Beranda / Romansa / Menikahi Pewaris Dingin / BAB 116: Pencarian Pewaris Sejati

Share

BAB 116: Pencarian Pewaris Sejati

Penulis: SolaceReina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-29 11:03:56

Clara sudah kembali ke Eropa. Jet pribadi yang disediakan Tuan Vega mendarat di hanggar pribadi di pinggiran Berlin, jauh dari pandangan publik. Udara dingin Eropa terasa berbeda dari Jakarta, tetapi tekad Clara tetap membara.

Ben, meskipun bahunya masih sakit, segera mengurus transfer data dan komunikasi. Dia tahu, mereka kini bergerak di bawah lindungan Tuan Vega, yang berarti mereka harus sangat berhati-hati.

"Nyonya," ujar Ben, meletakkan laptop di meja. "Tim legal sudah mengirimkan notifikasi. Ny. Marissa sudah ditahan di Jakarta. Dia di bawah pengawasan ketat, tidak bisa mengganggu A&A, tapi dia belum didakwa secara pidana."

"Dia hanya ditahan secara finansial," balas Clara, tangannya menyentuh flash drive berisi foto Saudara Kembar Alex. "Dia akan bebas jika dia bisa membuktikan Wasiat Ketiga Alex itu tidak sah. Kita harus menemukan Saudara Kembar Alex itu, Ben."

Clara membuka laptop. Dia memperbesar foto buram Saudara Kembar itu. Bayi laki-laki itu tampak mirip Alex, teta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 129: Pakta Perang dan Pengkhianatan Ganda

    Markas rahasia Alex di Berlin terasa dingin dan mencekam. Kekalahan di altar meninggalkan bekas luka yang dalam, bukan hanya di lantai gereja, tetapi juga di harga diri Alex. Kehilangan Elang dan Biarawati Marta, aset terpenting mereka, membuat Alex berada di titik terendah. Alex berdiri di depan peta Mediterania yang terpampang di layar besar. Pulau Triton hanya terlihat sebagai titik kecil, tetapi bagi Clara, itu adalah rumah masa lalunya dan sarang bahaya terbesar. "Pulau Triton," desis Alex, menunjuk koordinat. "Markas besar Sindikat Kriminal Ayahmu. Kau yakin bisa membawaku masuk?" Clara berdiri di sampingnya, mengenakan pakaian taktis yang dikirimkan Ben. Gaun pengantinnya sudah menjadi abu. "Saya mendesain sistem keamanannya," jawab Clara, suaranya mantap. "Saya tahu pintu belakangnya. Vega tidak akan menduga saya mengkhianati Ayah saya sendiri." Alex menoleh, matanya menatap Clara dalam. "Kau akan menjadi pengkhianat ganda. Mengkhianati Ayahmu untuk menyelamatkan adikku.

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 128: Harga Kegagalan di Altar

    Kekacauan di dalam gedung gereja baru saja berakhir . Tim keamanan Alex sibuk mengurus korban dan membersihkan area. Alex berdiri di altar, di tengah pecahan kaca dan noda darah yang berceceran di tempat seharusnya mereka mengucapkan janji suci mereka kembali untk bersama. Dia gagal. Alex kehilangan kendali atas segalanya: pernikahannya hancur, dan adiknya, satu-satunya aset moralnya, diculik oleh musuh terbesarnya, Vega.Clara mendekati Alex. Alex masih mematung, menatap pintu tempat Vega menyeret Elang."Alex," panggil dengan suara nya yang lembut Clara, suara nya yang ter dendengar sangat lembut.Alex tidak bergerak. Dia kemudian berbalik, matanya merah, dipenuhi kegagalan dan amarah."Ini adalah harga kegagalanmu," desis Alex, menatap Clara. "Kau memancingnya ke sini. Kau yang memberinya kesempatan. Kau yang ingin membuktikan diri di hari pernikahanku."Clara tahu dia benar, tetapi dia tidak akan mundur. "Saya melakukan apa yang harus saya lakukan. Dia tidak akan menyentuh El

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 127: Altar sebagai Jebakan Berdarah

