Share

170

Author: El Alfun27
last update Last Updated: 2025-05-05 23:51:33

Hari itu, cuacanya sangat tenang, matahari begitu cerah menembus lingkungan sekitar. Mungkin keadaan bumi sekarang lagi bahagia, dan penduduk nya pun yang sedang beraktivitas, memiliki kebahagiaan juga masing-masing diwaktunya yang tepat.

Seorang perempuan cantik, mamakai gaun yang begitu besar dan mekar. Gaun itu semakin indah di pakai oleh wanita itu. Dan samping nya seorang laki-laki memakai Jas hitam lekat, mereka sedang bersanding di atas pelaminan menyambut dengan senyuman terbaik nya. Banyak beberapa orang berdatangan untuk menyalami mereka berdua. Dan juga mereka sangat terlihat serasi dan penuh nahagaia.

Jihan dan Ryan, mereka sedang melangsungkan pernikahan di sore ini. Bertepatan di suatu gedung mewah di salah satu pusat kota di Jakarta. Tamu-tamu mereka sangat banyak, jadilah mereka sangat sibuk menyambut nya. Entah dari sanak keluarga, saudara dari kedua belah pihak dan juga teman-teman mereka yang datang bergantian.

Di pintu depan, juga terdapat beberapa orang yang sedan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Istri Duda Muda   171

    Arsya dan Abidzar sudah berada di kamar Arsya. Mereka sedang membicarakan masalah tadi, mereka sengaja berpindah tempat untuk lebih fokus dan supaya Layla dan Ummah Ratna tidak mengetahui kejadian ini.Kamar itu terlihat rapi, tidak jauh berbeda dengan kamar milik Abidzar. Sama-sama bernuansa gelap. Bedanya hanya pada koleksi. Dimana Arsya banyak sekali mengoleksi barang-barang maninan, mulai dari robot dan sejenis karakter anime.Sebenarnya Arsya dan Abidzar itu tidak ada bedanya, sama-sama cuek dan pecinta anime. Cuma kalau Arsya masih sering ada gurau nya, tapi kalau Abidzar sangat dingin. Hampir ke semua orang. Mungkin hanya orang-orang tertentu saja.Tapi dibalik itu semua, Abidzar dan Arsya sangat akur. Dibalik sikap mereka berdua, tapi mereka selalu tolong menolong jika ada salah satu yang membutuhkan. Contohnya seperti sekarang, Arsya membantu Abidzar untuk menyelesaikan masalah yang menimpa kakak iparnya itu."Ini Bang, rekamannya. Aku tadi sudah ikutin Jihan itu, dia menyuru

    Last Updated : 2025-05-07
  • Menjadi Istri Duda Muda   1. Terpaksa menikah

    “Seratus juta, saya bayar sekarang juga!” ucap seorang laki-laki memakai topi Koboy berwarna coklat. “Dia masih perawan, bang. Dua ratus juta gimana?” rayu seorang perempuan paruh baya berumur sekitar empat puluh tahun. “Jika benar dia perawan, saya bisa tawar menjadi tiga ratus juta!! Saya lagi butuh pendamping,” ucap laki-laki itu sambil mengelus jenggot brewoknya. “Saya setuju, bang Bewok,” ucap perempuan itu dengan tersenyum lega. Laki-laki tua itu lalu mengeluarkan satu koper berisi uang merah menyala. Lalu memberikan uang itu pada perempuan tadi. Dengan tatapan semringah, perempuan itu langsung merampas koper itu. “Dania, ibu banyak uang!!” panggil perempuan itu dengan tatapan sangat bahagia sambil memanggil sang anak. “Woahh, akhirnya perempuan bodoh itu laku juga!” ucap perempuan yang jauh lebih muda darinya. Kedua orang itu terlihat begitu bahagia menyambut uang merah bertumpukan di depannya. Sementara di ujung ruangan itu terlihat seorang perempuan yang sedang

