Share

Bab 24

Penulis: Nurlia Soleha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-10 20:26:35

Untuk pertama kalinya setelah satu bulan, Anjani menginjakkan kaki kembali di perusahaan yang selama delapan tahun ini menjadi tempatnya mencari nafkah. Anjani disambut dengan suka cita, bersalaman dan saling tukar kabar dengan para karyawan yang sudah kembali berpihak kepadanya.

Josep sendiri sudah berangkat lebih pagi dan langsung berkoordinasi dengan Hendra yang akan datang untuk melakukan rapat direksi bersama Anjani, sekaligus memperkenalkan sekretaris baru sebagai pengganti Stevia, sementara posisi Kevin sebagai asisten Hendra Anggara akan dikosongkan.

“Selamat datang kembali, Anjani, semoga kamu bersedia bekerja di sini lagi,”ucap Hendra seraya mempersilakan wanita itu duduk.

Anjani mebungkukkan badannya dan duduk dengan elegan di hadapan para direksi yang kemarin turut hadir juga di persidangan. Pandangan mata Anjani lalu beralih ke seorang gadis yang duduk di samping Hendra. Dia adalah Fransisca.

“Perkenalkan ini Fransisca, dia akan menjadi sekretarismu selama menjadi pimpina
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 41

    Bodohnya seorang wanita terletak pada perasaannya. Seorang wanita tahu kalau dia tidak dibutuhkan, tapi nyatanya dia masih saja mengharapkan. Seperti yang Anjani lakukan sekarang, dia tahu kalau Joseph takkan kembali, namun dia masih bersikeras menunggu dengan perasaan tak enak disertai takut. Takut menyakiti, takut melukai, padahal korban sesungguhnya adalah dirinya sendiri. Anjani memilih mandi pagi-pagi sekali, mana tahu suaminya tiba-tiba datang dan dia beruntung sebab dia sudah bersih dan wangi. Meskipun nyatanya, selepas Anjani keluar dari kamar mandi pun sosok suaminya tak kunjung datang dan Anjani menjalani paginya dalam kehampaan. Dengan berat hati, Anjani memilih chek out dari hotel dan pulang ke rumah saja, percuma berada di sini kalau orang yang membawanya malah menghilang. Keluar dari kamar membawa tas besar sendirian, entah mengapa rasanya malu sekali seperti baru saja dia menjual diri. Ini semua gara-gara Rangga, dia adalah tersangka utamanya. Kalau saja lelaki itu

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 40

    Ini sudah pukul 9 malam saat Anjani masih terpaku di tepi ranjangnya dan menyadari kalau sang suami tidak kunjung kembali. Siang tadi, Josep pergi setelah berdebat dengan Anjani mengenai masalah Rangga.Sumpah demi apa pun, Anjani sama sekali tidak menyangka kalau Josep akan bersikap seperti ini sebab sebelumnya suaminya itu telah menunjukkan kedewasaan yang membuat Anjani merasa bangga. Namun, keberadaan Rangga seketika menjungkir balikkan kedewasaan Josep yang selalu Anjani elu-elukan itu."Ck! Ke mana dia? Apa benar dia setidak percaya itu padaku sampai bersikap seperti ini? Kalau aku pulang dan dia kembali, aku juga yang kena marah lagi nanti," keluhnya.Anjani membaringkan tubuhnya lalu menarik selimut dengan mata yang berusaha ditutup, akan tetapi sulit sekali, Anjani tidak tenang kalau suaminya belum pulang.Ditambah nomor Josep yang tidak aktif membuat Anjani semakin gundah gulana. Anjani tidak mengerti, apakah Josep sedang menunjukkan kemarahannya atau ada urusan yang harus l

