumlah dua puluh juta di tangannya dengan sangat senang, dengan uang ini ia bisa bersenang-senang beberapa hari. Masa bodo dengan Sheina, yang terpenting ia bisa mendapatkan uang untuk kesenangan dirinya sendiri.

****

Sheina menelepon ayah tirinya berulang kali. Mungkin sudah sepuluh kali panggilan yang Sheina lakukan. Namun, tetap saja tak membuahkan hasil. Tak pantang menyerah Sheina kembali menelepon ayah tirinya tersebut dan akhirnya diangkat juga teleponnya oleh Dito.

"Yah, kembalikan sertifikat rumah ibu. Itu sudah menjadi milik Sheina! atau gak Sheina akan lapor ke polisi," ancam Sheina seketika karena ia sudah sangat kalut.

Terdengar tawa Dito yang membuat Sheina sangat muak. "Rumah itu sudah saya jual sama Reno, Sheina. Telepon saja dia kalau kamu mau meminta sertifikat itu karena itu bukan urusan saya lagi haha..." kata Dito dengan tertawa.

Sheina sangat terkejut mendengar perkataan ayah tirinya. "Ayah bohong, kan? Ayah sekarang di mana? Sheina minta sekarang sertifikat rumah ibu," tanya Sheina dengan geram.

"Sudah saya katakan sertifikat itu sudah ada di tangan Reno. Seingat saya Reno adalah pacar kamu, minta saja sama dia! Saya malas berhubungan dengan kamu lagi Sheina jangan hubungi saya setelah ini!" ujar Dito dengan datar dan langsung mematikan sambungan telepon mereka.

"Halo, Ayah!"

"Ayah!" Sheina berteriak dengan frustasi padahal ia tahu Dito tak lagi mendengar teriakannya.

Dengan tangan gemetar Sheina mencari nama kontak Reno di ponselnya dan langsung menghubungi Reno untuk memastikan perkataan ayahnya.

Telepon Sheina langsung diangkat oleh Reno yang membuat gadis itu lega.

"Kembalikan sertifikat rumahku!" ucap Sheina tanpa berbasa-basi.

Reno tertawa di seberang sana. "Ooo kamu sudah tahu ternyata," kata Reno dengan sangat santai.

"Jadi benar kamu yang mengambil sertifikat rumahku? Kembali Reno itu bukan milik kamu!"

"Ini sudah milikku termasuk rumahmu saat ini, Sheina. Jadi, aku memberikan kamu seminggu untuk pergi dari rumah itu." Reno berkata santai.

"Aku tidak akan pergi dari rumahku sendiri, Reno! Kembalikan sertifikat itu atau aku akan lapor polisi sekarang juga."

"Silahkan saja kalau laporanmu diterima. Ada bukti transaksi bersama dengan Dito jika aku sudah membeli rumah itu. Jadi, waktumu hanya seminggu, Sheina. Dan setelah itu silahkan angkat kaki dari rumahku!" ujar Reno dengan tegas.

"Kamu benar-benar brengsek, Reno! Aku menyesal pernah mencintai kamu! Seharusnya dulu kita tidak pernah bertemu!" ucap Sheina dengan dada bergemuruh hebat karena emosi.

"Yah... Dan aku tidak menyesal sama sekali, Sheina. Terima kasih untuk rumah dan juga pinjaman online dari KTP milikmu. Bye Sheina, kapan-kapan aku ingin merasakan tubuhmu kembali."

Tut...

Sambungan telepon terputus sepihak oleh Reno.

"Reno, apa maksudmu, hah? Pinjaman online apa? Reno!"

Sheina berteriak frustasi. Apa lagi ini Ya Tuhan? Rumah, pinjaman online? Semuanya masih tidak dapat dicerna dengan baik oleh Sheina. Pikirannya benar-benar buntu karena Reno sudah mengambil seluruh yang ia miliki termasuk mahkota berharga yang sudah ia jaga selama ini.

Kepalanya benar-benar berisik dengan banyak sekali pertanyaan. Sungguh Sheina benar-benar menyesal telah mencintai Reno. Bagaimana kehidupannya setelah ini jika rumah miliknya juga diambil oleh Reno? Kehamilannya saja sudah membuat hidupnya berantakan dan setelah ini ia juga harus menjadi gelandangan?

Rasa cintanya untuk Reno kini berubah menjadi kemarahan dan benci. Reno harus bertanggung jawab atas apa yang sudah lelaki itu ambil dari dirinya.

