Share

Part 18. Kecewa Semakin Kentara

Aku melirik ujung telunjuk Bang Haikal menyentuh gambar gagang telpon berwarna merah pada layar ponselnya, hingga nada dering telpon seketika berhenti. Lalu memasukkan ponselnya ke saku celananya.

Aku pura-pura tak mempedulikan tingkah canggung Bang Haikal. Biarkan saja, nanti akan kucari tahu saat dirinya terlelap.

Semakin kesini, semakin aku tak mengerti ada apa dengan Bang Haikal. Dirinya bahkan mengiyakan ketika aku meminta mengalihkan semua harta gono-gini yang kami miliki setelah menikah. Dirinya seolah benar-benar tak ingin kehilanganku. Namun, di belakangku dirinya malah bermain api dengan perempuan lain. Andaikan anak yang menjadi alasan, kenapa harus secepat itu. Baru dua tahun menikah Bang Haikal malah menduakanku dengan alasan keturunan.

"Assalamu'alaikum." Ucapan salam dari arah pintu depan membuatku dan Bang Haikal beranjak keluar kamar.

"Wa'alaikumsalaa," jawabku.

Kak Lila datang sambil menuntun Harry yang berjalan beriringan di sampingnya. Anak itu menghambur meme
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status