Share

Bab 17

Seharian aku hanya menimbang-nimbang perasaan yang tidak jelas muaranya.

"Bu, masih sakit, ya? Kenapa nggak istirahat?" tanya Sasti takut-takut. Aku ingin sekali mendampratnya.

"Nggak usah sok manis di depan saya, Sas!"

"Maksud Bu Maya apa? Saya nggak paham." Ada kilatan aneh di matanya. Sepertinya dia tahu sandiwara mereka terbongkar.

"Sas, nggak usah pura-pura polos begitu!"

Kali ini aku mendekatinya. Menatap tajam tepat ke mata sayu miliknya. Ada keresahan yang nyata kutangkap.

Kubeberkan semua yang sudah kuketahui.

Dia terbelalak. Sepertinya bingung mau menanggapi ceritaku yang tanpa koma. Entah, aku hanya ingin puas meluapkan kekesalan ini.

"Bu, saya nggak bermaksud jahat sama Bu Maya. Tapi, saya nggak bisa juga mencegah apa yang diinginkan Aldi." Dia mulai menjelaskan.

Dikatakannya, Aldi begitu geram saat me

Noya Wijaya

Hayo siapa yang masih mengikuti kisah Maya? Boleh loh komen atau kasih kritik saran untuk cerita ini. Terima kasih banyak.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status