"Ibu pasti kecewa ya sama Sheina?! Sekarang sertifikat rumah ini sudah diambil Reno. Sheina tidak bisa menjaga pemberian ibu hikss... Sheina mohon ampun bu! Sheina juga mohon ampun ke ayah," gumam Sheina dengan menangis pilu.

Mata yang tadinya sendu kini berkilat marah ketika mengingat Reno.

"Reno, aku membencimu!" gumam Sheina dengan kemarahan yang membara di dadanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 4. Diusir dan Tagihan Pinjol

    Sudah seminggu berlalu, kehidupan Sheina benar-benar hancur karena perbuatan Reno. Sheina tidak akan pindah dari rumahnya sendiri karena ia berhak atas rumah ini. Sheina mencoba bangkit dari keterpurukannya, ia memang sedang cuti bekerja karena akhir-akhir ini tubuhnya sama sekali tidak bisa diajak bekerjasama, ia sampai jatuh sakit karena memikirkan yang terjadi di dalam hidupnya. Untung saja ia memiliki bos yang sangat baik dan pengertian karena memberikan dirinya izin tidak masuk kerja. Sheina baru saja keluar dari kamar mandi karena perutnya terus terasa mual karena demam dan masuk angin, tubuhnya terkuras habis pagi ini dan wajahnya juga terlihat sedikit pucat. Ketukan pintu membuat Sheina mengurungkan niatnya untuk beristirahat kembali, ia berjalan ke arah ruang tamu yang langsung terhubung dengan pintu utama rumah miliknya. Dan Sheina menatap heran ke arah tiga pria asing memakai pakaian hitam dan terlihat sangat menyeramkan menatapnya dengan tajam. "Kalian siapa ya?" tanya

    Last Updated : 2025-04-29
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 5. Bertemu Pemilik Cafe

    Setelah semuanya yang menimpa dirinya akhirnya Sheina memutuskan untuk masuk kerja, karena uang miliknya sudah sangat menipis. Sheina juga kepikiran untuk membayar pinjaman online yang sangat banyak, juga kebutuhan dirinya sehari-hari. Dari mana uang sebanyak itu ia cari? Bahkan gaji bekerja di cafe saja tidak cukup, semakin hari ia semakin dihantui oleh hutang yang kian menumpuk. Sesampainya di cafe Sheina langsung bekerja melayani pembeli, mengantarkan pesanan mereka dengan tersenyum ramah. Ia sangat pandai menyembunyikan kesedihannya, bibir pucatnya juga sudah pakaikan lipstik agar lebih terlihat segar. "Ini pesanannya, Mbak. Selamat menikmati!" ucap Sheina dengan ramah. "Terima kasih, Mbak!" sahut pelanggan perempuan itu dengan ramah. Sheina hanya mengangguk saja lalu ia kembali ke kitchen staff karena belum ada pengunjung lagi yang datang. Ia duduk di kursi dengan melamun, ia tampak kelelahan karena kondisi tubuhnya memang belum pulih benar. "Sheina, kamu masih sakit? Izi

    Last Updated : 2025-04-29
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 6. Penawaran Pernikahan

    Sheina langsung berjalan pergi dengan menenteng plastik berisikan seporsi sate yang ia inginkan. Ia sudah tidak sabar ingin segera sampai di kontrakan.Tapi ia tak sengaja menabrak seseorang karena Sheina berjalan dengan menunduk. "M-maaf Pak gak sengaja," ucap Sheina merasa bersalah."Haduh Sheina kalau jalan jangan nunduk dong. Kamu lagi cari uang kamu yang hilang apa gimana jalan sambil nunduk begitu?" ucap Dean yang membuat Sheina terkejut."P-pak Dean. Maaf gak sengaja, Pak!" ucap Sheina tak enak hati karena menabrak bosnya sendiri."Bukan saya yang kamu tabrak tapi Rayden!" ucap Dean."Hah?!" Sheina bingung lalu pandangannya beralih pada pria tepat berada di depannya..Sheina semakin gugup melihat tatapan Rayden yang seakan ingin menelan dirinya hidup-hidup. Sheina merutuki dirinya yang sangat ceroboh."Maaf Pak Rayden saya sama sekali tidak sengaja menabrak Bapak," ucap Sheina dengan cepat."Hmmm..."Rayden hanya berdehem singkat yang membuat suasana kembali canggung."Kamu ma

