Share

Suami Tiba-tiba Berkunjung

"Marc di mana?" Suara tinggi mengalun, membuat semua bodyguard dan maid di sana menegang dan ketakutan. Bahkan anggota keluarganya juga ikut ketakutan dengan suara dingin tersebut.

"Sayang, kamu baru pulang. Jangan marah-marah begini." Kinja menghampiri suaminya dan langsung memeluk lengan Damon.

"Ada apa ini?" Daniel De Lucas, ayah dari Damon datang bersama Audi Anastasia-- ibu Damon.

Di susul oleh Tiara yang merupakan Nenek Damon dan juga Stella yang merupakan sepupu Damon.

"Ayah, Tuan muda Marc hilang dari kamarnya dan tak ada juga di tempat beraninya," jawab  Ando– kepercayaan Damon dan sekaligus Kakak angkatnya. Karena itu dia memanggil Ayah pada Daniel namun tetap memanggil Tuan pada Damon dan Marc.

"Bagaimana bisa?" Daniel memijit kening, pusing dan juga mengkhawatirkan cucunya.

Penjaga banyak di rumah ini, dan Marc juga diberikan pengasuh untuk mengurus Marc. Dan kenapa anak sekecil itu masih bisa hilang atau kabur?

"Karena kalian semua tidak becus menjaga putraku!" geram Damon dengan air muka marah, wajahnya sangat tak bersahabat dan tatapannya benar-benar tajam.

"Cik!" Dia menepis kasar tangan Kinja yang memeluk lengannya lalu segera beranjak dari sana.

"Sayang, tolonglah jangan marah begini. Marc mungkin saja bermain di … entah diluar atau-- atau di rooftop. Lagian kenapa kamu se marah ini? Anak kita juga bukan hanya Marc, masih ada Gebara!" pekik Kinja dengan nada melengking, mengikuti langkah Damon– berniat menenangkan suaminya yang terlihat sudah akan meledak.

Bagaimanapun Kinja ingin menunjukkan jika dia adalah penenang sejati Damon. Agar semua orang di rumah ini semakin hormat padanya dan mereka tak meragukan Kinja lagi.

Selain mandul! Ada sesuatu yang membuat keluarga ini kurang peduli lagi dengan Kinja.

Perselingkuhannya lima tahun yang lalu! Itu adalah asalan mengapa keluarga Lucas sangat tak menyukainya. Dia di sini karena cinta Damon.

Yah, Damon sangat mencintainya! Itu senjata Kinja sampai detik ini.

"Diam dan menjauh!" bentak Damon dengan marah, menepis kasar tangan Kinja yang kembali memeluk lengannya. Setelah dengan kasar mendorong istrinya, Damon melanjutkan langkahnya; di ikuti oleh Ando.

Kinja terdiam dengan tubuh membeku, jantungnya berdebar kencang dan hatinya bergetar sakit. Damon membentaknya!

"Dasar tidak berguna! Lihat, kau malah membuat cucuku semakin marah," kesal Tiara, berdecak beberapa kali lalu beranjak dari sana. "Kalian cari Marc kesayanganku sampai ketemu. Jika tidak, kepala kalian akan ku penggal," ucapnya pada bodyguard sembari berjalan menjauh dari sana.

Kinja mengepalkan tangan  dan tanpa mengatakan apa-apa, dia beranjak dari sana. Hatinya sakit! Damon membentaknya–karena Marc! Anak dari perempuan sialan itu!

***

"Umm … masakan Mommy sangat lezat. Marc mau lagi."

Disha terkekeh geli, menambah nasi dan lauk di atas piring putranya. "Makan yang banyak supaya kamu cepat besar," ucapnya sembari mencium beberapa kali ubun-ubun putranya yang super tampan ini.

"Ugh, kamu tampan sekali sih!" gemas Disha sembari mencubit pipi putranya. Wajah putranya sangat mirip dengan wajah suami– ah maksud Disha mirip wajah Damon.

Hais, dia tidak bisa menyebut Damon sebagai suaminya. Karena pria itu sendiri menolak menganggap Disha adalah istrinya.

'Cik, kenapa aku tiba-tiba memikirkan itu yah?' batin Disha dengan air muka murung dan sedih.

"Mommy kenapa tidak tinggal dengan Marc di rumah Nenek buyut? Atau … jika Mommy tidak suka keramaian, Daddy punya rumah juga. Dan kita bisa tinggal bersama di sana."

Ini bukan pertama kalinya Marc mengatakan hal tersebut, namun tetap saja Disha selalu tak bisa menjawabnya dengan benar. Disha hanya bisa mengatakan …-

"Mommy suka rumah ini," jawab Disha sembari tersenyum selebar mungkin, demi meyakinkan putranya jika dia baik-baik saja.

'Mommy hanya terikat dengan kamu, Nak, bukan dengan mereka. Kamu satu-satunya keluarga Mommy.' batin Disha sembari mengusap pucuk kepala Marc.

Tok tok tok

Ketukan pintu yang cukup kuat seketika mengalihkan fokus Disha. Dia tersentak, kaget karena gedoran pintu yang kuat tersebut.

"Tunggu sebentar, Marc. Mommy buka pintu dulu. Sepertinya teman Mommy datang." Setelah mengatakan itu, Disha buru-buru bangkit dari kursi meja makan dan berlari ke pintu dengan semangat -- berpikir yang datang adalah sahabatnya.

Ceklek'

Disha membuka pintu, memperlihatkan senyuman lebarnya yang manis dengan mata menyipit -- seperti matanya tersebut ikut tersenyum. Wajahnya yang cantik tersebut terlihat cerah dan cemerlang. "Akhirnya kalian dat …-"

Perkataan Disha tersebut langsung terhenti dan tertahan saat melihat siapa yang datang. Senyumannya langsung padam dan air mukanya berubah pucat  serta menegang.

Deg deg deg

Jantung Disha berdebar dengan kencang, dia reflek mundur beberapa langkah dengan menjauhkan pandangannya dari seorang pria yang berdiri di depannya.

"Ma--Maaf …." Disha menundukkan kepala seketika. Ke--kenapa Damon ada di sini?!

Damon tak pernah datang ke mari, apapun alasannya. Yang mengantar dan menjemput Marc, biasanya juga pengasuh putranya. Lalu kenapa Damon ada di sini?!

"Marc di sini?" Suara bariton Damon mengalun, begitu dingin dan berat secara bersaman.

Disha meneguk saliva secara kasar. Setelah sekian lama dia kembali berhadapan dengan pria ini. Cukup mengerikan dan menegangkan!!

'Usiaku sudah dua puluh lima tahun dan selama ini aku selalu belajar untuk bersikap tenang di hadapan siapapun. Tapi kenapa dengan Tuan Damon aku tetap membodoh seperti ini? Apa karena imagenya di mataku sejak dulu sudah buruk?!'

"I--iya, Tuan. Marc sedang makan." Disha menjawab dengan gugup dan kikuk, lagi-lagi dia mundur perlahan karena kurang nyaman dengan aura mengerikan Damon.

Lagi pula ini terlalu dekat bagi Disha.

"Umm … a--aku akan memanggil Marc," gugup Disha, kemudian dia memutar tubuhnya membelakangi Damon dan berniat beranjak dari sana.

Namun tiba-tiba saja ….

Deg deg deg'

I* penulis:@deasta18 (Follow agar tahu info mengenai novel kita)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status