    Last Updated : 2024-08-28
  • Menjadi Istri Duda Muda   2. Hanya seorang baby sitter

    Degg! Seketika detak jantung Ana seakan terhenti. Raut wajahnya kembali khawatir. “Tapi Pak, kenapa harus saya. Buat apa menikahi saya secara hukum dan agama. Kalau memang butuh baby sitter kenapa tidak menjadi orang yang ahli saja. Saya tidak punya pengalaman dalam hal ini," lirih Ana mencoba mengelak. “Sudah, lakukan saja tugas yang saya perintahkan. Kamu telah saya beli dengan harga mahal," titah Arka. “Pak, beri saya satu kesempatan. Saya hanya ingin melanjutkan pendidikan saya,” protes ana. Dia masih bersikeras menolak. Hati Ana terasa begitu sakit. Baru saja dia merasa bahagia karena dinikahi oleh seorang laki-laki kaya yang terlihat masih muda. Namun kenyataannya sangat pahit. Ternyata laki-laki itu sudah mempunyai anak. “Lakukan saja apa yang saya mau, Ana!” kelakar Arka lalu meninggalkan Ana berdua dengan anak Gio. Ana tak dapat melawan. Dia hanya bisa membatin, rasanya percuma membantah ucapan seorang Arka. Ana hanya melihat Gio dengan dekat. Rasanya begitu l

    Last Updated : 2024-08-29
  • Menjadi Istri Duda Muda   3. Istri tak dianggap

    Setelah selesai makan, Ana langsung membereskan piring bekas makanannya. Lalu dia beranjak pergi menuju kamarnya. Saat dibalik tembok, Ana menghentikan langkah ketika mendengar omongan Arka dengan bang Bewok. "Tuan Arka. Gimana dengan kabar non Gisel? tanya bang Bewok. Arka mematikan laptopnya, tanda kerjaan dia telah selesai. "Saya sudah putus kontak dengan dia, Bang," sahut Arka sambil menyesap kopi kesukaannya. "Sebaiknya Tuan merahasiakan pernikahan Tuan ini dengan Ana," saran dari Bang Bewok untuk Arka. "Tidak, tidak perlu dirahasiakan. Lagipula saya dengan Gisel sudah tidak ada hubungan sama sekali," ucap Arka yakın. "Baik Tuan, jika itu kehendak Tuan. Saran saya, perlakukan Ana dengan baik. Dia gadis baik, hanya saja tidak beruntung dalam hal ekonomi," ucap bang Bewok. "Saya hanya ingin Ana menjadi perawat untuk Gio. Masalah pernikahan, bisa dipikirkan lain kali," ujar Arka. Meskipun kedua orang itu sebagat atasan dan bawahan. Namun bang Bewok sudah seperti kakak

    Last Updated : 2024-08-29
  • Menjadi Istri Duda Muda   4. Pembelaan

    Pagi ini seperti biasa kegiatan Ana adalah mengirus Gio. Ana mencoba melupakan kejadian tadi malam. Setelah bangun tidur, dia melakukan aktivitas seperti biasanya. Gio terlihat menggeliat dengan tenang. Sepertinya masih terlalu pagi untuk membangunkan Gio. Palagi masuk sekolahnya masih jam delapan. "Kasihan, bayi sekecil ini sudah harus ditinggal oleh ibunya," lirih Ana mengusap wajah Gio begitu pelan. Sudah seminggu Ana di rumah besar itu. Namun Ana tak merasakan kebahagiaan sebagai seorang istri. Yang ada hidupnya semakin memperihatinkan. Ana harus menaruhkan usia mudanya untuk mengurus anak kecil yang sudah aktif- aktifnya. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok Arka. “Besok ikut saya ke acara penting. Ada pertemuan dengan klien,” ucap Arka sambil menciumi anaknya. “Baik, Pak,” ucap Ana menurut. “Oke, saya ke atas dulu,” ucap Arka beranjak meninggalkan kamar itu. “Pak, tunggu,” ujar Ana menghentikan langkah Arka. “Hmm,” sahut Arka membalikkan badan. " Kalau bisa

    Last Updated : 2024-08-30
  • Menjadi Istri Duda Muda   5. Puaskan saya, Ana!

