Share

Bab 584

Penulis: Camelia
"Dokter, tolong bantu aku buatkan jadwal operasinya," kata Aura.

Aura memiliki tipe wajah yang langsung diingat hanya dengan melihatnya sekilas, sehingga dokter itu mengenali Aura. Melihat Aura masuk, dia menggelengkan kepala dan menghela napas. "Hah. Kamu begitu cantik, anakmu pasti akan sangat cantik juga. Kamu yakin nggak mau mempertahankannya?"

Dokter masih mencoba membujuk, tetapi Aura hanya menggertakkan giginya dan tidak menjawab.

Melihat Aura ragu, dokter itu mengernyitkan alisnya. "Nona, coba pikirkan lagi, kamu masih punya waktu. Kalau nanti sudah yakin, baru datang lagi."

Aura menggigit bibirnya dan tangannya meraba perutnya. Setelah terdiam sejenak, dia pun sepertinya sudah membuat keputusan. "Dokter, aku sudah memutuskan ...."

Buzz.

Sebelum Aura sempat selesai berbicara, ponsel di dalam tasnya berdering. Saat mengeluarkan ponselnya, dia melihat ternyata itu adalah telepon dari Jose. Meskipun Jose tidak berada di sini, hanya melihat nama Jose di layar ponsel saja pun hatiny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 594

    Aura teringat dia sudah berkali-kali memperingatkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan posisinya di hati Jose. Namun sekarang, dia malah dengan polosnya membandingkan dirinya dengan Sherly, siapa yang penting bagi Jose. Betapa konyolnya. Manusia memang selalu begitu, selalu melakukan hal-hal yang di luar kemampuannya.Dia tersenyum, lalu mengangkat kepala dan menatap Jose. "Ya, aku melihatmu. Aku lihat kamu sedang sibuk, jadi aku nggak mau mengganggumu."Aura berdiri dari pelukan Jose, lalu menatap Jose dengan tenang. "Lagi pula, aku memang sedang nggak enak badan. Kalau Pak Jose nggak ada urusan lain, lebih baik pulang saja dulu."Mendengar perkataan itu, Jose akhirnya mengernyitkan alisnya. Namun, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang sangat menekan.Jika ini terjadi di masa lalu, Aura mungkin sudah menyerah di bawah aura Jose yang menekan seperti itu. Namun kini, dia hanya berdiri diam dan tegak di sana, bahkan menatap Jose dengan sangat tenang.Mendengar perkataan itu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 593

    Namun, di tempat yang tidak terlihat Jose, tatapan Aura menjadi muram.Setelah masuk ke dalam kamar itu, Jose membungkuk dan duduk di sofa di dalam kamar itu. Saat menoleh dan melihat Aura yang masih berdiri di ambang pintu, dia mengernyitkan alisnya. "Kemari."Nada bicara Jose terdengar sangat muram, sepertinya sedang kesal.Aura berdeham dan mengangkat tangan untuk menyentuh ujung hidungnya, lalu mendekat sambil memaksakan senyumannya. "Kenapa kamu bisa datang ke Kota Yugos?"Jose mengernyitkan alisnya. "Dari nada bicaramu, kamu sepertinya nggak mau bertemu denganku."Aura menjawab memang benar dalam hati. Namun, karena tahu sifat Jose, dia tidak berani langsung menjawabnya."Mana ada," kata Aura sambil tersenyum. Seandainya senyumannya bisa terlihat lebih tulus, itu akan lebih baik.Jose menyipitkan matanya dan menatap Aura, tatapannya seolah-olah bisa menembus jiwa seseorang.Melihat tatapan Jose, Aura merasa tertekan. Dia tertegun sejenak, lalu menoleh dan bertanya pada Jose, "Mau

