Share

Bab 15

Jika boleh aku mengeluh, maka sekaranglah saatnya. Aku betul-betul berada pada suasana tidak menyenangkan. Dalam pekerjaan, hubungan percintaan, bahkan kesehatan. Semua terganggu.

"May, buka pintunya! Aku di depan. May!"

"Tunggu!"

"Cepat buka pintunya, May!" Suara itu terdengar seperti milik Lukman. Mimpi apa dia hampir tengah malam begini datang?

Dengan malas, aku bangkit dari ranjang.

"Iya, sabar. Ini lagi jalan. Lagian tumben...."

Mataku terbelalak begitu pintu terbuka.

"Selamat malam, May. Ketemu lagi kita." Ci Lily tersenyum manis. Manis, tetapi menakutkan di mataku. Aku yakin,wajahku kini sepucat mayat.

Dia mengulurkan tangan kepadaku.

Aku dengan ragu menyambut tangan itu.

Secepat kilat dia menarikku kuat-kuat.

Tubuhku yang tidak ada persiapan, ikut tertarik dan menubruk Ci Lily. Ben

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status