    Arka tampak mondar mandir di atas balkon. Ana yang sedang membantu bi Sri menyiram tanaman, dapat melihat dengan jelas kebingungan Arka. “Ada masalah ya Non?” tanya bi Sri. “Sepertinya bi, mungkin gara-gara membela saya kemarin. Pak Arka menaruhkan pekerjaannya hanya untuk membela saya,” ucap Ana bersedih hati saat mengingat kejadian kemarin. “Bagus dong non, berarti tuan Arka itu tanggung jawab. Meskipun masih belum memperlakukan non sebagai layaknya seorang istri. Tapi di depan semua orang bisa membela istrinya,” ucap bi Sri membuka pikiran Ana. “Bi Sri benar, dia ternyata sebaik itu. Selama ini saya terlalu berpikir buruk dengan pak Arka,” ucap Ana terus memandangi Arka yang terlihat termenung. Setelah selesai dengan urusannya, Ana kembali mengecek keadaan Gio. Bayi kecil itu masih konsisten dengan tidurnya yang sangat pulas. Akhirnya Ana memilih untuk membawakan makan siang dan minuman untuk Arka. “Pak Arka,” sapa Ana membawa sebuah nampan. “Saya sudah larang kamu unt

    Last Updated : 2024-08-30
  • Menjadi Istri Duda Muda   6. Tuan Arka yang Hot

    Arka melepas Ana dari cengkramannya. Sementara Gio yang terbangun langsung memeluk Arka. “Pa,” panggil Gio. Arka yang tadinya tak sadarkan diri langsung menyadari perbuatannya barusan pada Ana. Sementara Ana langsung mengambil baju dan pergi ke kamar mandi. Ana mengutuk dirinya di dalam kamar mandi. Dia terdiam cukup lama dan berusaha menyadari kejadian barusan. Setelah merasa cukup, dia lalu keluar ke kamar. Di kamar hanya tersisa Gio yang kembali terlelap dalam tidurnya. Sementara Arka sudah tak nampak di kamar itu. Ana pun melanjutkan aktivitas malamnya dan tak lupa mengunci pintu kamarnya. *** Pagi harinya, Ana melakukan kegiatan seperti biasa. Dia sudah mulai terbiasa dengan tugasnya. Gio terlihat sudah rapi memakai seragam sekolahnya. Mereka sedang sarapan pagi. “Non Ana baik-baik aja kan?” tanya bi Sri menyapa Ana di meja makan. Ana melihat bi Sri sambil menyuapi Gio. “Iya bi, baik-baik aja kok,” ucap Ana. Lalu bi Sri mencoba duduk di sebelah Ana. “Rambutnya ba

    Last Updated : 2024-10-05
  • Menjadi Istri Duda Muda   7. Menjauhi-nya

    Sejak malam itu, Ana berusaha mengikis jarak dengan Arka. Semalaman dia tak henti menangisi nasibnya yang begitu menyedihkan. “Tante Ana,” panggil Gio saat istirahat sekolah tengah berlangsung. “Iya Gio,” sambut Ana menerima kertas yang merupakan hasil dari gambaran Gio. “Jangan nangis terus, Tante Ana,” ucap Gio dengan tulus. Lalu dia kembali ke arena bermain bersama temannya yang lain. Ana tertegun, lalu dia segera menghapus sisa tangisan air matanya. Dan berubah fokus dengan kertas pemberian Gio. Dimana di kertas itu ada sebuah gambar perempuan yang sedang memetik bunga di taman. “Gambarnya bagus,” puji Ana sambil melihat ke arah Gio yang tengah tertawa bersama temannya. Ana mencoba menerbitkan secercah senyuman. Setidaknya, tidak semua orang di rumah itu membenci dirinya. Masih ada Gio yang baik padanya. Setelah selesai dari menjaga Gio. Lalu Ana mencoba keluar dari kamar untuk menemui bi Sri yang tengah bergurau dengan pak Martin yang merupakan satpam di rumah itu.