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 7. Fitnah Kejam Reno

    Keesokan harinya Rayden benar-benar membawa Sheina ke rumah kedua orang tuanya. Tentu saja Rayden sudah memberikan pakaian yang bagus untuk Sheina agar saat bertemu orang tuanya nanti Sheina tidak dinilai rendah.Sheina memainkan jemarinya saat ia merasa gugup. Sekarang Sheina sudah berada di dalam mobil Rayden. Lelaki itu benar-benar menepati perkataannya, ia langsung menjemput Sheina sore harinya menjelang magrib.“Pak” “Hmmm…”“Di sana bakal ada Reno gak?” tanya Sheina menatap Rayden.Sial!Ternyata Rayden terlihat sangat tampan sekali jika dilihat dari jarak sedekat ini—Sheina baru menyadari jika Rayden lebih tampan daripada Reno.“Ya.”Sheina langsung tegang. Namun, sebisa mungkin ia terlihat biasa saja. Ia tidak ingin terlihat lemah karena sekarang ada Rayden yang akan membantunya.Rayden melihat ke arah Sheina sekilas. “Kamu belum siap bertemu dengannya?” tanya Rayden dengan datar.Cepat-cepat Sheina menggelengkan kepalanya. “Tentu saja tidak, Pak. Saya akan membuktikan jika s

    Last Updated : 2025-05-03
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 8. Pernikahan Rayden dan Sheina

    Dean datang ke kantor Rayden. Tumben sekali sahabatnya itu menyuruhnya untuk datang, biasanya sih Dean yang suka datang walaupun tidak diundang hingga membuat Rayden kesal. “Gue mau menikahi Sheina,” celetuk Rayden membuat Dean Syok—baru juga datang sudah disambut dengan kata-kata seperti itu. “Jangan bercanda.” Rayden menggelengkan kepalanya. “Semuanya sudah gue urus.” Akhirnya Dean mendesak Rayden mengatakan semuanya. Sejujurnya ia sangat penasaran kenapa sahabatnya ini tiba-tiba ingin menikahi Sheina. Dean tahu seperti apa Rayden selama ini, sahabatnya itu tidak mudah didekati wanita mana pun, secantik apa pun wanita itu Rayden tetap menolak dan begitu cuek. Tapi hari ini, perkataan Rayden membuat Dean bingung bahkan hampir tidak percaya. Sahabatnya berniat menikahi gadis muda yang 10 tahun perbedaan usia mereka. Rayden menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi dari Dean termasuk pernikahannya dengan Sheina yang selesai jika Sheina melahirkan anak lelaki untuknya.

    Last Updated : 2025-05-03
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 9. Malam Pertama

    “Saya suka kamu bisa melawan ucapan mama saya,” ucap Rayden saat mereka sudah memasuki kamar. Sheina tersentak saat mendengar suara Rayden. Sejak tadi ia sedang termenung memikirkan pernikahannya dengan Rayden. Apakah malam ini juga ia harus menyerahkan diri pada Rayden? Jujur saja Sheina belum siap. Rayden melepaskan jasnya begitu saja, ia melihat Sheina yang sudah memakai baju tidur berwarna hitam berbahan satin itu. “Saya kesal sama beliau, Pak. Huh…ternyata mertua kejam benar adanya,” keluh Sheina dengan perasaan yang begitu dongkol jika mengingat pembicaraannya dengan mama mertuanya tersebut. Sheina mencoba terlihat biasa saja walaupun ia sebenarnya takut bahkan degup jantungnya menggila melihat Rayden sekarang. “Ngomong-ngomong kok Bapak bisa tahu saya bisa membalas ucapan tante Mona sih?” tanya Sheina dengan heran, pasalnya Rayden sedang berbicara dengan serius dengan seseorang yang entah siapa namanya—Sheina lupa. “Saya hanya menebak saja,” jawab Rayden dengan asal. Ra

    Last Updated : 2025-05-04
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 10. Kemarahan Reno

