Share

Pernikahan

"Lagi makan apa?" tanya Mas Restu begitu melihat kami tengah makan.

"Papa," teriak Nizam girang saat melihat Mas Restu datang. "Ayo, Pa makan, Mama masak sup enak," jawab Nizam sembari menyendokkan sayur supnya ke mulut.

Mas Restu pun duduk di dekat Nizam dengan kikuk. Sebenarnya aku enggan. Tetapi, mau bagaimana lagi aku masih masa iddah, dan tinggal serumah. (pisah ranjang).

Aku sengaja tidak menawarinya, biar saja kalau lapar dia bisa makan sendiri toh fisiknya masih sehat walafiat. Bahkan aku sengaja melebarkan suapanku, biar dia ngiler sekalian.

"Papa, mau?" tanya Nizam melihat Mas Restu dari tadi melihati kami yang tengah makan.

Mas Restu mengangguk pelan, sembari tersenyum kecil. Membuatku geli sendiri.

"Ma, Papa mau supnya," ucap Nizam.

"Mas, mau?" Aku sengaja mengulang kalimat tanya, sembari kupasang wajah prihatin.

Mas Restu mengangguk, biasanya pulang kerja ia kusambut dengan secangkir kopi, juga tak lupa menanyainya mau makan atau mandi terlebih dulu, berbeda setelah dia
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status