Share

Ancaman untuk Disha

--Satu tahun kemudian--

"Sayang, cepatlah. Aku tidak sabar mempertemukan bayi kita dengan keluarga kita. Mereka pasti senang." Kinja– istri dari Damon, menunjukkan air muka bahagia luar biasa. Dia menggendong bayi mungil berusia tiga minggu bersamanya, lalu membawanya masuk dalam mobil.

Disha hanya bisa meratapi pasangan yang membawa bayinya tersebut dengan air muka murung dan sedih. Sembilan bulan bayi itu dalam perutnya, menemani Disha dan juga kadang menjadi teman berbincang Disha.

Yah, selama kehamilan Disha, dia diasingkan di sebuah rumah yang ada di kota kecil, supaya tak ada satupun yang tahu mengenai pernikahannya dengan Damon.

Keluarga Damon sebenarnya tahu jika Damon menikah lagi untuk mendapatkan keturunan.

Yang Damon hindari adalah media dan publik. Bagaimanapun Damon tidak benar-benar menganggap Disha sebagi istri. Disha hanya penghasil anak untuknya!

Setelah mobil mewah itu pergi, Disha memasuki rumah dan langsung menutup pintu. Dia memilih duduk di sofa dengan kepala tertunduk sedih dan lesu.

Disha telah kehilangan bayinya, bayi yang bahkan ketika dalam perut Disha pun, telah menjadi teman Disha di rumah ini.

"Aku juga harus pergi dari rumah ini." Disha berucap pelan, merenung dan lagi-lagi terus memikirkan bayinya yang telah dibawa oleh Damon serta istrinya.

Brak'

Tiba-tiba pintu rumah seperti ditendang kuat–itu membuat Disha tergelonjak kaget dan sontak menoleh ke arah pintu. Maniknya membulat dan dia reflek berdiri dari sofa, menatap seorang pria yang menjulang tinggi dengan wajah dingin tengah berjalan ke arahnya.

"Tu--Tuan Damon?" cicit Disha pelan sembari menundukkan kepala saat Damon telah berdiri tepat di depannya.

"Apa Tuan ada yang ketinggalan?" tanya Disha yang masih menundukkan kepala dengan gugup dan suara yang pelan. Dia takut pada sosok pria di depannya ini dan dia merasa terancam.

'Ah iya, mungkin Tuan kembali untuk menceraikanku. Yah … sesuai perjanjian kami dulu.' batin Disha yang diam-diam melirik Damon sembari terus meremas kedua tangannya–sangking gugupnya dia berhadapan dengan pria ini.

"Kau tidak akan kuceraikan," ucap Damon tiba-tiba dengan suara serak dan rendah, membuat Disha kaget, sontak mengangkat pandangan dan menatap Damon dengan air muka syok dan pucat pias.

Deg deg deg

Jantung Disha langsung berdebar dengan kencang. Apa maksud Damon dengan tidak akan menceraikannya? Dia ingin melanggar perjanjian yang telah dibuat?!

"Tu--Tuan, ini tidak sesuai dengan perjanjian. Setelah … se--setelah aku melahirkan dan memberikan bayi untuk Tuan dan Nyonya, Tuan harusnya menceraikanku." Disha menatap cemas pada pria di depannya ini, tangannya yang tadi saling meremas kini saling mengepal disebelah tubuh Disha sendiri.

Tidak! Disha dan Damon harus bercerai. Yah, siapa yang mau menjadi istri kedua?! Semua wanita bermimpi dijadikan ratu oleh suaminya–ratu tanpa selir dan satu-satunya.

"A--ada apa dengan Tuan? Bu--bukannya Tuan sangat mencintai Nyonya? Ke--kenapa …-"

"Shut up!" bentak Damon tiba-tiba, mendorong kasar tubuh Disha ke sofa.

Bug'

"Aggkh." Disha terjatuh ke sofa, dengan posisi setengah berbaring -- posisi yang tak mengenakkan di mana dress polos yang ia kenakan tersingkap dan memperlihatkan paha mulusnya.

Ketika Disha akan menutupi pahanya dengan menurunkan dress, Damon tiba-tiba saja menahan tangan Disha. Damon menyingkirkan tangan Disha dari sana lalu dia sendiri meletakkan dan mengelus paha mulus yang menggodanya tersebut. Dia meremasnya juga dengan tubuhnya yang mencondong ke depan; wajahnya sangat dekat dengan wajah pucat pias dan menentang milik Disha.

"Aku tidak suka aroma tubuh Kinja dan aroma mu sangat nikmat, Disha Azalea." Damon berkata dengan sangat rendah dan serak, suara baritonnya terdengar berat dan deep -- sangat seksi dipendengaran. Namun menakutkan bagi Disha. "Lagipula kau istri keduaku. Sah sah saja jika aku ingin bersamamu."