    Gereja tua di Berlin telah dihias mewah, tetapi suasana di ruang ganti Alex terasa seperti bunker militer. Alex mengenakan tuksedo hitam, tetapi di bawahnya, ia mengenakan rompi anti peluru dan pistol tersembunyi."Vega tidak akan datang ke pernikahan," ujar Ben, suaranya dipenuhi keraguan. "Dia akan mengirim anak buahnya.""Vega tahu kendaliku atas Clara adalah inti dari Warisan," desis Alex, menatap pantulan dirinya di cermin. "Dia harus melihat kehancuranku. Dia akan datang."Alex menoleh kepada Gerry, kepala tim keamanannya. "Pastikan setiap sudut gereja diawasi. Jangan biarkan siapa pun menyentuh Clara. Aku akan menjadi targetnya."Alex tahu, dengan mengumumkan pernikahan ini secara global, dia telah menjadikan dirinya target utama Vega. Namun, dia ingin Vega melihat **betapa posesifnya dia terhadap Clara, bahkan di tengah bahaya.Sementara itu, di ruang ganti Clara.Clara mengenakan gaun pengantin putih yang sederhana, memilih gaun yang mencerminkan kesepakatan polos mereka (cin

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 126: Cincin Polos dan Bayangan di Berlin

    Clara menatap cincin emas putih polos di telapak tangannya . Ini bukan cincin berlian, melainkan simbol jujur dari hukuman Alex: pernikahan tanpa klausul pelepasan, ikatan selamanya."Kita akan menikah di Berlin," ujar Alex, nadanya final. "Gereja kecil, hanya kita, Elang, dan Ben. Sisanya akan melihat pernikahan kita di berita. Pemberitahuan formal kepada dunia bahwa kau adalah Nyonya Anggara sejati."Clara mengangguk. "Dan setelah itu, kita bawa Ayahmu dan Elang ke tempat yang aman. Kita perlu rehabilitasi penuh untuk Tuan Anggara. Hanya Elang yang bisa membantunya memulihkan diri dari trauma yang dipaksakan Ibunya."Alex memeluk Clara. Pelukannya kini terasa berbeda, ada unsur kelegaan dan rasa terima kasih yang mendalam, meskipun posesifnya tidak pernah hilang."Kau menyelamatkan keluargaku," bisik Alex, mencium kening Clara. "Aku tidak akan pernah melupakan itu. Tapi ingat, Nyonya Anggara. Aku Jangkar-mu. Kau akan selalu kembali padaku."Seminggu kemudian, Berlin.Suasana tenang

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 125: Wajah yang Sama dan Rahasia Abu

    Pesan dari kepala keamanan itu menghantam Alex dan Clara seperti kejutan listrik . Ny. Marissa di Yayasan. Bersama seseorang yang sangat mirip Alex. "Siapa lagi?" desis Alex, amarahnya kembali memuncak. Dia sudah mengira dia menang total. Clara segera meraih lengan Alex. "Kita tidak boleh menembus. Itu panti asuhan. Anak-anak ada di sana. Kita pergi sekarang. Kita hadapi dia di tempat yang paling dia benci: tempat kau membangun moral." Mereka bergerak cepat. Alex, Clara, dan tim keamanan kecil mereka menuju Yayasan Anggara-Clara (YAC). Yayasan itu sunyi. Mereka menemukan Ny. Marissa berdiri di tengah halaman, tepat di samping patung Jangkar yang dibuat anak-anak. Di sampingnya berdiri seorang pria. Pria itu mengenakan pakaian sederhana. Wajahnya memang memiliki garis rahang yang sama tajamnya dengan Alex, tetapi matanya lebih tua, lebih lelah. Dia bukan Elang. Dia bukan Alex. Dia adalah... "Ayah," bisik Alex, suaranya benar-benar hancur. Pria di samping Ny. Marissa adal

  • Menikahi Pewaris Dingin   BAB 124: Jejak Abu

    Kepanikan menyebar di penthouse Alex di Berlin . Berita kaburnya Ny. Marissa sudah sampai ke media, dan ancaman pembongkaran Warisan membuat Alex dan Clara tegang. "Dia kabur?" desis Alex, matanya memancarkan kemarahan dingin. "Dia tidak punya apa-apa lagi. Pengakuan Elang sudah direkam. Dokumen Warisan sudah ditandatangani Clara. Apa lagi yang dia miliki?" Ben, yang masih pucat setelah mengurus pelarian di Kroasia, menggeleng. "Dia mengancam akan membakar semuanya, Tuan. Dia bilang dia akan membongkar rahasia abu Warisan." Clara langsung teringat kata-kata Ben. "Abu? Alex, waktu kita di gudang, dia menyebut Warisan Anggara yang busuk. Dia tidak hanya mengancam dokumen. Dia mengancam bukti fisik yang disembunyikan Ayahmu." Alex berjalan mondar-mandir. Wajahnya keras. "Ayahku menyimpan rahasia kotor tentang bagaimana dia membangun Warisan. Jika itu terungkap, bukan hanya reputasi yang hancur, tapi semua aset Warisan yang sah bisa dibatalkan." Alex berhenti, menatap Clara. "Kau pu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status