공유

Bab 142

작가: Liazta
last update 최신 업데이트: 2024-11-07 20:15:53

Eliza keluar dari dalam kelas dengan senyum merekah. Selama 1 minggu ini dia fokus belajar dan mengasuh Noah seperti biasa. Sudah satu minggu ini Eliza melewatkan makan malam keluarga. Momen yang selalu membuat ia rindu.

Ujian sudah selesai itu artinya nanti malam dia akan makan malam bersama dengan keluarga Hermawan seperti hari-hari sebelumnya.

"Mas Nathan!" Eliza berteriak sambil memanggil Nathan yang baru saja keluar dari mobil.

Nathan tersenyum sambil melambaikan tangannya. Wajah Eliza hari ini tampak ceria tidak seperti kemarin-kemarin. Jika dilihat dari auranya, Eliza sudah menyelesaikan ujian dengan baik.

"Mas, Liza sudah selesai ujian pertengahan semester." Eliza berkata dengan wajah ceria. Ia tersenyum ketika Nathan membukakan pintu mobil untuknya.

"Terimakasih mas," kata Eliza dengan tersenyum dan kemudian masuk ke dalam mobil.

Nathan menundukkan kepala dan tersenyum memandang Eliza yang sudah duduk dengan baik. "Gimana ujiannya?" Tanya Nathan kemudian.

"Berjalan dengan
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (17)
goodnovel comment avatar
Jupri
keren ceritanya
goodnovel comment avatar
Mega Gea
nah semoga secepatnya cerai biar eliza bahagia dan jadi sama natan
goodnovel comment avatar
Henny
jangan biarkan eliza ke rumah sandi sendirian
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 473

    Siang itu, matahari bersinar cerah. Cuaca cukup bersahabat, langit biru dengan awan putih berarak pelan.Dua mobil hitam berhenti di depan sebuah mall mewah di pusat kota. Beberapa pengawal tampak turun lebih dulu, memastikan keadaan aman sebelum akhirnya pintu mobil dibuka."Ayo kakak Aruna, aku sudah tidak sabar." Olivia berkata dengan penuh semangat. Gadis remaja itu sudah merubah panggilannya sesuai perintah Aruna. Aruna sudah mengajarkan kepadanya, bagaimana cara memanggil orang yang lebih tua, jika di Indonesia. Dengan sangat patuh, Olivia langsung menurut."Iya," jawab Aruna dengan sedikit tersenyum dan kemudian turun dari mobil. Bersyukur Albert tidak ikut, hingga membuat Aruna lebih nyaman. Jika ada Pria itu pasti membuatnya tidak leluasa.Olivia melangkah keluar lebih dulu, mengenakan gaun santai berwarna pastel yang membuat wajahnya makin segar. Aruna menyusul di belakang, dengan busana sederhana namun tetap elegan. Meski awalnya terlihat canggung, Aruna berusaha menyesuai

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 472

    Pagi itu, udara di mansion Hermawan terasa lebih berat dari biasanya.Cahaya matahari yang seharusnya menghangatkan, justru terasa redup. Di balik tirai ketegangan yang menyelimuti rumah itu.Nathan duduk di ruang kerja, menatap layar komputer yang memutar ulang rekaman CCTV semalam.Di sampingnya, berdiri Teddy, anak buah kepercayaan yang sudah lama mengabdi di keluarga Hermawan.“Menurut kamu, siapa yang cukup berani mengirim orang untuk mencelakai kita?” tanya Nathan pelan, namun tajam, matanya tak lepas dari layar.Teddy menelan ludah. “Melihat cara orang itu bergerak, mereka pasti sangat mengenali seluk-beluk mansion ini, Tuan.”Deg.Jantung Nathan berdebar cepat. Kalimat itu mengingatkannya pada dugaan Eliza semalam.Apakah benar, semua ini ada kaitannya dengan Sherly?Pikirannya makin tidak tenang.Meski sulit percaya, mantan istrinya berani berbuat sejauh ini, dia tahu, Sherly bukan wanita yang waras.Bahkan dulu, Sherly tega menggugurkan kandungannya sendiri. Ia dengan senga

