Share

Merayu Kaisar Tua
Merayu Kaisar Tua
Author: Nananailalala

Chapter 1

Author: Nananailalala
last update Last Updated: 2025-10-18 20:38:36

Ketika Xiao Zhi membuka matanya, yang ia lihat hanya atap kayu yang asing. Matanya berkedip bingung dan pandangan yang samar perlahan menjadi jelas.

Cahaya matahari masuk melalui jendela dan celah celah yang ada. Xiao Zhi merasakan rasa sakit yang hebat di kepalanya dan nafasnya tersendat. Ia terengah engah, bangkit dari tempat tidurnya dengan berkeringat deras.

Butuh beberapa waktu hingga akhirnya Xiao Zhi menerima semua ingatan yang tiba tiba mengalir deras dalam ingatannya. Xiao Zhi namanya, gadis cantik dengan gaun tidur kuno berwarna putih. Kulitnya seindah giok dan seputih salju juga selembut sutra.

Wajahnya yang kecil nampak manis dan cantik secara bersamaan. Namun lekuk tubuhnya yang indah memberikan kesan lebih seksi dan menggoda. Seperti rubah yang memikat dan iblis yang menggoda untuk setiap orang bernafsu dan memilikinya.

Daging di bagian dada itu sedikit menonjol dengan pinggang yang ramping dan perut yang rata. Pinggulnya sedikit lebar dan punggungnya lurus berlanjut ke daging yang terkumpul di atas pahanya.

Rambut hitamnya tergerai panjang ke belakang punggungnya. Ada tahi lalat kecil di ujung sudut mata kanannya seperti sebuah ciri khas. Ini adalah kecantikan murni tanpa perubahan yang dibawa oleh manusia.

"Sialan!" Umpat Xiao Zhi tiba tiba yang langsung menghancurkan kesan kecantikannya dan menjadikannya liar dan tak bisa diatur. Matanya menyipit dan ia nampak kesal, bibirnya mengerucut dan alisnya mengerut.

"Bajingan mana yang membuatku bereinkarnasi di tubuh penjahat ini!" Gumam Xiao Zhi dengan nada suara penuh kesuraman. Ia bangkir dari tempat tidurnya dan duduk di atas tempat tidur kayu sebelumnya.

Kali ini ia dapat melihat dengan jelas pemandangan seluruh ruangan. Sebuah paviliun yang luas, nuansa kuno yang kental, dinding dan atap kayu dan segala jenis macam hal nampak ketinggalan zaman.

Bahkan jika Xiao Zhi tidak menginginkannya, jawaban sudah ada di depannya! Ia baru saja melintasi waktu datang dan tiba di tubuh penjahat ini. Meskipun bukan penjahat paling besar, tapi ia tetap merupakan seorang penjahat!

Nasib semua penjahat sudah ditentukan sejak awal, begitu pula Xiao Zhi. Nasibnya mati tragis tanpa seorangpun yang tahu atau menemani. Ketika Xiao Zhi memikirkan hal ini, ia ingin menangis tanpa air mata.

Dunia ini adalah sebuah novel romansa kerajaan kuno dari timur. Pada masa ini, berdiri sebuah dinasti yang agung dengan nama dan prestise yang tersebar ke seluruh penjuru dunia. Semua kerajaan di sekitar datang memberikan upeti setiap tahun, rakyat makmur dan militer yang kuat.

Di Bawah kepemimpinan kaisar saat ini, seluruh kekaisaran memasuki era damai. Selain beberapa suku barbar yang terus menyerang di perbatasan. Dinasti Zhao adalah inti dunia, semua orang di kerajaan tetangga datang untuk membungkuk penuh rendah diri.

Tidak berlebihan jika dikatakan Dinasti Zhao adalah yang terkuat bukan hanya di dunia tapi juga di sepanjang sejarah dengan tanah yang luas dan rakyat yang melimpah. Hampir tidak ada kemiskinan dan kelaparan. Ini adalah negeri dongeng bagi banyak orang di dunia.

