Share

Mengelabui

last update Dernière mise à jour: 2025-09-03 23:10:30

Sementara itu, suasana ruang rapat utama keluarga Bagaskara terasa tegang. Semua anggota keluarga besar berkumpul di meja panjang berbahan kayu jati itu. Sang kakek, Tuan Bagaskara, duduk di kursi ujung dengan wajah merah padam, tangan menggenggam tongkatnya erat-erat.

“Sudah berapa hari dia tidak masuk kantor?” suara kakeknya berat dan tajam, memecah keheningan.

Seorang paman Abyan yang menjabat sebagai wakil direktur menjawab hati-hati, “Empat hari, Tuan. Dan sejak hari kedua, banyak mitra kerja yang mulai bertanya… laporan-laporan tertahan, penandatanganan kontrak juga mandek karena tidak ada yang bisa menggantikan posisinya.”

Benar dikata, Abyan memang sebagai 'sapi perah' di keluarga itu. Kalau bukan Abyan yang mengurus semua urusan kantor, keadaannya pasti akan berantakan.

“Tidak ada yang bisa menggantikan dia?!” bentak kakeknya. Tongkatnya menghantam lantai dengan keras, membuat semua orang terlonjak. “Anak-anak muda seperti kalian seharusnya bisa mengurus perusahaan t
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Siapa Kamu Sebenarnya?

    Kakek Abyan duduk di kursi kebesarannya, wajahnya mengeras penuh amarah. Telapak tangannya mengepal di atas meja kayu jati tua yang bergema ketika dihantam. “Berani sekali orang itu memberi syarat padaku!” suaranya bergetar, membuat semua yang ada di ruangan menunduk. Namun, dalam hatinya, ia tahu keadaan sudah di luar kendali. Tanpa Abyan, kantor nyaris runtuh. Dan kini, justru orang asing itu yang memegang kendali menyelamatkan harta dan nama besar keluarganya. “Kalau kita melanggar syaratnya?” tanya salah seorang paman Abyan dengan suara ragu. Kakek melirik tajam, napasnya memburu. “Kita akan kehilangan semuanya,” gumamnya pelan, seakan menelan racun pahit. Di balik sorot matanya yang keras, ada rasa terpojok yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, sang penguasa keluarga itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima syarat yang merendahkan harga dirinya. Beberapa minggu telah berlalu. Kabar dari Arya membuat Abyan terdiam lama. Kant

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Anak yang tidak Diinginkan

    Mama Abyan menoleh tajam, suaranya meninggi, “Oh, jadi sekarang salah aku? Dari dulu kamu memang selalu begitu, menyalahkan aku padahal jelas-jelas kamu sendiri yang tidak pernah mengurus dia! Aku yang membesarkan Abyan, aku yang menyiapkan semua kebutuhannya! Kamu hanya sibuk dengan uang dan perusahaanmu!” “Diam!” Papa Abyan menggebrak meja. “Kalau kamu benar-benar mengurus dia, Abyan tidak akan berani melawan kakeknya. Sekarang perusahaan dalam masalah besar, dan kamu malah sibuk membela diri!” Mama Abyan mendengus, lalu tersenyum sinis. “Perusahaan? Hah! Sejak kapan kamu peduli pada Abyan lebih dari sekadar mesin pencetak uang untuk keluargamu? Kamu dan semua saudaramu hanya menganggap dia budak! Dia bekerja ke sana ke mari, sementara kalian menikmati hasilnya!” Papa Abyan terdiam sesaat, urat di pelipisnya menegang. “Kamu tidak tahu apa-apa…” gumamnya dengan suara tertahan. “Aku tahu lebih dari yang kamu kira,” jawab sang ibu, kini nadanya lebih dingin. “Kamu pikir aku tidak s

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Bertemu Nisa

    Arya memarkir mobil beberapa meter dari villa, di balik semak lebat agar tidak terlihat dari jendela. Setelah mematikan mesin, ia menoleh ke Abyan. “Kita harus hati-hati. Walaupun keluarga besar salah cek villa, bisa aja ada yang ngekorin kita.” Abyan meraih pistol kecil dari dalam jasnya, wajahnya tegang. “Gue nggak akan biarin mereka sentuh Nisa.” Arya mengangguk mantap. “Oke. Kita jalan kaki dari sini. Jangan bikin suara.” Mereka berdua pun turun dari mobil, bergerak cepat namun hati-hati melewati jalan setapak menuju villa. Suara malam terasa begitu jelas: gesekan dedaunan, serangga malam, dan langkah hati-hati mereka di atas tanah berkerikil. Abyan menahan napas ketika sampai di halaman villa. Lampu temaram di ruang tengah menandakan ada orang berjaga. Ia mengetuk pintu dengan pola ketukan rahasia yang hanya diketahui oleh orang dalam. Tak lama, suara Pak Santoso terdengar dari balik pintu, penuh kewaspadaan. “Siapa di luar?” “Pak, ini saya… Abyan.” Suara itu membuat Bi Ri

