Share

Tidak diperlakukan dengan Baik

"Aku masih nggak nyangka jika Vano meninggal. Ini seperti mimpi," gumam Disha dengan langkah pelan dan lemah ke arah rumah-nya.

Vano, sahabatnya sewaktu kuliah meninggal setelah mengalami kecelakaan maut. Padahal sebelumnya Vano mengajak Disha ketemuan, pria itu mengatakan jika dia ingin mengutarakan sesuatu pada Disha. Namun sebelum hari H mereka bertemu, ajal lebih dulu menjemput Vano.

Sampai sekarang, Disha masih belum bisa menerima kenyataan.

Lima tahun berjalan dan rasanya kehidupan Disha hanya monoton. Dia pindah ke kota ini untuk melanjutkan pendidikan dan juga karena perintah suaminya. Yah, setelah kejadian itu– di mana Damon dan Kinja membawa bayi yang Disha lahiran–dua Minggu setelah itu Damon menemuinya dan membawanya ke kota ini.

Marc Dala Lucas, nama bayinya dan Damon.

Marc sakit parah dan tidak mau meminum ASi dari ibu susunya yang telah disiapkan ataupun susu formula khusus bayi merek apapun. Jadi Damon membawanya, mengembalikannya pada Disha untuk  merawat Marc sampai berusia satu tahun lebih. Setelah satu tahun lebih, Damon dan Kinja membawa Marc lagi ke kediaman Lukas. Namun baru dua Minggu, Marc demam dan ingin bertemu dengan Mama kandungnya. Pada akhirnya penyelesaian dari masalah tersebut adalah Disha tinggal di kota ini dan setiap sabtu minggu Marc akan berkunjung serta menginap di rumah Disha.

Anak itu benar-benar tak mau dipisah dengan Disha.

Sedangkan keluarga Damon, tak ada satupun dari mereka yang diperbolehkan menemui atau mencari tahu tentang Disha. Karena itu permintaan Disha. Dia takut kehidupannya terusik jika keluarga Damon memasuki dunianya. Untungnya Damon memenuhi permintaan itu. Dan Damon juga tiga tahun terakhir ini sudah tak pernah menemui Disha.

Tentu saja, istri pertamanya tak akan mengizinkan. Kinja melarang Damon karena takut Damon pindah hati.

Pernah Disha bertemu dengan Damon diluaran, dan–mereka seperti orang asing. Damon tak meliriknya sama sekali sedangkan Disha tentu saja takut bersapa tegur dengan suaminya itu.

"Kok pintu rumah kebuka yah?" Disha mempercepat langkahnya, buru-buru karena panik melihat pintu rumahnya yang terbuka.

Ketika Disha sampai di sana, dia menyembulkan kepala untuk menoleh ke dalam. Takut-takut pencuri masuk dalam rumah.

"Astaga." Disha berucap dengan kaget, langsung menegakkan tubuhnya dan masuk dalam rumah. "Marc?" celutuknya membuat seorang anak laki-laki berusia lima tahun menoleh ke arahnya.

Anak itu melengkungkan bibir kebawah, reflek turun dari sofa dan langsung berlari ke arah Disha.

"Mommy …." Marc memekik sembari berlari ke arah Mommynya. Dia langsung memeluk kaki Mommynya dengan erat sembari menjatuhkan air mata.

"Sayangnya Mommy kenapa?" Disha langsung mengangkat tubuh Marc, menggendongnya sembari menimang-nimangnya. "Marc kenapa, humm?"

"Marc ingin tinggal dengan Mommy di sini. Marc tidak suka di rumah Daddy. Wanita itu jahat!" Marc sesenggukan dan memekik diakhir kalimatnya. "Dia memarahi Marc karena Marc tidak mau makan."

Disha mendudukkan tubuhnya di sofa, memangku Marc sembari mengelus pucuk kepala putranya tersebut.