    Reno merasa kesal hari ini sebab sudah beberapa investor yang ingin bekerjasama dan menanamkan modal di perusahaannya menggagalkan kerjasama mereka begitu saja dengan alasan jika dirinya tidak kompeten untuk menjalankan kerjasama ini. Jika kali ini ia gagal orang tuanya pasti akan sangat marah. Reno mengacak rambutnya dengan frustasi bahkan ia membuang map yang dipegangnya begitu saja. “Sial!” mata Reno berkilat marah, tangannya terkepal dengan sangat erat. Ia membuang barang yang berada di dekatnya, kali ini Reno terlihat benar-benar sangat emosi. Kemarahan menumpuk di dadanya. “Pasti ada dalang di balik ini semua,” ujar Reno dengan tajam. Prang… Gelas yang ada di meja kerjanya ia lempar begitu saja hingga terpecah dan berserakan di lantai ruangannya. Pecahan gelas itu bisa saja melukai dirinya. “Pasti Rayden yang melakukan ini semua karena Sheina yang menyuruhnya.” Reno langsung berpikir ke sana, karena Rayden dan Sheina lah yang paling masuk akal untuk menggagalkan kerjasamany

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 11. Secepat Itu?

    Sheina merasa sangat bosan tinggal di rumah mewah Rayden tanpa melakukan apa pun. Apa-apa dilarang oleh pelayan di rumah ini yang membuat Sheina jenuh bukan main. Hendak keluar tapi Sheina merasa malas untuk keluar, ia juga merasa segan jika harus keluar dari rumah ini seorang diri dan tanpa izin Rayden, tentunya Sheina merasa takut jika lelaki itu marah kepadanya.Entahlah Sheina merasa hidupnya begitu berubah dan lebih membosankan tapi yang membuat dirinya senang adalah tidak perlu memikirkan untuk makanan, semuanya tersedia di sini. Jika Sheina ingin lalu ia akan memintanya kepada pelayan, maka semua akan tersaji di hadapannya. Dan ternyata jadi orang kaya seenak ini, tapi juga ia merasa kesepian karena Rayden juga berangkat ke kantor.Ceklek…Suara pintu terbuka membuat Sheina refleks menoleh ke arah pintu. Dan ternyata Rayden lah yang datang, pria itu baru saja pulang dari kantor dan masih terlihat begitu tampan di matanya—jika Rayden tahu pikirannya saat ini mungkin pria itu aka

    Last Updated : 2025-05-05

Latest chapter

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 16. Kedatangan Mertua

    Hari ini Sheina sudah berencana untuk memasak sendiri, entah mengapa ia ingin Rayden mencicipi makanan buatannya, walaupun Sheina hanya istri sementara, ia ingin memberikan kesan baik jika mereka berpisah nanti.“Kamu yakin bisa masak?” tanya Rayden dengan ragu.“Yakin, Pak. Kenapa sih kelihatan ragu banget sama kemampuan masak saya?” tanya Sheina merengut kesal pasalnya wajah Rayden begitu terlihat ragu dengan masakannya, padahal Sheina belum juga masak.“Bapak ngapain ikut saya ke dapur sih? Saya kan jadi tidak leluasa untuk masak,” ucap Sheina dengan kesal.“Saya ingin memastikan jika dapur saya tidak akan hancur di tangan kamu,” sahut Rayden dengan datar dengan tangan yang menyilang di dada memantau pergerakan Sheina di sana.Sheina menghela napasnya dengan kasar, membiarkan Rayden memperhatikannya seperti juri master chef.“Saya masakin nasi goreng mau gak, Pak?” tanya Sheina menatap Rayden.“Boleh. Saya mau yang sedikit pedas,” jawab Rayden dengan sedikit request keinginannya.“

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 15. Desakan Mama Reno

    Intan memainkan kukunya yang baru saja ia pasang kutek, mata Intan menatap malas ke arah suaminya yang saat ini sibuk dengan laptop di hadapannya. “Kamu jangan nyerah dong, Mas. Minta bantuan papa untuk bantu perusahaan,” ucap Intan dengan datar. “Papa sama Rayden kan pasti mau kalau kamu mohon-mohon sama mereka, aku gak mau sampai kita jatuh miskin ya,” lanjut Intan mendesak suaminya agar mau menuruti perintahnya.Rendra menatap istrinya dengan datar. “Aku sudah sering meminta bantuan mereka dan kali ini mereka benar-benar tidak mau membantu,” sahut Rendra dengan frustasi.“Gimana kek caranya. Berpikirlah Mas jangan pasrah terus,” ucap Intan yang membuat Rendra semakin geram.“Kamu bisa diam gak sih, tan? Aku itu pusing memikirkan perusahaan. Kalau saja Reno bisa diandalkan mungkin perusahaan gak akan seperti ini. Kamu itu yang selalu memanjakan Reno, anak itu jadi bebal dan gak tahu caranya membantu aku di perusahaan bisanya menyusahkan saja,” hardik Rendra dengan kesal.Intan men

