Share

Part 163. Membawa Harry

Kalimat Harry barusan menegaskan jika aku tak akan bisa pergi tanpa membawanya.

"Masih betah?" bisik Bang Amar di telingaku saat aku tengah asik bercengkrama dengan Harry.

Aku kembali melirik jam tangan. Pukul 05.25, kemudian beralih menatap sendu bocah tiga setengah tahun yang tengah bergelayut manja di pangkuanku.

"Sayang, kita ke depan, yuk," ajakku pada Harry yang ia sambut dengan anggukan.

Kaki kecil itu melangkah riang, menapaki langkah demi langkah melewati satu persatu keramik lantai menuju teras depan, di mana Rania dan Puji duduk bersama beberapa anak panti.

Harry menggenggam erat telunjukku saat kami berjalan bersisian, seolah tak memberiku kesempatan untuk jauh darinya.

Pertanyaan demi pertanyaan sesuatu yang baru ia lihat tak henti keluar dari bibirnya.

"Ran, kami pamit dulu, ya, titip Harry, Ran," ucapku dengan berat hati. Tak rela rasanya meninggalkan Harry di sini. Namun harus bagaimana lagi, meski sedari kecil aku lah yang telah merawat Harry, hati kecilku meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status