Satu hal yang Disha syukuri dari nasibnya ini adalah dia tetap bisa menjadi ibu dari anaknya ini dan bisa merawatnya juga. Meskipun …- meskipun dia hanya punya waktu dua hari di setiap minggunya.

"Mama Kinja pantas marah kalau begitu. Kalau kamu tidak mau makan, Mommy juga akan marah pada Marc. Karena Mommy menyayangi Marc, Mommy takut Marc sakit jika tidak makan." Disha berucap dengan lembut dan hangat, sembari terus mengusap air mata Marc dengan ibu jarinya.

Marc menggelengkan kepala, bersedekap di dada dengan air muka yang semakin cemberut. "Marc tidak mau makan dengan dia! Marc benci dia! Marc tidak suka. Dia sering memukul dan mencubit Marc jika tidak ada Daddy dan Nenek buyut."

Marc kemudian menaikkan bajunya, memperlihatkan perutnya yang penuh lebam keunguan. "Ini bekas cubitan dia kemarin."

"Ya Tuhan!!" Disha memekik kaget, air mukanya seketika berubah penuh ke khawatiran dan sedih. "Tunggu sini."

Disha buru-buru bangkit, beranjak ke kamarnya lalu datang dengan membawa minyak kayu puti dan telon. Setelah itu dia menghampiri putranya dan langsung mengoleskan minyak tersebut dengan mata berkaca-kaca dan perasaan sesak bercampur sakit.

'Kejapa Nyonya Kinja melakukan ini? Apa karena Marc bukan anak kandungnya? Jahat sekali, Ya Tuhan.'

"Mommy sangat nggak ikhlas Marc diperlakukan kasar. Mommy sakit hati!" gumam Disha pelan sembari terus mengobati memar di sekujur tubuh putranya.

Lalu Disha mendongak. "Sejak kapan Mama Kinja kasar begini ke kamu, Nak?"

"Sudah lama. Setiap dia bertengkar dengan Daddy, dia pasti memukulku. Mommy, Marc ingin tinggal di sini dengan Mommy." Marc menggenggam tangan Disha, memohon pada Mommy-nya agar dia tinggal dengan sang Mommy saja. 

Dia tidak suka dengan ibu tirinya. Marc membencinya! Terlebih dia punya saudara angkat yang sangat mengesalkan. Kadang Marc cemburu karena saudara angkatnya tersebut terlalu dekat dengan Daddynya. Anak berusia sepuluh tahun itu seperti berniat merebut Damon dari Marc.

'Tuan dan Nyonya Kinja sering bertengkar? Bukannya …. Ah, kenapa aku harus memikirkan hubungan mereka. Masa bodo!'

"Kenapa baru sekarang Marc jujur ke Mommy? Cik, kalau tahu dia akan kasar sama kamu, Mommy tidak akan sudi ikhlasin kamu tinggal di sana." Disha setengah memekik dengan suara parau. Dia benar-benar tak ikhlas putranya diperlakukan kasar begini.

"Karena Marc tidak ingin membuat Mommy khawatir dengan Marc."

"Tapi Marc sudah membuat Mommy sangat khawatir. Aaaa, Marc … Mommy nggak bisa lihat luka lebam kamu ini. Mommy nggak bisa biarin ini." Disha merengek dsn menangis, dia tak kuat melihat banyak lebam di tubuh putranya.

'Orang-orang di sana kerjaannya apa sih? Masa lebam se banyak ini mereka tak tahu.' batin Disha menangis dengan terisak sembari mengelus elus punggung Marc, di mana luka lebam lebih banyak di sana.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Galgadot
Astaga baca novel doang emosi kali bund ? ngakak
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sang pewaris dianiaya koq pada diam dan pura2 g tau? dan si tolol bukan menyimpan bukti kekerasan itu dg cara memfotonya. si penulis kurang bahkan sangat kurang asupan gizi buat otaknya. nalar dikitlah, ini tentang seorang pewaris sah konglomerat lho.
goodnovel comment avatar
CacaCici
♡(> ਊ <)♡(✿ ♡♡)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status