Identitas Xiao Zhi saat ini putri pertama sebuah kediaman jenderal. Ayahnya telah memberikan kontribusi besar dalam perang sepuluh tahun yang lalu. Meraih tanah yang luas dari kerajaan tetangga dan mempersembahkan nya pada kekaisaran. Kaisar memberinya gelar sebagai jenderal dan diberikan kediaman ini.

Dilihat dari identitasnya, ia seharusnya menjadi wanita kaya yang dihormati. Namun status Xiao Zhi sangat berbeda dari gelar yang ia miliki. Kediaman Jenderal saat ini bisa dikatakan berada dalam pusaran kekacauan. Xiao Zhi memang merupakan putri pertama dan telah menemani ayahnya sejak berada pada masa terpuruk sebelum mendapatkan gelar jenderal.

Ayahnya saat itu adalah orang yang sangat menyayangi istri dan putrinya. Namun setelah ia menjadi seorang jenderal, semuanya perlahan berubah. Ia membawa pulang seorang wanita sekembalinya dia dari perbatasan, membuat ibunya merasa patah hati hingga jatuh sakit dan meninggal. Xiao Zhi yang merupakan putri tercinta nya ditelantarkan dan tidak lagi di sayangi.

Kasih sayang sang ayah perlahan berganti, untuk seorang putri dari wanita yang dibawanya pulang tersebut. Umurnya hanya dua tahun lebih muda dari dari Xiao Zhi, namun gadis itu benar putri kandung ayahnya.

Sebuah fakta yang menyakitkan memberitahu Xiao Zhi dan ibunya bahwa sang ayah telah berselingkuh sejak awal tahun pernikahan dengan ibu Xiao Zhi. Kemudian dalam kediaman tersebut nona kedua keluarga jenderal pun hadir. Ia mendapatkan perlakuan layaknya nona pertama menggantikan Xiao Zhi sepenuhnya, dari semua yang Xiao Zhi miliki hingga kasih sayang sang ayah.

Umurnya masih begitu muda saat ibunya meninggal dan saat ayahnya membawa wanita lain bersama saudari tirinya tersebut ke rumah. Hidupnya berubah, tanpa ibu yang melindunginya dan tanpa kasih sayang yang ayahnya berikan. Ia telah dirundung oleh ibu tiri dan saudari tirinya selama sepuluh tahun terakhir. Selain paviliun ini yang ayahnya janjikan untuk ibunya semasa ia masih hidup. Xiao Zhi tidak memiliki hal lainnya.

"Sialan!" Gumam Xiao Zhi tak berdaya. Pada saat ini ia melihat langit di luar jendela. Sepertinya matahari mulai tenggelam tapi tak ada satupun pelayan yang datang untuk melayaninya atau menjaganya.

Xiao Zhi mengerutkan keningnya dan mencoba mengingat ingat berada di plot mana ia sekarang. Novel romansa ini dimulai dari seorang pangeran yang memiliki teman masa kecil, namun suatu hari teman masa kecil itu tiba tiba menghilang meninggalkan kenangan yang tak terlupakan, kasih sayang dan cinta yang meluap juga kerinduan.

Ketika dewasa, sang pangeran mengira telah mendapati bahwa ia menemukan gadis tersebut. Gadis itu adalah Xiao Zhi, kasih sayang dan cinta sang pangeran membuat Xiao Zhi lupa diri dan tenggelam dalam mabuknya. Xiao Zhi sudah lama tidak mendapatkan kasih sayang, dan cinta sang pangeran berhasil menghangatkan hatinya yang hampir mendingin. Keduanya sempat disapa sebagai pasangan paling romantis di kekaisaran.

Namun baru kemarin, semuanya berubah. Pangeran tersebut membawa kembali seorang wanita yang merupakan adik tiri dari Xiao Zhi sendiri. Putri dari wanita liar yang dibawa pulang ayahnya. Pangeran mengatakan bahwa Xiao Ying telah menyelamatkannya. Namun sejak pangeran membawa pulang Xiao Ying, itu sudah sama seperti menghancurkan hati Xiao Zhi.

