Share

Bab 6

POV Irma

"Ini nomer kontak siapa Yono?" tanya bapak mertuaku saat ia meraih ponsel Bu Septi.

"Iya, maaf, Pak. Ibu khilaf, uang Ibu habis untuk Yono, dia terus menerus memoroti Ibu, mau nyebar fitnah pada tetangga. Padahal Ibu nggak selingkuh, Ibu dikerjain dia, Pak," melas ibu sambil menggenggam tangan bapak.

Aslinya ini seperti menyaksikan drama di televisi, mertuaku memohon maaf saat ketawan selingkuh. Entahlah, Pak Sudirjo, mertuaku, memaafkannya atau tidak.

"Baiklah, kalau gitu, Bapak maafkan, tapi dengan syarat, kamu tinggal di sini, di rumah Hendra dan Irma, agar lebih mudah diawasi mereka," jawab Pak Sudirjo. Semudah itu dimaafkan? Tidak diselidiki dulu apakah ucapan maaf ibu benar-benar tulus atau tidak? Lalu, kenapa syaratnya tinggal di rumah ini? Aku akan seatap dengan mertua? Astaga, ini benar-benar musibah untukku.

"Bu, Pak. Kenapa dengan mudahnya memaafkan tanpa mencari dulu kebenaran ucapan Ibu?" tanyaku heran. Namun, ibu menjadi marah padaku, terlihat matanya yang berap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status