Brak Tubuh Shulla di lempar begitu saja tepat di depan orang tuanya. Cabot Moore selaku ayah tidak terima putrinya di perlakukan seperti itu. Apalagi dengan baju compang-camping dan tubuh yang penuh luka. Istri Cabot hanya bisa menangis melihat keadaan anaknya yang jauh dari kata baik-baik saja. “Apa yang sudah kau lakukan Alpha?” gigi Cabot bergemelatuk “Menunjukkan pada semua orang apa yang akan terjadi jika bermain-main denganku” Cabot semakin geram saat melihat wajah merendahkan yang di perlihatkan oleh Vali “Memang apa yang sudah di lakukan putriku hingga kau memperlakukannya lebih rendah dari binatang seperti ini?” ucap istri Cabot “Dia datang ke pack milikku tanpa kepentingan dan mengatakan akan menjadi pendamping ku pada semua warga pack. Jika anda tidak tahu nyonya, saya sudah memiliki mate saya sendiri dan tidak berniat mencari wanita yang bukan di takdirkan dengan saya” jelas Vali dingin “Tapi yang aku dengar, Alpha sudah melakukan hal yang buruk pada putriku” “Itu
Vali segera pulang setelah mengeksekusi Shulla. Perjalanan pulang mereka membutuhkan waktu 2 hari. Karena mereka sering berhenti untuk mencari mangsa. Karena saat berangkat, mereka hampir tidak berhenti untuk istirahat dan mengisi perut mereka. “Perjalanan yang panjang Alpha” ucap Lyan “Kau benar” Vali melihat orang-orangnya di belakang. Mereka terlihat lelah. Saat kakinya semakin mendekat pada gerbang pack. Entah mengapa jantungnya semakin berdetak cepat. Vali mencoba menetralkan detak jantungnya, namun tidak berhasil. Malah yang ada semakin cepat. ‘Kenapa aku merasa gugup?’ batin Vali . ‘Kau merasakan sesuatu Vali?’ tanya Reiden lewat batin ‘Kau merasakannya juga?’ tanya Vali balik ‘Ehm. Aku merasakan sesuatu yang lain. Aku tidak bisa menebak apa itu’ ‘Kita akan segera tahu’ ucap Vali . Begitu memasuki gerbang, Vali mencium bau Rea tapi bercampur dengan bau yang lain. ‘Apa ini’ Vali dengan segera melesat pergi. Lyan yang akan mengatakan sesuatu seketika terdiam dengan m
“Maaf Alpha. Kenapa Alpha tidak bertanya langsung pada Rea” Reiki mencoba mengutatkan mentalnya saat bertanya seperti itu. Mereka kini berada di ruangan Vali. Aura yang di keluarkan Vali membuat orang yang berada di dalam merasa tercekik. “Lebih mudah jika aku bertanya padamu dari pada kepada Rea. Dia akan menjelaskan dengan memutar dan itu memancing emosiku” jawab Vali Ini lah alasan terkuat Vali kenapa dia mendiami Rea. Awalnya dia marah karena Rea menyembunyikan kehamilannya dan membuat dia tidak tahu jika anaknya ada di dunia ini. “Jawab pertanyaanku. Apa yang membuat wanita itu pergi tanpa pamit” titah Vali “Re-Rea sedang mencari tahu tentang orang tuanya” jawab Reiki “Kenapa sampai harus kabur seperti itu?” kini Lyan yang bertanya “Karena Rea yakin. Jika meminta ijin dari Alpha pasti tidak akan di detujui” ‘Benar juga’ batin Lyan dan Vali “Lalu apa yang kau temukan?” Vali mengalihkan pembicaraan “Semuanya. Orang tua Rea, keluarganya dan semua puzzle yang mengikutinya”
Hampir 2 bulan Rea berada di pack dan kini saatnya dia pergi untuk membalaskan dendam ibunya.Setelah perdebatan panjang akhirnya Vali mengijinkan Rea untuk pergi.Kemarin malam“Ijinkan aku, hm?” rayu ReaVali menggeleng, “Tidak dan tidak” Vali menolak keras“Aku harus pergi. Aku janji tidak akan lama. Lagipula kamu tahu kan kemana aku pergi” Rea terus merayu ValiBahkan wanita itu dari tadi sudah bergelayut di pelukan Vali. Berharap dengan cara ini suaminya itu luluh dan mengijinkannya pergi ke RedHunde.“Kamu disana akan melawan banyak Werewolf sendirian Rea. Aku takut terjadi hal buruk padamu” Vali tidak bisa tidak khawatir. Jika Rea keras kepala maka dia akan lebih keras kepala lagi.“Aku yakin aku akan aman. Ada ayahku kan disana” sejujurnya Rea membenci mengakui ayahnya, tapi demi ijin dia harus melakukannyaVali menatap Rea dengan tatapan memohon, yang di balas Rea dengan tatapan memelas. Vali menghela nafas pelan, dia kalah karena tatapan memohon istrinya.“Pastikan kamu pula