    Last Updated : 2024-10-06

Latest chapter

  • Menjadi Istri Duda Muda   171

    Arsya dan Abidzar sudah berada di kamar Arsya. Mereka sedang membicarakan masalah tadi, mereka sengaja berpindah tempat untuk lebih fokus dan supaya Layla dan Ummah Ratna tidak mengetahui kejadian ini.Kamar itu terlihat rapi, tidak jauh berbeda dengan kamar milik Abidzar. Sama-sama bernuansa gelap. Bedanya hanya pada koleksi. Dimana Arsya banyak sekali mengoleksi barang-barang maninan, mulai dari robot dan sejenis karakter anime.Sebenarnya Arsya dan Abidzar itu tidak ada bedanya, sama-sama cuek dan pecinta anime. Cuma kalau Arsya masih sering ada gurau nya, tapi kalau Abidzar sangat dingin. Hampir ke semua orang. Mungkin hanya orang-orang tertentu saja.Tapi dibalik itu semua, Abidzar dan Arsya sangat akur. Dibalik sikap mereka berdua, tapi mereka selalu tolong menolong jika ada salah satu yang membutuhkan. Contohnya seperti sekarang, Arsya membantu Abidzar untuk menyelesaikan masalah yang menimpa kakak iparnya itu."Ini Bang, rekamannya. Aku tadi sudah ikutin Jihan itu, dia menyuru

  • Menjadi Istri Duda Muda   170

    Hari itu, cuacanya sangat tenang, matahari begitu cerah menembus lingkungan sekitar. Mungkin keadaan bumi sekarang lagi bahagia, dan penduduk nya pun yang sedang beraktivitas, memiliki kebahagiaan juga masing-masing diwaktunya yang tepat.Seorang perempuan cantik, mamakai gaun yang begitu besar dan mekar. Gaun itu semakin indah di pakai oleh wanita itu. Dan samping nya seorang laki-laki memakai Jas hitam lekat, mereka sedang bersanding di atas pelaminan menyambut dengan senyuman terbaik nya. Banyak beberapa orang berdatangan untuk menyalami mereka berdua. Dan juga mereka sangat terlihat serasi dan penuh nahagaia.Jihan dan Ryan, mereka sedang melangsungkan pernikahan di sore ini. Bertepatan di suatu gedung mewah di salah satu pusat kota di Jakarta. Tamu-tamu mereka sangat banyak, jadilah mereka sangat sibuk menyambut nya. Entah dari sanak keluarga, saudara dari kedua belah pihak dan juga teman-teman mereka yang datang bergantian.Di pintu depan, juga terdapat beberapa orang yang sedan

  • Menjadi Istri Duda Muda   169

    Kebersihan nya patut diacungi dua jempol, dan di ujung tempat itu juga terdapat beberapa orang yang menjual street food. Jadilah tempat itu banyak peminatnya, khususnya para pasangan yang sedang ingin beristirahat sebentar dari berbagai macam ujian nya, seperti Abidzar dengan Layla sekarang yang juga memilih taman ini untuk bersantai."Mas, aku mau bunga, aku mau makanan itu dan aku juga mau disini agak lama, boleh kan Mas?" Layla mode manjanya sedang kumat, alhasil dia meminta banyak permintaan kepada Abidzar."Boleh Humaira, tapi jangan sampai merusak taman ini, juga kalau mau beli makanan jangan yang pedas ya, terus jangan sampai malam juga disini. Semuanya lakukan dengan dengan sedang-sedang saja Humaira, berlebihan juga tidak baik." Jawab Abidzar dengan lembutnya.Layla mematuhi ucapan suaminya itu, dia mulai mengambil beberapa bunga dan merangkai nya mnejadi satu. Satu tangkai bunga juga dia buat untuk jadi sebuah mahkota, sangat indah. Kemudian Layla seidkit berlari kecil untuk