Setelah menangis semalaman, Xiao Zhi terlelap begitu saja dan ketika bangun Xiao Zhi dari dunia modern sudah tiba di dunia novel kuno ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 55

    Xiao Zhi sedikit mengerucutkan bibirnya, alisnya mengernyit menjadi satu. Sebelum Zhao Tian sempat melepaskan pelukannya dari Xiao Zhi, Xiao Zhi sudah melingkarkan kakinya di pinggang Zhao Tian dengan kuat karena enggan melepaskannya."Ugh" Zhao Tian sedikit merintih dan ia menatap mata berair Xiao Zhi dengan tatapan tak percaya. Cahaya lilin yang remang remang, tirai merah yang menutup sebagian tempat tidur. Zhao Tian duduk di tempat tidur sementara Xiao Zhi duduk di pangkuannya sambil menjerat pinggang Zhao Tian dengan kakinya. Nafas keduanya memburu dan suasana di ruangan berubah menjadi ambigu.Ketika suasana baik tersebut terus berlanjut, sebuah langkah kaki tidak sabar terdengar di luar pintu yang membuat Zhao Tian dan Xiao Zhi segera menghentikan apa yang sedang mereka lakukan."Tunggu sebentar, ada orang di depan." Bisik Xiao Zhi sambil meraih leher Zhao Tian untuk memperingatkannya dengan lembut. Zhao Tian terdiam sejenak, terpaksa menahan panas api nafsunya dan perlahan meli

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 54

    Menyelinap dan melompati tembok. Zhao Tian bisa melihat lilin yang diam diam menyala dengan lembut. Seluruh paviliun diterangi oleh cahaya remang remang. Melihat pintu sudah tertutup. Zhao Tian segera masuk menyelinap melalui jendela. Ia baru saja melompat masuk ketika pemandangan di depannya membuatnya tertegun.Di kamar tidur yang remang remang, cahaya lilin bergoyang lembut. Tirai tirai diturunkan. Seorang gadis cantik dengan rambut yang masih basah dan terurai di belakang punggungnya sedang duduk membelakanginya.Ia mengenakan pakaian sederhana yang sudah kehilangan warnanya. Membuka bagian punggungnya, pinggang yang ramping dan garis garis punggung terlihat di mata Zhao Tian. Untuk sejenak, Zhao Tian yang awalnya datang dengan niat baik tiba tiba merasa tubuhnya panas dan sorot matanya penuh hasrat nafsu. Xiao Zhi duduk di kamarnya dengan tenang, ia mengambil salep dan perlahan mengoleskan di lukanya yang telah ia cuci dengan air. Namun sejauh apapun ia menjangkau dengan tang

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 53

    Di tengah keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang tersebut, ada teriakan pilu yang menggema di seluruh kediaman Xiao sebagai musik latarnya. Menyedihkan dan memilukan!Pada saat ini pintu kediaman Xiao di ketuk. Jenderal Xiao melirik seorang pelayan dan meminta mereka untuk membuka pintu. Suara Kasim Cao segera menggema di langit sore itu. "Dekrit Kaisar telah Tiba!" Segera sekelompok besar prajurit menerobos masuk dan mengelilingi kediaman Xiao. Suara rotan dan daging terhenti seketika. Xiao Zhi mendongak dan melihat ke arah pintu, Kasim Cao yang familiar perlahan masuk namun Xiao Zhi tidak berniat memperhatikannya dengan seksama. Ia beranjak duduk dan segera berlutut. Xiao Cheng dan Li Yulan juga Xiao Ying juga berlutut serempak. Kasim Cao berjalan menghampirinya Jenderal Xiao, namun dalam perjalanan matanya masih melirik ke arah Xiao Zhi. Melihat daging penuh darah di punggungnya dengan firasat yang sangat buruk.Berhenti di depan Xiao Cheng, Kasim Cao meletakkan dekrit itu di

