Share

Bab 199 (Tamat)

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2025-05-25 19:56:11

Bab 199

Tak ada rasa cemburu, apalagi sakit hati. Semua rasa itu begitu tawar. Alifah sudah sepenuhnya berdamai.

Dia hanya ingin melanjutkan hidup dengan baik, menerima takdirnya sebagai istri dari Aariz El Fata, yang sudah memilihnya, meski di awal dia bukanlah pilihan. Setiap rumah tangga memiliki cobaan masing-masing. Seperti dia yang pernah dicintai oleh Keenan dan diratukan di awal-awal pernikahan mereka meski keluarga Kenan tidak menyukainya, tapi toh akhirnya mereka bercerai juga. Kekuatan cinta tidak lantas bersinergi dengan kekuatan takdir. Dia sudah mencoba bertahan dan berjuang, tapi ternyata dia akhirnya diusir dan diceraikan.

Alifa memang tidak bisa melupakan semuanya, tapi setidaknya dia bisa mengelola rasa yang ada di dalam dirinya. Trauma memang masih ada. Namun semua itu akhirnya teratasi dengan kebaikan yang ditunjukkan oleh suaminya yang sekarang, pria yang ia harapkan menjadi tempatnya merenda takdir di hari-hari selanjutnya sampai mereka menua dan kelak menutup m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 199 (Tamat)

    Bab 199Tak ada rasa cemburu, apalagi sakit hati. Semua rasa itu begitu tawar. Alifah sudah sepenuhnya berdamai. Dia hanya ingin melanjutkan hidup dengan baik, menerima takdirnya sebagai istri dari Aariz El Fata, yang sudah memilihnya, meski di awal dia bukanlah pilihan. Setiap rumah tangga memiliki cobaan masing-masing. Seperti dia yang pernah dicintai oleh Keenan dan diratukan di awal-awal pernikahan mereka meski keluarga Kenan tidak menyukainya, tapi toh akhirnya mereka bercerai juga. Kekuatan cinta tidak lantas bersinergi dengan kekuatan takdir. Dia sudah mencoba bertahan dan berjuang, tapi ternyata dia akhirnya diusir dan diceraikan.Alifa memang tidak bisa melupakan semuanya, tapi setidaknya dia bisa mengelola rasa yang ada di dalam dirinya. Trauma memang masih ada. Namun semua itu akhirnya teratasi dengan kebaikan yang ditunjukkan oleh suaminya yang sekarang, pria yang ia harapkan menjadi tempatnya merenda takdir di hari-hari selanjutnya sampai mereka menua dan kelak menutup m

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 198

    Bab 198"Anak-anak ini memang sudah menikah, tapi saya bermaksud untuk melamar Sulis secara resmi kepada kamu. Ini memang terlambat dan nggak sesuai dengan aturan, tapi anak-anak ini...." Perempuan setengah baya itu menghela nafas. Andai tahu dari awal jika sebenarnya Wulan yang dimaksud oleh Sulis itu adalah sahabat masa kecilnya, tentu Wardah akan melakukan persiapan lebih detail.Wardah merasa sangat malu kepada sahabatnya. Dia memang hilang kontak dengan Wulan selama puluhan tahun, jadi tidak tahu jika Wulan memiliki seorang anak angkat. Sepanjang yang ia ketahui, Wulan memang tidak punya anak, karena ia divonis mandul. Ingin rasanya ia menjitak kepala Atta, atau menjewer telinga putra bungsunya ini. Namun sekali lagi, semuanya percuma. Nggak ada gunanya. Mereka sudah terlanjur menikah, dan mungkin sudah melewati malam pertama. Terlihat dari raut wajah Sulis yang sedikit pucat dan cara jalannya yang tidak normal."Iya, saya juga tidak tahu. Sulis baru menelpon pagi hari setelah m