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 14. Pertengkaran

    Sheina masih malas berbicara dengan Rayden sejak kejadian di kantor tadi. Rayden juga tidak berniat membujuk Sheina, sehingga mereka saling berdiam diri hingga keduanya sampai di restoran.“Turun,” ucap Rayden dengan tegas.Sheina hanya diam membuka pintu, ia masih sangat dongkol kepada Rayden karena pria itu menyalahkannya. “Mau pesan apa?” tanya Rayden menatap Sheina.“Terserah,” sahut Sheina dengan datar.Rayden menghela napasnya dengan berat. “Tidak ada makanan terserah di sini, Sheina.” Rayden berkata tegas.“Samain aja sama punya Bapak,” ujar Sheina dengan malas.“Oke…”Rayden memanggil pelayan dan memesan makanan yang menurutnya enak dan Sheina menyukainya. Setelah pelayan itu pergi Rayden kembali menatap Sheina dengan datar.“Jangan cemberut terus,” ucap Rayden.“Bapak ngeselin!” sahut Sheina dengan ketus.“Saya sedang tidak mau ribut, Sheina. Senyum atau semua orang akan melihat kamu dengan tatapan aneh.”Sheina memaksakan senyumannya. Tak ada lagi pembicaraan di antara mere

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 13. Sheina Istri Saya

    Sudah setengah bulan Sheina menjadi seorang istri dari Rayden. Wanita itu sudah mulai menikmati keadaannya yang sudah sangat berubah, bosan sudah pasti. Namun, Sheina sudah mulai terbiasa dengan semuanya.“Kamu mau ikut saya ke kantor?” tanya Rayden saat melihat wajah jenuh Sheina.Lama-lama Rayden juga merasa kasihan melihat Sheina di rumahnya yang seperti terkurung. Maka Rayden berinisiatif mengajak Sheina ke kantornya jika istrinya itu mau ikut bersamanya.“Emangnya boleh?” tanya Sheina menatap Rayden.Rayden mengangguk. “Siap-siap sana. Pakai pakaian yang paling bagus, saya tidak ingin orang-orang kantor memandang kamu rendah. Itu sama saja melukai harga diri saya,” ujar Rayden dengan datar.Sheina mengangguk setuju. “Iya saya ikut, Pak. Saya juga bosan di rumah ini terus walaupun semua tersedia,” ucap Sheina dengan senang.Sheina dengan cepat mencari pakaian yang terbaik untuk ke kantor Rayden. Ia akan melihat bagaimana suasana kantor suaminya tersebut, Sheina jadi penasaran.“Ak

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 12. Lunasnya Utang Pinjol

    Kali ini Rayden yang bangun terlebih dahulu daripada Sheina, wanita itu terlihat begitu damai di dalam tidurnya tanpa menghiraukan Rayden yang bergerak turun dari kasur menuju kamar mandi. Sebelum itu Rayden mengambil pakaian mereka yang berserakan di lantai dan memasukkan ke keranjang pakaian kotor. “Uhhh…” Sheina mengeluh dengan menggeliat, tubuhnya seperti remuk redam karena perbuatan Rayden bahkan wanita itu tak sanggup untuk bangun dari tempat tidurnya. “Pak Rayden sialan,” umpat Sheina dengan meringis melihat betapa banyaknya tanda merah di tubuhnya yang ditinggalkan Rayden. Jika begini, ia tidak memakai baju yang terbuka sedikit. Bisa-bisa ia malu karena memperlihatkan bekas kissmark Rayden di leher dan bagian tubuh yang lainnya. Kesal? Tentu saja, tetapi rasa malunya lebih besar karena semalam ia yang menantang Rayden hingga akhirnya Sheina yang tak berdaya sendiri di bawah kungkungan tubuh atletis suaminya dengan erangan nikmat yang membuat gairah Rayden semakin terpacu.

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 11. Secepat Itu?