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 592

    Aura pun tiba-tiba berdiri dari kursinya.Melihat reaksi Aura yang begitu besar, Austin yang sedang mengunyah sepotong daging sapi yang baru masak pun tertegun sejenak dan menatap Aura. Dia berkata dengan suara yang agak tidak jelas karena mulutnya masih penuh dengan makanan. "Bu Aura, ada apa?"Aura menggigit bibirnya. "Aku ... ada urusan, harus pergi dulu. Kamu makan saja pelan-pelan."Setelah mengatakan itu, Aura langsung mengambil tasnya dan berjalan ke bagian belakang restoran."Bu Aura, kamu salah jalan, pintunya ada di depan," kata Austin.Namun, Aura seolah-olah tidak mendengarnya dan langsung menuju ke belakang. Karena tidak menemukan jalan, dia malah berakhir naik ke lantai dua. Saat lantai dua penuh dengan ruangan pribadi, dia langsung menyadari sudah salah jalan dan hendak turun. Namun, saat mendekati tangga, seorang pria paruh baya sedang memimpin Jose naik ke lantai atas."Pak Jose, ini memang bukan restoran mewah, tapi masakannya punya rasa khas Kota Yugos. Nanti kamu bi

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 591

    Waktu keberangkatan pesawat sekitar pukul delapan malam dan langit sudah gelap saat Aura dan rekan kerjanya, Austin, tiba di bandara.Saat duduk di ruang tunggu, ponsel Aura tiba-tiba bergetar. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ternyata itu adalah pesan dari Jose yang bertanya kapan dia akan pulang. Melihat gaya bicara Jose benar-benar seperti pasangan pada umumnya, dia menggigit bibirnya dan jarinya menekan layar beberapa kali.[ Aku tiba-tiba harus pergi dinas. ]Aura tidak membicarakan lebih banyak lagi, lalu mematikan layar ponsel dan memasukkannya ke dalam tas."Bu Aura, sudah saatnya berangkat," kata Austin.Aura menganggukkan kepala, lalu berdiri dan berjalan menuju gerbang keberangkatan. Saat tiba di Kota Yugos, waktunya sudah menunjukkan tengah malam. Suasana di kota itu terasa sangat ramai dan lampu-lampu jalanan di malam hari pun tetap terang, bahkan udara di sana penuh dengan aroma yang hangat dan menggugah selera.Karena merasa lapar, Aura pun memilih restoran hotpot

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 590

    Mata Aura berkaca-kaca, lalu tersenyum. "Nggak peduli apa maksud Nyonya Riana, aku rasa kamu sudah berpikir terlalu berlebihan."Riana menatap Aura dengan ekspresi seolah-olah mengerti segalanya. "Hehe. Nona Aura, jangan berbohong lagi. Kita ini sesama wanita, kamu rasa aku nggak tahu apa yang sedang kamu pikirkan? Tapi, jadi orang itu harus tahu diri. Dari segi status keluarga, kamu kalah dari Winona. Dari segi keistimewaan, kamu juga nggak bisa menandingi Sherly.""Aku sangat mengerti Jose ini, dia hanya masih belum bosan denganmu. Tapi, kalau sudah bosan, nasibmu akan berakhir dengan sangat menyedihkan."Setelah mengatakan itu, Riana bersandar di kursi dengan ekspresi puas. "Kalau aku jadi kamu, aku akan menghilang sekarang juga agar nanti nggak mempermalukan diri di seluruh lingkaran sosial Jakoro. Takutnya Grup Tanjung juga akan ikut hancur."Kalimat terakhir itu jelas merupakan ancaman bagi Aura. Gosip memang tidak akan menghancurkan Grup Tanjung, tetapi Riana mampu melakukannya.

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 589

    "Masuklah ke mobil," kata Riana.Aura merasa makin penasaran. Riana bukan tipe orang yang mudah diajak berbicara, sehingga dia tidak tahu apa yang sedang direncanakan Riana. Namun, saat melirik ke arah dua pengawal di belakangnya, dia juga tahu jelas dia sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melawan. Dia akhirnya masuk ke dalam mobil setelah ragu sejenak, tetapi dia memilih duduk berjarak satu kursi dari Riana.Riana melepaskan kacamata hitamnya, lalu memerintah sopirnya. "Nyalakan mobilnya."Mendengar perintah itu, sopir itu pun langsung menjalankan mobilnya.Melihat pemandangan di luar jendela yang perlahan-lahan berganti, Aura merasa makin tegang.Saat menoleh dan melihat jemari Aura sedang meremas ujung roknya, Riana tersenyum. "Nona Aura nggak perlu takut, hari ini aku nggak akan melakukan apa-apa padamu."Aura hanya menggigit bibirnya dan tidak menjawab.Mobil akhirnya berhenti di sebuah kompleks vila dan Riana mengajak Aura masuk ke salah satu vila. Dia berdiri di balkon da

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status