  • Menjadi Istri Duda Muda   168

    Layla dan Abidzar pun segera bersiap, hari itu mereka benar-benar akan melakukan semua kegiatan yang telah mereka susun untuk menjaga keharmonisan mereka dan melupakan kejadian barusan yang sedikit membuat permasalahan dalam rumah tangga mereka.Layla langsung membereskan semua kekacauan barusan, dia segera membersihkan dirinya dan segera berkemas. Layla memakai gamis hutan dengan cadar hitam, jilbab panjang berwarna hitam juga. Sedangkan Abidzar memakai jubah navy, mereka berdua seperti pasangan ala Madinah saja.Setelah itu mereka langsung menuju ke tempat dimana mereka akan melakukan semua kegiatan nya. ***Di lain tempat, tepat nya di pesantren modern, Arsya sedang berada di kamarnya. Dia sedikit sibuk akhir-akhir ini, lebih tepatnya dia menyibukkan diri untuk melupakan seseorang yang telah membuat hatinya patah. Arsya ikut banyak kegiatan, seperti dia juga mengikuti organisasi keagamaan dan organisasi umum di tempat kuliahnya. Arsya ingin lebih aktif lagi untuk kedepannya.Tiba-

  • Menjadi Istri Duda Muda   167

    Pagi itu cuaca nya sangat terang, semua beraktivitas seperti biasanya. Layla memasak untuk sarapan nya dengan Abidzar, sementara Abidzar sudah bersiap untuk pergi mengajar di pesantren modern.Layla terlihat bersemangat di pagi hari ini, mood nya sedang baik. Layla memasak dengan sangat semringah. Begitu juga dengan Abidzar yang terlihat juga senang, pagi hari nya di awali dengan semua yang baik."Makanan sudah siap, ayo Mas kita sarapan sulu biar Mas Abi ngajarnya fokus. Kalau fokus kan kita bisa berbagi ilmu dengan baik kepada para santri." Layla berucap sambil menyendok kan beberapa lauk setelah mengambil nasi ke piring makan untuk Abidzar."Iya Humaira, kamu memang yang terbaik. Gak di malam hari, gak di pagi hari, kamu selalu membuat Mas bersemangat." Abidzar memeluk Layla dari arah belakang yang langsung dapat rengekan dari sang empu nya.Mereka pun langsung memakan sarapan dengan sangat lahap, terlihat kalau Abidzar sangat menyukai masakan dari istrinya itu. Layla juga sangat s

  • Menjadi Istri Duda Muda   166

    Abidzar pun meng iya kan permintaan istrinya itu, tapi dengan syarat rujak yang akan di beli nanti bukan rujak yang berada pedas. Abidzar melarang Layla melakukan hal itu, Layla tidak boleh mengonsumsi makanan pedas selama dia hamil.Mereka pun akhirnya pergi ke pesantren modern, lebih tepatnya di samping pesantren modern, karena disanalah kedai rujak buah itu nangkring."Pak, beli satu yang tidak pedas dan buahnya jangan yang kecut." Abidzar memberitahu kepada bapak penjual rujak itu.Mereka sudah sampai di samping pesantren modern, dan Abidzar langsung memesan rujak keinginan Layla. Meskipun Layla sempat tidak menyetujui permintaan Abidzar yang request buah tidak kecut, padahal kan Layla malah ingin buah yang amat kecut sekali.Bapak penjual rujak itu mengangguk, dia langsung memotong beberapa buah segar dan langsung di siram dengan bumbu rujak. Beruntung sekali sore ini sedang tidak ramai, jadi Abidzar dan Layla tidak perlu antri.Setelah selesai, Abidzar pun menyodorkan uang sehar