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 52

    "Tidak apa apa, bukan salahmu. Jalang itu mati karena dirinya sendiri, kamu adalah wanita tercantik yang ditakdirkan untuk menemaniku seumur hidup. Apa yang kamu katakan? Kamu adalah kesayanganku. Lihatlah putri kita juga tumbuh menjadi gadis yang menakjubkan." Xiao Cheng berjalan memeluk Li Yulan dan menghiburnya dengan lembut. Kata kata yang penuh kemunafikan mungkin terdengar penuh cinta dan kasih sayang. Namun bagi Xiao Zhi itu adalah kemunafikan lainnya.Xiao Zhi merasa perutnya mual hingga ia memalingkan kepalanya tak tahan melihat sandiwara menjijikkan itu. Xiao Cheng melambaikan tangannya ringan dan memberi perintah. "Beri dia cambukan sampai aku bilang berhenti." Ucap Xiao Cheng dengan nada suara dingin.Xiao Zhi terdiam dan menarik nafas dalam dalam. Ia sedang berjudi, apakah ia akan mati disini atau Zhao Tian datang menyelamatkannya. Xiao Zhi tidak memiliki harapan pada Xiao Zheng, dia bukan orang yang bodoh.Diam diam Xiao Zhi merasa menyesal untuk pemilik tubuh sebelumnya

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 51

    Ketika sampai di rumah. Xiao Zhi yang sudah melepas cadarnya mengetahui bahwa keamanan di kediaman Xiao telah meningkat beberapa kali lipat dari sebelumnya. Ia memiliki firasat buruk, jadi ia bergegas. Ketika memikirkan bagaimana ia akan kesulitan untuk menyelinap keluar kedepannya membuatnya merasa kesal. Ia baru saja mendarat ketika sekelompok prajurit datang mengerumuninya. Ekspresi Xiao Zhi berubah. Namun sebelum ia sempat mengelak, tangannya sudah di cengkeram di kedua sisi. Xiao Zhi jelas melihat tidak ada satupun jejak orang di sekitarnya, yang artinya prajurit prajurit ini bersembunyi. Xiao Zhi merasa aman karena dinding tempat ia melompat adalah dinding yang berada di sudut kediaman Xiao sehingga tak ada yang melihatnya. Artinya ia telah diintai begitu lama, yang membuat Xiao Zhi merasa paru parunya membengkak dan kemarahan datang hingga membuat wajahnya memerah. Ia memarahi dirinya sendiri karena ceroboh, namun ia juga sangat marah pada seluruh kediaman Xiao. Xiao Zhi tidak

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 50

    Setelah Zhao Tian mengatakan hal tersebut, tidak ada alasan bagi Shen Xin Yi dan Zhao Yifan untuk tinggal lebih lama. Dibawah perasaan tertindas Zhao Tian, ibu dan anak itu mulai pamit undur diri."Setelah Yang Mulia memutuskan, saya ijin undur diri terlebih dahulu.""Ananda ijin undur diri."Begitu keduanya menghilang dari ruangan tersebut, ekspresi Zhao Tian sedikit membaik. Ia menghela nafas namun kecemasan di hatinya belum juga padam. Ia melirik Kasim Cao dan kembali menanyakan apa yang terjadi pada sosok gadis muda yang selalu muncul dalam benak Zhao Tian selama berhari hari lamanya. Apalagi setelah malam panas itu berlalu, sekarang setiap malam Zhao Tian hampir tidak bisa menghilangkan sosok gadis tersebut dalam ingatannya."Bagaimana? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Zhao Tian sedikit menahan kecemasannya. Zhang Hao juga merasa penasaran, ia menanyakannya dalam perjalanan namun ia hanya mendapat gelengan kepala dari Kasim Cao. Untuk sejenak baik itu Kasim Cao atau Zhang Hao

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status