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 39

    “Masuklah, tapi saat Anda masuk aku akan keluar karena sebenarnya aku sedang ada keperluan,” celetuk Josep membuat Rangga seketika melotot.Lelaki itu tentu saja terkejut dengan jawaban Josep yang sangat menohok dan meledeknya padahal Josep hanyalah seorang asisten di perusahaan yang menjadi tempatnya berinvestasi.Anjani yang masih bersembunyi di balik pintu hanya bisa membekap mulutnya Manahan tawa, tak menyangka kalau Josep akan seberani itu kepada Rangga.“Baiklah, lagi pula aku hanya bercanda. Mana mau aku masuk ke kamar seorang asisten sepertimu. Aku juga harus bertemu dengan Anjani, atasanmu, karena kami sudah janjian sejak kemarin dan dia berjanji akan menemuiku di hotel ini,” kata Rangga.Mendengar perkataan tersebut, kepercayaan Josep kepada istrinya sedikit goyah karena dia dapat mendengar dengan jelas kalau Rangga dan Anjani ternyata sudah janjian sejak kemarin di hotel ini dan hotel ini merupakan pilihan Anjani saat mereka sedang mencari tempat staycation kemarin.“Oh, ya

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 38

    “Jadi, Rangga benar-benar masih suka menghubungimu?”Pertanyaan itu langsung terlontar saat Josep melihat istrinya masuk ke dalam kamar mereka. Anjani yang menyadari wajah masam suaminya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung karena sedari awal dia memang tidak berniat untuk mengadukan Rangga yang kembali datang mengusik hidupnya.“Sebenarnya baru-baru ini sih, semenjak dia menjadi investor di J Corporation. Sebelumnya, kami benar-benar lose contact,” sahut Anjani.Wanita itu lalu duduk di samping suaminya yang menghela nafas berat, terlihat sekali kalau Josep sangat sedang menahan rasa kesal membuat Anjani menunduk menyadari ketidak jujurannya.“Maaf karena aku tidak jujur padamu, Jos, aku tidak pernah membalas pesannya apalagi mengangkat teleponnya, aku mengabaikannya. Dia memang bilang kalau sedang di Jakarta tapi aku tidak tahu dia ada di hotel ini sampai kami bertemu tidak sengaja.”Mendengar penjelasan yang tak diminta itu, Josep tersenyum karena merasa dimengert

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 37

    Tanpa berkata apa-apa lagi, Josep mematikan sambungan teleponnya bersama sang ibu dan meninggalkan rumah sakit tersebut dengan perasaan campur aduk. Antara kesal dan pilu, semua jadi satu.Dengan kecepatan tinggi, lelaki itu melajukan mobilnya tak peduli suara klakson berbunyi silih berganti karena memberinya peringatan. Josep hanya ingin kembali, menemui sang istri yang pasti sudah sejak tadi menanti.“Ternyata, Mama tidak main-main menghancurkan pernikahanku. Aku harus bagaimana sekarang, apa aku jujur saja?” gumamnya saat sampai di pelataran Shang-Ri La.Suami dari Anjani itu segera masuk kembali ke dalam hotel untuk meminta maaf kepada sang istri, meskipun mungkin dia akan menerima banyak pertanyaan mengapa dia tidak lama. Meskipun dia berharap semoga Anjani sudah tidur saja.Namun, saat masuk ke dalam kamar sewaan mereka, Anjani belum tertidur dan terlihat sedang menonton televisi sembari memakan snack yang disediakan oleh pihak hotel. Melihat wajah polos Anjani yang menatapnya s

  • Menjadi Istri Presdir Rahasia   Bab 36

    Makan malam di tepi kolam renang yang airnya memantulkan cahaya lampu remang, Anjani dan Josep merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Selain karena tempat yang berbeda, juga karena keintiman mereka semakin kentara terasa.Kini, cinta itu semakin nyata adanya, terpancar dari mata mereka yang selalu berbinar setiap kali beradu pandang. Entah kapan tepatnya cinta itu tumbuh, yang pasti Anjani telah benar-benar merasa telah jatuh ke dalam lautan cinta yang memabukkan.“Aku senang melihat kamu makan banyak,” ujar Josep kepada istrinya yang tengah lahap memakan makanannya.Anjani terkekeh pelan. “Entah mengapa kalau ada kamu aku selalu lupa akan semua masalah. Makan jadi enak, dan rasanya bahagia saja.” Anjani tersenyum lebar karena sadar telah melontarkan gombalan.“Ternyata seorang Anjani pandai menggombal juga,” canda Josep membuat istrinya merona.Keduanya pun tertawa, hanyut dalam suasana yang penuh cinta dan canda tawa hingga dering ponsel milik Josep terdengar berbunyi membuat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status