Share

Bab 837

Author: Camelia
Keesokan paginya ketika Aura terbangun, Jose sudah lebih dulu bangun. Saat baru membuka mata, dia sempat merasa bingung untuk sesaat. Namun, di detik berikutnya, kenangan semalam datang menyerbu seperti gelombang pasang.

Meskipun dia dan Jose sudah bersama berkali-kali, semalam benar-benar berbeda. Hanya dengan mengingatnya, wajah Aura langsung memanas. Dia menggigit bibir, buru-buru membenamkan wajahnya ke dalam selimut.

"Ternyata sudah bangun." Suara yang begitu dikenalnya terdengar dari sisi tempat tidur.

Aura sadar betul, semalam sebagian karena efek dari minuman itu. Dia berpikir sejenak, lalu pura-pura masih tertidur. Setidaknya kalau tetap diam begini, dia tidak perlu langsung berhadapan dengan tatapan Jose yang nakal.

Namun, tak sampai beberapa detik kemudian, selimutnya langsung disibak oleh seseorang. Bulu mata Aura sedikit bergetar, tetapi dia tetap menutup mata, berpura-pura masih tidur. Sampai akhirnya, dia merasakan kehadiran seseorang mendekat. Begitu dekat sampai dia bi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 859

    Setelah mengatakan itu, Jordan mendengus. "Kalau kamu patuh, aku akan pertimbangkan untuk membiarkanmu terus jadi anjing pemimpin di Kelab Fana."Begitu Jordan selesai berbicara, tatapan Philip menjadi ganas dan menggenggam pistolnya dengan erat. Dia berusaha menahan diri agar tidak menghancurkan kepala Jordan dengan pistolnya. "Apa Pak Jordan nggak terlalu terburu-buru? Pak Jose hanya menghilang, siapa yang bilang dia pasti sudah mati? Pak Jordan begitu yakin, jangan-jangan ... Pak Jordan yang sudah membunuh Pak Jose ya?"Saat mengatakan itu, Philip menatap Jordan dengan tatapan yang mengejutkan.Namun, Jordan hanya tersenyum ambigu. "Jangan asal bicara. Jose sudah menyinggung begitu banyak orang selama bertahun-tahun ini, siapa pun bisa jadi pelakunya. Jangan sembarangan menuduhku."Meskipun berbicara seperti itu, ekspresi Jordan terlihat jelas merasa puas.Philip mengepalkan tangannya dengan lebih erat, lalu tiba-tiba menembak sofa tempat Jordan duduk.Suara tembakan itu pun membuat

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 858

    Penampilan Aura yang sebenarnya memang cantik. Dahulu, dia selalu tampil rapi dan anggun saat bertemu dengan orang lain, tetapi hari ini ekspresinya terlihat jauh lebih letih. Bahkan cahaya matahari lembut yang menyinari tubuhnya dari luar jendela pun tetap tidak mampu menyembunyikan aura muramnya.Dahulu, semua orang selalu bilang Aura sebenarnya tidak mencintai Jose, hubungan mereka hanya untuk tujuan tertentu. Namun, dilihat dari dirinya yang sekarang, pernyataan itu keliru.Karena masalah Jose yang menghilang, belakangan ini Philip yang biasanya selalu santai pun kini berubah banyak. Caranya berbicara juga menjadi jauh lebih tenang. "Nyonya Aura."Aura malas untuk memperbaiki panggilan itu lagi, hanya mengangkat kepala dan menatap Philip. "Orang yang membunuh Jose juga berniat membunuhku, 'kan?"Philip mengernyitkan alisnya, lalu menggelengkan kepala. "Jangan berpikir yang macam-macam.""Kalau begitu, kenapa aku nggak boleh keluar?" tanya Aura sambil berdiri, lalu mendekati Philip.