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Mengelabui

    Sementara itu, suasana ruang rapat utama keluarga Bagaskara terasa tegang. Semua anggota keluarga besar berkumpul di meja panjang berbahan kayu jati itu. Sang kakek, Tuan Bagaskara, duduk di kursi ujung dengan wajah merah padam, tangan menggenggam tongkatnya erat-erat. “Sudah berapa hari dia tidak masuk kantor?” suara kakeknya berat dan tajam, memecah keheningan. Seorang paman Abyan yang menjabat sebagai wakil direktur menjawab hati-hati, “Empat hari, Tuan. Dan sejak hari kedua, banyak mitra kerja yang mulai bertanya… laporan-laporan tertahan, penandatanganan kontrak juga mandek karena tidak ada yang bisa menggantikan posisinya.” Benar dikata, Abyan memang sebagai 'sapi perah' di keluarga itu. Kalau bukan Abyan yang mengurus semua urusan kantor, keadaannya pasti akan berantakan. “Tidak ada yang bisa menggantikan dia?!” bentak kakeknya. Tongkatnya menghantam lantai dengan keras, membuat semua orang terlonjak. “Anak-anak muda seperti kalian seharusnya bisa mengurus perusahaan t

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Minta Bantuan

    Arya yang tengah merakit pistol di meja kecil menoleh cepat. “Sial.”Ia langsung bangkit, menghampiri Abyan. “Kita harus beritahu Bi Rini atau Nisa secepatnya.”Abyan mengacak rambutnya frustasi. “Gue nggak bisa! Nisa nggak punya ponsel! Nomor Bi Rini gue… gue nggak ingat. Semua ada di ponsel cadangan yang ketinggalan di apartemen. Dan ponsel yang keluargaku tahu sudah dirampas waktu mereka culik gue.”Arya terdiam sesaat, wajahnya mengeras. “Berarti mereka nggak tahu kalau villa itu sekarang dalam bahaya.”Abyan menghantam meja dengan tinjunya. “Astaga! Kalau sampai mereka kenapa-kenapa… gue nggak gak akan pernah maafin diri gue sendiri!” Nafasnya tersengal, penuh amarah dan kecemasan.Arya menarik napas panjang, mencoba tetap tenang. “Oke, kita fokus. Sekarang cuma ada dua opsi: kita diam di sini dan nunggu semua tenang—yang jelas bukan pilihan… atau kita jemput mereka malam ini, sebelum keluarga besarmu sampai ke sana.”Abyan menatap Arya dengan mata penuh kecemasan. “Kalau merek

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Penyayang   Keberadaan Nisa Diketahui

    Arya meremas setirnya. “Kalau lo kenapa-kenapa, By?” ia selalu mengkhawatirkan Abyan setiap saat. Abyan melirik ke arah sahabatnya itu, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Makanya lo siapin rencana cadangan, kan?” Mereka berhenti di sebuah gedung tua terbengkalai di ujung kota. Gedung itu tampak seperti gudang lama yang sudah bertahun-tahun tak dipakai. Catnya mengelupas, kaca jendelanya sebagian pecah. Abyan keluar dari mobil, mengenakan hoodie hitam dan masker. Arya tetap duduk di kursi pengemudi, mata waspada memperhatikan sekitar. “Kalau ada tanda bahaya, kasih kode,” ujar Arya pelan. Abyan mengangguk lalu melangkah masuk ke area gudang. Lampu di pintu masuk berkelip-kelip, menciptakan bayangan panjang di lantai berdebu. Udara lembap menusuk hidungnya. Ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor misterius itu: “Masuk ke pintu belakang. Ada tangga menuju lantai dua. Jangan berhenti.” Abyan berjalan perlahan, tangannya siap meraih pistol kecil yang diselipkan di pingg

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status