Share

5. Elena Caroline Victor

Hari-hari yang Jonathan lalui begitu membosankan. Jika selama ini rumah adalah tempat yang selalu ingin membuatnya kembali setiap kali pergi, tapi hal itu tidak berlaku lagi setelah Amelie tidak berada di sana.

Dengan malas pria itu membuka pintu rumah dan seketika kemalasanya kian bertambah saat Theresia berhambur dengan senyum girang terpatri di wajahnya yang mulai keriput. Dapat dipastikan wanita itu memiliki rencana dibalik keramahannya malam ini.

"Putraku, kau sudah pulang? Makanlah, hidangan makan malam sepesial malam ini sudah menunggumu."

Jonathan berjalan dengan pasrah mengikut ke arah Theresia menarik tangannya.

Pria itu mengernyit saat mendapati sahabat ibunya berada di meja makan, bersama suami dan seorang gadis yang sama sekali tidak dikenalinya.

Gadis itu terus tersenyum ke arah Jonathan. Membuat Jonathan merasa risih dan sesekali membalas senyumannya dengan senyuman samar.

Apa rencana Theresia kali ini?

"Perkenalkan, Jonathan, dia Elena. Gadis yang akan Ibu jodohkan denganmu." kata Theresia dengan gamblang.

Reflek Jonathan menyemburkan minuman yang baru saja masuk ke dalam mulut ke wajah Theresia karena kaget.

"Jonathan," pekik Theresia berusaha menahan amarah.

Kalau saja saat ini mereka tidak sedang makan bersama tamu, tentu saja Theresia akan marah dan memaki Jonathan. Tapi wanita itu memilih tidak melakukannya, demi menjaga nama baiknya.

Katie dan Irene yang melayani para tamu Theresia menahan tawa melihat kejadian yang baru saja terjadi.

Edmund hanya diam tidak menanggapi. Jika dituntut untuk membuka suara, sudah pasti pria itu memberikan keputusan sepenuhnya kepada Jonathan.

Bahkan Theresia sama sekali tidak memberi tau kepadanya bahwa istrinya itu mengundang sahabatnya untuk makan malam dirumahnya. Termasuk perjodohan yang dilakukan Theresia untuk putra mereka.

"Habiskan makananmu, ajak Elena berjalan-jalan di taman rumah." pinta Theresia yang dibuat terdengar semanis mungkin.

Jonathan tidak banyak bicara selama dia dan Elena berada di taman berdua. Pria itu memilih untuk membiarkan keheningan meruang dibandingkan berbicara dengan gadis asing yang akan dijodohkan dengannya.

"Apa kesibukanmu setiap hari?" tanya Elena untuk memecah keheningan.

"Seperti orang-orang pada umumnya."

"Oh." Elena tersenyum getir mendengar jawaban dingin dari pria disebelahnya.

'Tampan, tapi kenapa sangat menyebalkan sekali pria ini,' umpat Elena dalam hati.

"Apakah kau pernah berpacaran sebelumnya?"

"Ya. Aku sudah memiliki kekasih saat ini." kembali Jonathan menjawab singkat tanpa menoleh kepadanya.

Wajah cantik Elena sama sekali tidak membuat Jonathan tertarik. Gadis itu sangat kesal. Gaun indah yang dipakai, riasan wajah, dan perhiasan untuk menunjang penampilan sama sekali tidak membuat pria itu menoleh kepadanya.

Pandangan pria itu menerawang menatap langit yang bertabur bintang.

'Amelie? Sedang apa kamu sekarang? Kepergianmu sangat membuatku tersiksa, Amelie. Lihatlah sekarang? Aku sedang duduk bersama gadis asing yang hendak Theresia jodohkan denganku. Aku tidak menginginkannya, Amelie! Tolong, kembalilah. Aku akan ikut pergi kemana pun kau mau.' rintih Jonathan dalam hati.

Jonathan terlalu lama membiarkan Elena berdialog dengan dirinya sendiri. Pikiran licik mulai berkelibat di kepalanya. Bibir gadis itu tersenyum saat sebuah ide muncul di kepalanya.

'Awas kau, Jonathan! Akan ku buat kau tergila-gila dan mengemis cinta padaku!' umpat Elena dalam hati.

"Maaf, Jonathan, malam sudah semakin larut. Sepertinya aku dan orang tuaku akan pulang sebentar lagi." ucap Elena berharap Jonathan akan menahannya untuk pergi.

"Pulanglah."

Gadis itu menatap penuh kecewa mendengar jawaban Jonathan yang sangat jauh dari ekspektasinya.

"Dan tolong, jangan mengharapkan apapun dari perjodohan ini. Ibuku yang ingin menjodohkan aku denganmu. Tapi aku sama sekali tidak menginginkan perjodohan ini. Sampai kapan pun, Amelie tak akan pernah terganti." ucap Jonathan sembari melambaikan tangan tanda perpisahan.

Disaat itu juga Elena mengetahui jika kekasih Jonathan bernama Amelie. Keinginan Elena untuk mencari tau tentang gadis itu muncul.

Jonathan berharap, perjumpaan dengan Elena malam ini adalah perjumpaan pertama sekaligus yang terakhir.

Elena membalikkan badan dan pergi menjauh dari Jonathan dengan perasaan kesal yang meluap.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status