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 857

    Aura tidak tidur semalaman, sehingga ekspresinya terlihat letih."Aku nggak selera makan, bawa pergi saja. Terima kasih."Tanpa berpikir panjang, Aura langsung menolak sarapan itu. Setelah itu, dia kembali mengangkat kepala dan menatap Philip. "Sudah ada kabar tentang Jose?"Mendengar pertanyaan itu, Philip menggigit bibirnya sejenak. Namun, dia akhirnya menggelengkan kepala. "Belum ada."Bagi Aura, dua kata sederhana itu terasa sangat berat. Sejak mengetahui kabar Jose menghilang dari semalam dan tidak jelas apakah Jose hidup atau mati, dia merasa seolah-olah hidup di tengah kabut tebal. Dia tidak berani membayangkan kemungkinan Jose sudah mati, hanya merasa semuanya begitu tidak nyata.Philip melihat ekspresi Aura terlihat muram. Setelah terdiam sejenak, dia akhirnya berkata, "Nyonya Aura, kamu sebaiknya jangan keluar dulu untuk sementara ini."Aura menundukkan kepalanya sejenak, lalu kembali menatap Philip. "Lebih baik kamu panggil aku Bu Aura saja. Apa terjadi sesuatu?"Philip kemb

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 856

    Ekspresi Aura terlihat sangat serius. Karena sudah bersama Jose cukup lama, kini dia juga mulai tertular sifatnya Jose. Seperti sekarang ini, tatapannya sangat mirip dengan tatapan Jose saat sedang marah.Melihat tatapan itu, Yanti secara refleks terkejut sejenak. Setelah itu, dia baru tersadar dan tersenyum sinis pada Aura. "Kak Aura, apa kamu nggak terlalu berlebihan? Jangan lupa. Tempat yang kamu huni sekarang ini milik Keluarga Kusuma, bukan Keluarga Tanjung. Orang yang harusnya pergi itu juga kamu."Yanti tersenyum dan melanjutkan, "Lihatlah, semua orang yang berhubungan denganmu nggak ada yang berakhir baik. Bibi nggak, Jose juga sama."Dia memang tersenyum pada Aura, tetapi kata-kata yang keluar dari mulutnya malah terdengar menusuk sampai membuat orang merinding.Begitu mendengar Yanti menyebut ibunya, hati Aura kembali terasa sangat sakit.Melihat ekspresi Aura yang menderita, ekspresi Yanti terlihat makin bangga. Seolah-olah membuat orang lain terluka adalah hal yang menyenan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 855

    Lulu menghela napas. "Aku dengar kematian Jose ada hubungannya dengan anggota Keluarga Alatas."Aura langsung menegaskan, "Dia nggak akan mati."Lulu yang berada di seberang telepon pun cemberut. "Kami juga nggak mau dia mati. Sekarang Deddy juga sedang mencarinya ke mana-mana."Mendengar Deddy juga sedang mencari Jose, Aura secara refleks menggigit bibirnya. Selama ini, Deddy dan Jose sangat dekat. Jika Deddy juga sedang mencari Jose, berarti kabar menghilangnya Jose ini memang nyata."Rara."Lulu masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Aura sudah menutup teleponnya.Setelah itu, Aura kembali menelepon nomor lainnya. Tak lama kemudian, telepon itu tersambung dan terdengar suara seorang pria yang familier."Nyonya Aura," panggil Philip. Dia biasanya selalu santai dan sudah bercanda, tetapi kali ini nada bicaranya terdengar agar muram dan tertekan.Begitu mendengar suara Philip, Aura perlahan-lahan menjadi muram. "Philip, tolong beri tahu Jose. Aku nggak peduli dia di mana sekarang, aku

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 854

    Parviz menghela napas. "Aku tahu sekarang kamu sangat sedih, tapi semuanya sudah terjadi. Kamu harus bisa menerimanya dengan lapang dada."Mendengar perkataan itu, Aura malah menggelengkan kepala. Dia berusaha menenangkan dirinya, lalu tersenyum pada Parviz. "Nggak mungkin, Jose nggak akan mati. Aku yakin dia nggak akan mati."Aura bersikeras yakin Jose tidak akan mati. Dia sudah memutuskan untuk memulai segalanya bersama Jose dengan baik, mana mungkin Jose akan pergi begitu saja. Itu tidak mungkin.Parviz menggigit bibirnya. "Aku tahu kamu nggak bisa menerima kenyataan ini sekarang. Tapi, sampai sekarang pun mayat Jose masih belum ditemukan, jadi memang ada kemungkinan dia belum mati. Aku sudah mengutus orang untuk bantu mencarinya."Setelah mengatakan itu, Parviz kembali menunjuk tumpukan dokumen perjanjian pengalihan saham di atas meja. "Sebelum Jose ditemukan, aku rasa benda ini sebaiknya dibiarkan tetap seperti ini. Tapi, tadi pengacaranya Jose sudah menghubungiku."Itu adalah pes

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status