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 197

    Bab 197Dengan sekali gerakan, Atta menggendong Sulis menuju pembaringan. Beruntung rupanya ranjang di kamar itu berukuran king. Meski kamar ini ukurannya tidak terlalu besar, namun fasilitasnya cukup baik. Kamar ini pun cukup bersih, dan yang lebih menarik ternyata lagi-lagi salah satu bidang dinding dihiasi oleh wallpaper bermotif keroppi. Ada juga hiasan boneka gantungan kunci dan pernak-pernik dengan motif keroppi. Mungkin istrinya ini memang menyukai tokoh karakter kartun tersebut.Atta sama sekali tidak menyangka jika pusaka miliknya malah mengeras, mengeras dengan sangat sempurna layaknya pria normal pada umumnya. Padahal tujuannya pertama kali menyentuh Sulis adalah ingin melimpahi perempuan yang sudah mau menerima dirinya apa adanya ini dengan kasih sayang. Atta tidak tahu seperti apa bentuk perasaannya saat ini. Mereka baru dua kali bertemu dan sisanya hanya berhubungan lewat telepon seluler.Namun setiap kali bertemu dengan perempuan itu, setiap kali dia menghubungi Sulis

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 196

    Bab 196"Kamu yakin?" Lirih sekali suara perempuan itu. Namun ia tetap mengangguk."Seharusnya aku yang bertanya sama kamu, Sulis. Apa kamu yakin bisa menerima kekuranganku ini? Bagaimana jika seandainya kekuranganku ini menjadi sesuatu yang permanen? Kita tidak bisa menjamin, kan? Bisa saja analisa kamu itu salah.""Aku yakin, Mas. Aku yakin sekali. Kamu pria yang istimewa. Sesuatu yang kamu anggap sebagai kekurangan itu sebenarnya adalah sebuah kelebihan yang tak bisa sembarang orang miliki. Percayalah. Kalau aku tidak memandangmu sebagai pria yang istimewa, tentu tidak akan ku tawarkan hal ini. Eh, aku seperti wanita murahan ya?""Aku nggak pernah menganggapmu seperti itu." Pria itu menarik tangan Sulis, lalu mengecup ujung jarinya setelah ia selesai menyematkan cincin di jari manis perempuan itu. Kini mereka sudah resmi bertunangan.Namun pertunangan ini hanya berlangsung beberapa jam, karena malam ini juga mereka sepakat memutuskan untuk menikah siri.Waktu menunjukkan pukul 10.

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 195

    Bab 195"Maaf, Pak. Bukannya saya menolak, tetapi saya sudah punya calon istri." Pria itu menjawab setelah ia berhasil menguasai dirinya. Atta tidak menyukai Shireen, apalagi Sheila. Pantang baginya kembali ataupun menjadi suami dari saudara kembar wanita yang pernah menyakiti hatinya.Atta tidak mau lagi terlibat secara pribadi dengan orang-orang toxic yang hanya ingin mereguk keuntungan untuk kepentingannya sendiri. Shireen memang terlihat lebih baik dari Sheila, tetapi baik saja tidak cukup bagi Atta. Dia hanya tak mau berurusan secara pribadi dengan keluarga Surya, apalagi dua anak tirinya."Sudah punya calon istri? Kenapa Mas Atta nggak pernah spek up ke publik? kenapa hanya Anindita yang diperkenalkan?' gugat pria itu. Dia gusar bercampur malu. Tadi dengan penuh percaya diri dia menawarkan Shireen, karena mengira Shireen sudah berhasil mendekati Atta.Surya lah yang meminta Shireen untuk menghadiri rapat waktu itu, padahal dia sebenarnya tidak sedang sibuk ataupun berhalangan.

  • Menyusui Bayi Dokter Tampan    Bab 194

    Bab 194Menikah?Seketika pria itu membeku. Tawaran Sulis seolah mengunci pikirannya. Sangat tidak masuk akal seorang dokter kejiwaan menawari menikah kepada pasiennya.Seorang dokter tentu ingin agar pasiennya cepat sembuh, tetapi tidak begitu juga caranya. Apakah Sulis tak lebih dari tipe-tipe perempuan yang mengejar-ngejarnya selama ini? Apakah Sulis sengaja ingin memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkannya dengan alasan terapi?Ini masih merupakan teka teki. Tapi yang jelas, Atta sudah mantap menolaknya. Dia ke tempat praktek dokter Sulis bukan untuk menikah, tetapi berobat."Ini hanya sekedar penawaran ya, Mas. Saya juga nggak maksa dan saya minta maaf, karena saya lancang. Akan tetapi jika memang ini bisa membawa kebaikan bagi Mas Atta, saya nggak masalah kok. Tapi kalau memang Mas Atta punya kekasih dan siap untuk dinikahi, lebih baik Mas Atta menikahi kekasih Mas ketimbang saya yang baru dikenal hari ini." Tutur kata Sulis begitu lunak. Alih-alih merasa tersinggung, perempuan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status