Share

#45. Pencabutan Status?

Penulis: azzurayna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-30 23:55:19
“Haruskah aku menemui Yang Mulia sekarang?” Mei Anqi bergumam perlahan, pandangannya tertuju pada lembaran kertas berwarna kekuningan di atas meja.

Keraguan membayangi hatinya.

Meski jumlah kertasnya tak seberapa, tapi setidaknya sudah lebih dari cukup untuk digunakan sebagai percobaan.

Namun semalam Zhen Ming jelas sedang marah padanya meski tidak mengomel. Apakah mungkin, pria itu tidak semarah yang dia perkirakan, ya?

Siapa tahu, pria itu diam hanya karena terkejut saat dia bernegoisasi untuk mencabut statusnya sebagai budak?

“Apakah Yang Mulia curiga aku mengincar posisi selir?” Mei Anqi menyentuh dagunya, pikirannya berkecamuk penuh perhitungan. Sejujurnya, bukannya tidak mungkin Raja Yan berpikir seperti itu.

Sebab, status budaknya merupakan penghalang solid apabila dia berniat naik sebagai selir. Ada aturan lama tentang budak wanita yang tidak bisa menjadi selir.

Selama masih berstatus budak, posisinya tak lebih dari simpanan gelap tanpa gelar resmi.

Besar ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Black Aurora
lanjutannya kapan kak? huaaa aku penasaran ......
goodnovel comment avatar
Tantri Romadian
pelit amat sih Thor up ceritanya, nungguin nih... klo BS lsg 4 bab ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #50. Mendesak Liang Ruyi

    Tebakan Mei Anqi tepat sasaran. Jadi, pagi dini hari Liang Ruyi meminta audiensi dengan alasan mendiskusikan masalah penting. Sehingga Zhen Ming menerima permintaan tersebut. Tapi nyatanya dia terlalu meremehkan Liang Ruyi. Ambisi besar wanita itu tetap tak tergoyahkan dititik kritis sekalipun. Jika bukan karena Zhen Ming punya pengendalian diri yang kuat, kecuali pada Anqi tentunya— dia mungkin akan terbius sesuai keinginan Liang Ruyi. Entah racun afrodisiak apa yang Liang Ruyi gunakan hingga reaksi panasnya bahkan hampir setara dengan efek Racun Gu. “Hukum lebih keras?” nada bicara Zhen Ming yang rendah dan tersirat ejekan sombong. Di pangkuannya duduk Mei Anqi. Ia sibuk makan manisan dan kue kering di atas meja. Sesekali melirik Liang Ruyi penuh minat. Wanita itu pasti ingin membunuh dan mencabik-cabiknya sekarang. Berdecak lembut, Anqi menggeleng tanpa daya. Apalagi dia sekarang terlihat seperti selir jahat yang menghasut Raja agar melengserkan istri sahnya.

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #49. Zhen Ming hampir dibius?

    Sekembalinya dari paviliun, Zhen Ming memasuki kamar Mei Anqi. Langkah kakinya pelan agar tidak mengganggu tidur si kecil. Naas lantai kayu kediaman ini terlalu rapuh. Seperti bangunan tua pada umumnya. Sedikit tekanan akan menimbulkan suara decitan reot. Mei Anqi terbangun karenanya. Paras mungilnya agak memerah karena kepanasan. Mata almondnya menyipit linglung, “Yang Mulia?” beonya terkejut. Zhen Ming hanya menggumam lembut sebagai respon. Lalu ikut bergabung ke ranjang sempit itu. Hampir seketika suara decit reot kayu terdengar lagi. Saking takutnya Anqi, tangannya meraih erat hanfu hitam Zhen Ming. Kesadarannya menajam, “Yang Mulia!” pekiknya kesal. “Diam,” perintah pria itu. Kemudian menggeser tubuh langsing Anqi ke samping. Ia menempati sisi tepian ranjang yang telah kosong. “Tidurlah.” Apa-apaan pria kurang ajar ini? Anqi terpaksa menahan kekesalan. Sesekali menggerutu dalam hati. Pinggangnya terasa berat begitu ditindih oleh lengan kuat Zhen Ming. M

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #48. Permaisuri Wei telah bergerak!