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 471

    Suara keras dari taman belakang masih terngiang di telinga Nathan.Dengan pistol di tangan, ia melangkah cepat menuju pintu belakang.“Diam di sini, sayang,” perintahnya singkat kepada Eliza.Eliza mengangguk, wajahnya tegang. Ia tahu, malam ini tidak seperti malam biasanya.Nathan membuka pintu perlahan.Udara dingin langsung menyambut. Taman belakang yang gelap hanya diterangi cahaya rembulan.Crak!Suara ranting patah lagi. Kali ini di dekat gazebo.Nathan melangkah pelan. Matanya tajam mengawasi sekitar. Lalu dalam sekejapBayangan hitam melompat cepat ke arahnya!Bugh!Sebuah tendangan menghantam pergelangan tangannya, membuat pistol terlepas.Refleks, Nathan bergerak mundur dan memasang kuda-kuda.Di depannya, berdiri sosok berpakaian serba hitam. Wajah tertutup kain, layaknya ninja. Gerakannya lincah. Tubuhnya ringan seperti bayangan.“Siapa kau!” bentak Nathan. Namun tak ada jawaban.Sosok itu langsung menyerang lagi, cepat, nyaris tidak terlihat.Sebuah pukulan melayang ke ar

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 470

    “Selama ini hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi. Liza di sini sudah bertahun-tahun,” ucap Eliza pelan, matanya menatap lekat Nathan.Nathan mengusap pelipisnya yang terasa berdenyut. “Aku juga heran, kenapa tiba-tiba ada yang berani memantau kondisi rumah kita?”Kepalanya makin pusing. Ia benar-benar tak punya bayangan, siapa yang cukup nekat melakukan hal seperti ini?Eliza menarik napas panjang. “Menurut Liza, pelakunya sepertinya bukan sepenuhnya mengincar keluarga kita.”Dahi Nathan mengernyit. “Kalau bukan kita, siapa yang jadi target?”Nathan merenung. Orang asing di rumah ini hanya Aruna. Hidup wanita muda itu juga sangat rumit dengan permasalahan yang sangat berat. Namun kasus Aruna dan mantan kekasihnya sudah ditangani polisi. Keluarga pria itu jelas tidak akan seberani ini. Bahkan mereka tidak tak mengetahui kalau Aruna tinggal di sini.“Apakah kamu mencurigai Aruna?” tanya Nathan ragu.Eliza menggeleng. “Rasanya nggak mungkin, By. Keluarga mantan pacarnya pasti nggak b

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 469

    Pintu kamar dibuka pelan, disusul derap langkah kaki yang tertahan. Nathan masuk dengan raut wajah serius. Kemejanya masih terlipat rapi di lengan, namun ada sisa ketegangan yang jelas terpahat di sudut matanya.Di atas tempat, Eliza tengah duduk bersandar di kepala ranjang. Seperti biasanya, Eliza tidak memakai pakaian apapun terkecuali celana berbentuk segitiga, dan juga sepotong kain berbentuk kacamata. Raut wajah Nathan langsung berubah ketika melihat penampilan istrinya. Meskipun sudah terbiasa melihat Eliza seperti ini, tapi tetap saja naluri laki-lakinya tidak bisa di menolak dan mengakui bahwa Eliza sangat menggoda."Bajunya mana? "Nathan bertanya dengan tersenyum. Masalah yang barusan membuat kepalanya pusing, mendadak hilang. Hanya karena melihat Eliza saja. Mungkin bagi Nathan. Eliza obat sakit kepala paling mujarab.“panas by," jawab Eliza dengan wajah cemberut."Ini ac-nya sudah sangat dingin sekali." Nathan memandang Eliza dengan mengerutkan keningnya. Dia yang baru sa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 468

    Senja baru saja merayap di balik jendela besar ruang kerja Hermawan. Di dalam ruangan itu, suasana terasa berat. Nathan duduk di sebelah sang ibu, wajahnya tegang. Mawar pun ada di sana, kedua tangannya terlipat di atas pangkuan, tatapannya penuh kecemasan. Ini bukan pertemuan biasa, lebih tepat disebut rapat darurat yang mendesak.Sedangkan Rizky, hanya duduk diam dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di dibaca.Di balik meja besar yang terbuat dari kayu mahoni tua, Hermawan tampak murung. Sorot matanya gelap, kening berkerut dalam. Jarang sekali ia memperlihatkan ekspresi seburuk ini. Nathan pun bisa merasakan ketegangan yang menguar di udara.Tiba-tiba terdengar ketukan pelan di pintu.“Masuk,” ujar Hermawan dengan suara berat.Seorang pria bertubuh tegap dan tinggi segera melangkah masuk. Pria itu bernama tu Teddy, kepala keamanan mansion, pria yang sudah lama dipercaya Hermawan menjaga keselamatan keluarga ini. Selain mahir ilmu beladiri, Teddy juga penembak jitu. “Duduk.” Perin

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status