  • Menjadi Istri Duda Muda   165

    Abidzar terkejut melihat ke arah Ryan yang menyapa Layla, seakan-akan mereka sudah dekat lama. Begitupun dengan Arsya yang melongo keheranan.Layla hanya diam membisu, dia juga tidak ingin siapa pria di depannya ini yang ternyata sepupu nya Abidzar dan Arsya."Pasti lupa." Ungkap Ryan kembali."Alhamdulillah kabarku baik Bang. Kabarmu gimana?" Jawab Ryan menatap Abidzar."Alhamdulillah." Jawab Abidzar sedikit dingin. Perasaan nya kembali, padahal tadi dia sudah sempat senang bertemu dengan sepupu nya itu."Omong-omong, kita sudah lama tidak bertemu lagi setelah acara lomba itu, sekarang kamu masih di pesantren salaf?" Tanya Ryan kembali.Akhirnya Layla membuka suaranya, dia akhirnya ingat dengan sosok laki-laki di depannya ini."Tidak, aku sudah tidak di pesantren salaf lagi." Jawab Layla sopan.Ryan hanya ber o saja. Dia hanya manggut-manggut."Kalian kenal?" Tanya Abidzar memastikan."Iya bang, pernah beberapa dalam satu lomba dulu, beberapa kali dipertemukan." Ungkap Ryan menatap

  • Menjadi Istri Duda Muda   164

    Abidzar terkejut melihat ke arah Ryan yang menyapa Layla, seakan-akan mereka sudah dekat lama. Begitupun dengan Arsya yang melongo keheranan.Layla hanya diam membisu, dia juga tidak ingin siapa pria di depannya ini yang ternyata sepupu nya Abidzar dan Arsya."Pasti lupa." Ungkap Ryan kembali."Alhamdulillah kabarku baik Bang. Kabarmu gimana?" Jawab Ryan menatap Abidzar."Alhamdulillah." Jawab Abidzar sedikit dingin. Perasaan nya kembali, padahal tadi dia sudah sempat senang bertemu dengan sepupu nya itu."Omong-omong, kita sudah lama tidak bertemu lagi setelah acara lomba itu, sekarang kamu masih di pesantren salaf?" Tanya Ryan kembali.Akhirnya Layla membuka suaranya, dia akhirnya ingat dengan sosok laki-laki di depannya ini."Tidak, aku sudah tidak di pesantren salaf lagi." Jawab Layla sopan.Ryan hanya ber o saja. Dia hanya manggut-manggut."Kalian kenal?" Tanya Abidzar memastikan."Iya bang, pernah beberapa dalam satu lomba dulu, beberapa kali dipertemukan." Ungkap Ryan menatap

  • Menjadi Istri Duda Muda   163

    Sore itu, sedikit gerimis. Air hujan sedang beradu dengan susana sore ibu kota Jakarta. Awan sangat mendung, bahkan sekarang terlihat sangat gelap.Laki-laki berkopyah hitam dan memakai sarung bermotif batik serta bertuliskan Santri. Dia sedang singgah di salah satu market yang menyediakan beberapa kebutuhan.Arsya, dia sedang membeli beberapa kebutuhan selama satu bulan untuk di pesantren modern. Bukan kebutuhan untuk makan, melainkan kebutuhan beberapa perlengkapan untuk kehidupan sehari-hari nya. Seperti sabun, alat tulis, dan alat lain yang menunjang belajarnya. Sebenarnya dia sudah membeli nya waktu itu bersama kakak nya, Abidzar. Tapi yang dia beli sekarang itu tambahan serta kekurangan waktu itu. Juga memang ketemu barangnya di market sekarang ini.Ketika Arsya hendak berjalan ke arah Utara, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang wanita.Arsya memicingkan mata nya, takut dia salah dalam melihat seorang wanita itu."Diana." Sapa Arsya kepada wanita itu.Seorang wanita yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status