Damon tidak akan segila ini jika tak ada pemicu yang dilakukan oleh Kinja. Dia sangat mencintai Kinja, sampai rela menikah lagi sesuai permintaan Kinja, tetapi Kinja mengkhianatinya. Dua bulan setelah menikahi Disha, Kinja ketahuan kencan dengan pria lain. Itu pukulan keras bagi kesetiaan dan besarnya cinta Damon pada Kinja.  

Disha menggelengkan kepala dengan kuat dan cepat. Matanya berkaca-kaca dan jantungnya berdebar dengan kencang. "Nyo-Nyonya memperingati ku untuk tidak membiarkan Tuan menyentuhku lagi. A--aku sudah memberikan bayi padamu dan Nyonya, jadi Tuan tidak berhak melakukan ini padaku!" pekik Disha, mendorong-dorong pundak Damon agar menjauh darinya.

Bukannya menjauh, Damon malah semakin merapat dengan tubuhnya. Pria ini terasa seperti menindihnya. Tangannya yang di paha Disha kini berada di wajah Disha -- membelai pinggiran wajah Disha dengan gerakan yang erotis.

"Kau masih istriku dan akan tetap menjadi istriku. Kau-- kau milikku, Disha!" geram Damon diakhir kalimatnya, semakin mengikis jarak antara wajahnya dan wajah Disha.

Bagi Damon, Disha bukan hanya perempuan yang telah melahirkan anak untuknya. Namun juga, Disha adalah istrinya yang patuh dan penurut. Selama ini Damon memang jarang mengunjungi Disha. Akan tetapi dia selalu memperhatikan perempuan ini dari alat canggihnya. Setiap hari dia mengawasi Disha. Perempuan cantik ini sangat menarik hati Damon, dia tidak neko-neko dan menggemaskan.

Damon sering mendapati Disha mengajak bayi dalam perutnya mengobrol. Ketika perutnya besar, Damon juga sering melihat Disha mencoret-coret perutnya dengan tujuan mengajak bayi dalam sana belajar menggambar. Cih, perempuan ini luar biasa menggemakan!

Untuk usia sembilan belas tahun memasuki dua puluh tahun, Disha sangat mandiri–jauh lebih mandiri dibandingkan istri pertama Damon. Disha hamil dan dia hidup sendiri di rumah ini. Dia bisa melewatinya tanpa bantuan siapapun. Bagi Damon, Disha sangat hebat!

"Kau tidak akan aku lepas, Disha Azalea." Damon berucap lebih rendah dan serat. Lalu setelahnya dia menempelkan bibirnya di atas bibir Disha, kemudian dia melumatnya dengan cukup brutal dan penuh penuntutan.

Sudah lama Damon tidak merasakan bibir manis dan candu ini. Shit! Bibir Disha sangat manis dan sangat-sangat nikmat bagi Damon.

Disha awalnya menolak dan memberontak, dia terus mendorong dada bidang Damon dan berusaha lepas dari pria ini. Namun dia sadari sesuatu, semakin dia memberontak maka Damon semakin kasar padanya. Pada akhirnya Disha hanya pasrah. Dia menekankan dirinya sendiri jika Damon adalah suaminya dan tidak masalah jika Damon menciumnya begini.

Beberapa menit kemudian Damon melepas pangutan mereka, menatap begitu sayup pada manik mata Disha sembari membelai bibir Disha yang basah dan semakin merah.

"Aku tidak akan melepaskanmu."

Disha terlihat murung. "Kenapa Tuan ingkar dengan kontrak?" cicit Disha takut bercampur ingin menangis. Dia tak mau tetap menjadi istri kedua Damon. Dia ingin bebas dan kembali melanjutkan pendidikannya.

"Because I'm obsessed with you!" bisiknya serak, dengan sesekali mengecupi pingiran wajah Disha.

Lalu tiba-tiba dia mencium lamat kening Disha.

Deg deg deg

Itu membuat jantung Disha berdebar kencang dan gugup setengah mati. I--ini pertama kalinya Damon mencium keningnya!!

"Kau akan tetap tinggal di sini. Dan jangan pernah berpikir jika kau bisa bebas dariku, Disha. Kau adalah milikku, istriku. Camkan itu!"

I* author: @deasta18 (Follow agar tahu info menarik dari novel kita)

Komen (3)
goodnovel comment avatar
𝐊𝐢𝐦 𝐭𝐡𝐚𝐧
Aku suka ceritanyaa kak bagus banget
goodnovel comment avatar
CacaCici
Terimakasih banyak, Kakku
goodnovel comment avatar
Desi
Sangat bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status