    “Hamba menghadap Yang Mulia!” Bayangan hitam datang berlutut tepat di lantai bawah. Di undakan lantai atas, Zhen Ming membuka matanya dengan malas. Kemarahan membakar ujung mata phoenixnya hingga kemerahan. Di sana, Li San terpaksa membungkuk lebih rendah secara naluriah. Instingnya berkata suasana hati tuannya sedang buruk. Li Wu pun tak berani bergerak sedikit pun. Turut berlutut di belakang Li San. “Permaisuri Wei mulai bergerak?” suara seraknya yang dingin memecah kesunyian. Li San mengatupkan kedua tangannya hormat saat membalas, “Benar. Sesuai dugaan anda!” Ada jeda sejenak sebelum ia melanjutkan. “Tapi kami sudah membereskan semuanya!” “Berapa banyak jumlah mereka?” “Sekitar dua puluh!” “Seberapa kuat mereka?” “Ini ...” Li San berhenti untuk mengingat kembali setiap moment pertarungannya dan dua saudara lainnya. “Menurut saya pihak lain cukup kuat.” “Oh?” Zhen Ming meletakkan cangkir teh ke meja. Mata hitamnya menyorot dingin. “Detailkan padaku.” “Baik!

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #47. Ketahuan?

    “Tetaplah di sisiku, selamanya.” Mendengar permintaan itu, paras cantik Mei Anqi langsung mendongak. Kebingungan samar terpancar dari balik pupil caramel indahnya. “Apa maksud Yang Mulia?” Gadis muda itu kembali bertingkah manja demi menutupi kegugupannya sendiri. Ia menyandarkan kepalanya dengan nyaman ke tubuh Zhen Ming. Sembari memeluk erat pinggang lebarnya yang kuat, Anqi menambahkan. ”Tentu saja Qiqi akan selalu di sisi anda. Karena Yang Mulia adalah satu-satunya rumah Qiqi.” “Benarkah?” Jari telunjuk Zhen Ming menyentuh dagu bawah Anqi. Setelah memberi belaian ringan di sana, tatapan matanya turun dan terhenti pada bibir cerinya yang terlihat mempesona. “Qiqi tidak bohong—um!” Mei Anqi refleks memeluk leher Zhen Ming dengan tangan kanannya. Tangan kirinya kaku ketika sikunya tertekuk, menahan tubuhnya agar tidak terhantuk ke meja. Sedangkan pria itu sudah sibuk sendiri, melumat dan mengigit ringan bibir cerinya seperti seorang musafir yang akhirnya menemukan

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #46. Tetaplah Disisiku

    “Tidak perlu,” Zhen Ming menjawab lembut. Suasana hatinya melunak berkat ketulusan Anqi yang terang-terangan. “Cukup belajar dan makanlah dengan baik.” Negoisasinya gagal? Mei Anqi cemberut, bibir ranumnya mengerucut imut. “Kenapa tidak boleh? Yang mulia juga mengira kemampuan Qiqi belum mumpuni?” “Tidak,” sela Zhen Ming tanpa menarik pandangannya pada paras menawan Mei Anqi. “Aku tidak ingin pria lain melihatmu,” imbuhnya serius. Mendengar kata-katanya, kulit putih Mei Anqi mendadak merona. Tidak, tidak, dia bukannya malu seperti yang kalian bayangkan. Melainkan lebih karena rasa terkejut, kulitnya memang tipis dan mudah merona. Di masa lalu, sikap pria itu selalu tertahan, seolah enggan membagikan pikiran jujurnya pada orang-orang. Namun malam ini berbeda, Zhen Ming bersedia mengutarakan apa yang ada dipikiran terdalamnya dengan leluasa. Sebelum Mei Anqi sempat bereaksi, sisi wajahnya disentuh oleh telapak tangan lebar bersuhu sedikit dingin. Ah, tubuhnya renta

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #45. Pencabutan Status?

    “Haruskah aku menemui Yang Mulia sekarang?” Mei Anqi bergumam perlahan, pandangannya tertuju pada lembaran kertas berwarna kekuningan di atas meja. Keraguan membayangi hatinya. Meski jumlah kertasnya tak seberapa, tapi setidaknya sudah lebih dari cukup untuk digunakan sebagai percobaan. Namun semalam Zhen Ming jelas sedang marah padanya meski tidak mengomel. Apakah mungkin, pria itu tidak semarah yang dia perkirakan, ya? Siapa tahu, pria itu diam hanya karena terkejut saat dia bernegoisasi untuk mencabut statusnya sebagai budak? “Apakah Yang Mulia curiga aku mengincar posisi selir?” Mei Anqi menyentuh dagunya, pikirannya berkecamuk penuh perhitungan. Sejujurnya, bukannya tidak mungkin Raja Yan berpikir seperti itu. Sebab, status budaknya merupakan penghalang solid apabila dia berniat naik sebagai selir. Ada aturan lama tentang budak wanita yang tidak bisa menjadi selir. Selama masih berstatus budak, posisinya tak lebih dari simpanan gelap tanpa gelar resmi. Besar ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status