Share

23. Memaksa

23. Memaksa

***

"Hai, Sayang." Sapaan Kafka yang terdengar begitu sensual. Entah kenapa membuat Ava yang mendengar menjadi bergidik takut akan sikap pria di hadapannya.

Ia seakan mendapati diri Kafka yang lain saat ini. Belum lagi saat tiba-tiba saja ingatan akan apa yang terjadi beberapa waktu lalu di antara mereka hadir berkelebat begitu saja, semakin membuat wanita itu merasa khawatir.

Satu jentikan jari Kafka membuyarkan lamunan Ava akan kejadian beberapa hari lalu. Ditatapnya sang sahabat masa kecil yang saat ini menampilkan senyum smirk di hadapannya. Jangan tanya seberapa gelisahnya Ava saat ini.

"Kamu tidak mempersilakan aku untuk masuk?" tanya Kafka. Pasalnya, mereka kini masih berdiri di ambang pintu.

Mendengar itu, Ava semakin mengeratkan genggaman pada gagang pintu. Merapatkan tubuhnya pada daun k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status