    Sheina merasa sangat bosan tinggal di rumah mewah Rayden tanpa melakukan apa pun. Apa-apa dilarang oleh pelayan di rumah ini yang membuat Sheina jenuh bukan main. Hendak keluar tapi Sheina merasa malas untuk keluar, ia juga merasa segan jika harus keluar dari rumah ini seorang diri dan tanpa izin Rayden, tentunya Sheina merasa takut jika lelaki itu marah kepadanya.Entahlah Sheina merasa hidupnya begitu berubah dan lebih membosankan tapi yang membuat dirinya senang adalah tidak perlu memikirkan untuk makanan, semuanya tersedia di sini. Jika Sheina ingin lalu ia akan memintanya kepada pelayan, maka semua akan tersaji di hadapannya. Dan ternyata jadi orang kaya seenak ini, tapi juga ia merasa kesepian karena Rayden juga berangkat ke kantor.Ceklek…Suara pintu terbuka membuat Sheina refleks menoleh ke arah pintu. Dan ternyata Rayden lah yang datang, pria itu baru saja pulang dari kantor dan masih terlihat begitu tampan di matanya—jika Rayden tahu pikirannya saat ini mungkin pria itu aka

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 10. Kemarahan Reno

    Reno merasa kesal hari ini sebab sudah beberapa investor yang ingin bekerjasama dan menanamkan modal di perusahaannya menggagalkan kerjasama mereka begitu saja dengan alasan jika dirinya tidak kompeten untuk menjalankan kerjasama ini. Jika kali ini ia gagal orang tuanya pasti akan sangat marah. Reno mengacak rambutnya dengan frustasi bahkan ia membuang map yang dipegangnya begitu saja. “Sial!” mata Reno berkilat marah, tangannya terkepal dengan sangat erat. Ia membuang barang yang berada di dekatnya, kali ini Reno terlihat benar-benar sangat emosi. Kemarahan menumpuk di dadanya. “Pasti ada dalang di balik ini semua,” ujar Reno dengan tajam. Prang… Gelas yang ada di meja kerjanya ia lempar begitu saja hingga terpecah dan berserakan di lantai ruangannya. Pecahan gelas itu bisa saja melukai dirinya. “Pasti Rayden yang melakukan ini semua karena Sheina yang menyuruhnya.” Reno langsung berpikir ke sana, karena Rayden dan Sheina lah yang paling masuk akal untuk menggagalkan kerjasamany

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 9. Malam Pertama

    “Saya suka kamu bisa melawan ucapan mama saya,” ucap Rayden saat mereka sudah memasuki kamar. Sheina tersentak saat mendengar suara Rayden. Sejak tadi ia sedang termenung memikirkan pernikahannya dengan Rayden. Apakah malam ini juga ia harus menyerahkan diri pada Rayden? Jujur saja Sheina belum siap. Rayden melepaskan jasnya begitu saja, ia melihat Sheina yang sudah memakai baju tidur berwarna hitam berbahan satin itu. “Saya kesal sama beliau, Pak. Huh…ternyata mertua kejam benar adanya,” keluh Sheina dengan perasaan yang begitu dongkol jika mengingat pembicaraannya dengan mama mertuanya tersebut. Sheina mencoba terlihat biasa saja walaupun ia sebenarnya takut bahkan degup jantungnya menggila melihat Rayden sekarang. “Ngomong-ngomong kok Bapak bisa tahu saya bisa membalas ucapan tante Mona sih?” tanya Sheina dengan heran, pasalnya Rayden sedang berbicara dengan serius dengan seseorang yang entah siapa namanya—Sheina lupa. “Saya hanya menebak saja,” jawab Rayden dengan asal. Ra

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 8. Pernikahan Rayden dan Sheina

    Dean datang ke kantor Rayden. Tumben sekali sahabatnya itu menyuruhnya untuk datang, biasanya sih Dean yang suka datang walaupun tidak diundang hingga membuat Rayden kesal. “Gue mau menikahi Sheina,” celetuk Rayden membuat Dean Syok—baru juga datang sudah disambut dengan kata-kata seperti itu. “Jangan bercanda.” Rayden menggelengkan kepalanya. “Semuanya sudah gue urus.” Akhirnya Dean mendesak Rayden mengatakan semuanya. Sejujurnya ia sangat penasaran kenapa sahabatnya ini tiba-tiba ingin menikahi Sheina. Dean tahu seperti apa Rayden selama ini, sahabatnya itu tidak mudah didekati wanita mana pun, secantik apa pun wanita itu Rayden tetap menolak dan begitu cuek. Tapi hari ini, perkataan Rayden membuat Dean bingung bahkan hampir tidak percaya. Sahabatnya berniat menikahi gadis muda yang 10 tahun perbedaan usia mereka. Rayden menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi dari Dean termasuk pernikahannya dengan Sheina yang selesai jika Sheina melahirkan anak lelaki untuknya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status