Begitu Rea dan Reiki sampai di depan pack RedHunde, mereka tidak di perbolehkan masuk. “Siapa kau?” tanya warrior yang menjaga gerbang Rea yang tidak ingin berurusan dengan mereka memukul mereka hingga pingsan. Entah mengapa begitu sampai di pack ayahnya, emosinya meluap begitu besar. Apa lagi begitu masuk ke dalam, mata Rea di suguhi dengan keadaan pack yang begitu tentram dan hidup, seakan tidak pernah ada kejahatan di dalamnya. Ibunya tinggal dengan orang-orang yang begitu tidak peduli dengan keadaannya. Itulah yang di pikirkan Rea begitu masuk. Reiki yang mengerti suasana hati Rea hanya bisa diam sambil melihat sendu kearah Rea. Takdir wanita itu begitu berat. “Rea, kemana kita akan pergi?” tanya Reiki “Langsung ke pack utama. Aku akan langsung menemui ayahku dan wanita itu” ucap Rea dingin Reiki hanya mengangguk mengerti. Kemudian pria rubah itu tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti kemana langkah Rea pergi. Tidak susah menemukan pack utama. Karena bangunan pack utam
Reiki yang mendengar ucapan Ehaan melotot tidak setuju. Bagaimana bisa pria itu memberi ijin pada Rea untuk melakukan hal keji. Reiki tahu jika Rea sakit hati, tapi bukankah kejahatan yang di balas dengan kejahatan tidak akan membuat kita merasa lega setelahnya.“Rea, kamu yakin akan hal ini?” tanya Reiki“Apa maksudmu? Tentu saja aku yakin” sinis Rea“Bukan maksudku begitu. Hanya saja, kamu tahu bukan jika apa yang kamu lakukan sekarang tidak akan membuatmu puas setelah membalas mereka. Apa ini juga yang di inginkan ibumu? Jika iya, bukankah seharusnya ibumu bisa membalaskan dendam ini lewat keluargamu yang lain?” Rea terdiam mendengarnyaMemang ucapan Reiki benar adanya. Ibunya tidak membalaskan dendamnya karena pria di hadapannya ini adalah pria yang di cintai ibunya sekaligus ayah kandungnya.“Tapi, aku tidak membalas dendam pada ayahku, Rei. Aku membalas dendam kepada wanita itu dan keluarganya yang telah membuatku sengsara selama ini” mau bagaimanapun Rea, sekuat apapun dirinya,
Paginya setelah sarapan Rea mendatangi ayahnya. Mengatakan hal yang sudah dia bicarakan dengan Reiki semalam. Darren hanya diam saat putrinya berbicara. Darren seakan melihat Floricel berbicara atau mengomel padanya.“Baiklah. Sebentar lagi akan ada rapat dengan para petinggi RedHunde, datanglah. Ehaan akan terus berada di sampingmu. Ayah akan mengatakan pada mereka siapa dirimu pada mereka” ucap Darren“Lalu apa yang akan ayah lakukan?” Darren tersenyum haru saat Rea memanggilnya ayah tanpa emosi“Ayah akan menyerahkan semuanya padamu. Ayah yakin, jika mereka tidak akan terima akan kehadiranmu. Lihatlah sendiri wajah asli mereka, putriku” jawab Darren***Seperti yang sudah Darren duga. Saat dirinya memperkenalkan Rea sebagai putri sulungnya dengan Floricel banyak pihak yang sedari awal menentangnya semakin menentang. Mereka mengatakan hal buruk tentang Floricel di hadapannya dan Rea.Tangan Rea mengepal marah. Ibunya di cap begitu buruk oleh mereka. Ada sekitar 10 orang yang gencar
Rea dengan tangannya sendiri menarik pedang yang berada di pinggangnya dan tanpa aba-aba langsung memenggal kepala kakek Ehaan. Ehaan yang melihat kakeknya di penggal hanya diam membisu. Pria itu tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Selama hidupnya dia tidak pernah dekat dengan kakeknya. Jadi dia hanya diam saat melihat kepala itu menggelinding. Berbeda dengan orang yang bersekutu dengan pria tua malang itu. Mereka semua bergetar ketakutan melihat hal itu. Selama ini Darren tidak melakukan apapun padanya karena memandang sang putra. Tapi kini mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini yang di inginkan oleh Darren sejak lama. Mereka yakin jika Darren tidak akan mendengarkan semua ucapan mereka. Sebenarnya tanpa di ketahui Rea dan Ehaan, dendam pria anak dua itu lebih besar. “Kalian lihat dan ingat dengan baik-baik. Ini yang akan kalian dapatkan jika melakukan kesalahan besar dan merugikan pack” ucap Ehaan lantang Sebenarnya dari awal Ehaan tahu semua kesalahan ibunya dan k