Share

Chapter 2

Author: Nananailalala
last update Last Updated: 2025-10-18 20:39:09

Menurut jalan cerita selanjutnya, Xiao Zhi akan menjadi penjahat. Ia akan mengganggu sang pangeran dan Xiao Ying dimana mana agar keduanya berpisah. Sang pangeran kecewa, dan kemudian ia menemukan bahwa teman masa kecilnya itu sama sekali bukan Xiao Zhi melainkan Xiao Ying.

Kasih sayang terakhir sang pangeran untuk Xiao Zhi benar benar menghilang dan karena Xiao Zhi telah menyakiti Xiao Ying sedemikian rupa, akhirnya pembalasan dendam terjadi. Xiao Zhi dilemparkan keluar kota dan dibiarkan hidup terlantar, tidak diizinkan kembali ke ibu kota. Nasib ibu dan anak tersebut hampir mirip yang sangat menyesakkan.

Jadi dalam novel ini, pangeran ketujuh Zhao Yifan adalah pemeran utama prianya dan Xiao Ying yang merupakan adik tiri Xiao Zhi adalah pemeran utama wanitanya. Kisah cinta masa kecil yang terulang kembali ketika keduanya dewasa. Setelah jatuh cinta dimasa kecil keduanya jatuh cinta kembali setelah belasan tahun tidak bertemu.

"Jadi, apa yang harus ku lakukan sekarang? Aku tidak bisa terus menjadi Xiao Zhi yang mati otak karena cinta kan?" Gumam Xiao Zhi pada dirinya sendiri. Ia bangkit dan meraih hanfu yang tidak jauh dari sana. Hanfu itu tidak memiliki warna yang indah. Daripada pakaian seorang nona kediaman perdana menteri, hanfu milik Xiao Zhi ini lebih mirip seperti hanfu milik seorang pelayan.

Merenung sejenak, Xiao Zhi mengenakan hanfu tersebut tanpa berkata apa apa pagi. Namun pikirannya saat ini sangat penuh, "Sepertinya aku harus membuat usaha untuk menghasilkan uang!" Gumam Xiao Zhi sambil menghela nafas tak berdaya.

Kemudian ia duduk di depan cermin, mengambil sisir dan mulai menyisir rambutnya sendiri. Cermin itu tidak begitu jernih namun masih mencerminkan penampilan Xiao Zhi. Ia membuka kotak penyimpanan tapi melihat tidak ada perhiasan apapun disana selain tusuk rambut kayu hitam yang sangat sederhana.

Xiao Zhi terdiam dan tidak berbicara, meraih tusuk rambut itu dan menggulung rambut panjangnya. Melihat kecantikan yang luar biasa di dalam cermin, Xiao Zhi mau tidak mau menghela nafas kagum.

"Baiklah, aku tidak bisa bergantung pada pemeran utama pria atau wanita. Aku juga tidak bisa bergantung pada kediaman jenderal Xiao yang tidak berguna." Ucap Xiao Zhi sambil berpikir dalam, kerutan di dahinya semakin terlihat. Ia tidak beranjak dari tempat duduknya namun jari jarinya mengetuk meja dengan penuh irama.

"Aku butuh dukungan yang mampu melindungiku dari awal plot sampai akhir plot, aku juga butuh perlindungan yang sangat kuat hingga dapat mengalahkan atau menyatarai pemeran utama pria sang putra takdir?" Gumam Xiao Zhi yang masih terus tenggelam dalam pikirannya. Novel ini memiliki latar berpusat pada dinasti Zhao dan tidak ada banyak orang berkuasa yang setara dengan seorang pangeran.

Apalagi di masa depan Zhao Yifan dipastikan akan menjadi pangeran mahkota. Namun, pada saat ini ketukan jari Xiao Zhi terhenti. Matanya berbinar dan sebuah sosok muncul dalam benaknya. Langit mulai gelap namun bulan di atas langit malam masih setia menyinari Dinasti Zhao dengan cahayanya yang redup.

"Hahaha, sosok yang mampu mengalahkan Zhao Yifan dari segala sisi, sosok yang mampu melindungiku dari keseluruhan plot, sosok yang mampu melampaui kediaman Xiao. Kenapa aku tidak memikirkannya sejak awal? Sosok seperti itu yang ada dari awal sampai akhir novel namun tidak terlihat dimanapun! Kaisar Dinasti Zhao saat ini! Zhao Tian!" Ucap Xiao Zhi dengan semangat! Tangannya mengepal dan wajahnya memerah karena bersemangat.

Ia menemukan harapan untuk hidupnya! Ia pasti akan bertahan hidup di dunia ini! Sekalipun dia adalah penjahatnya! Lalu kenapa jika ia penjahat? Jika ia mendapat dukungan orang paling berkuasa di dunia, siapa yang mampu mengalahkannya?

Lalu kenapa jika dia ayah Zhao Yifan? Lalu kenapa jika ia memiliki banyak wanita dalam haremnya? Lalu kenapa jika ia jauh lebih tua? Xiao Zhi hanya perlu mencari sandarannya dan semua orang akan otomatis menundukkan kepala padanya.

Ketika ide itu muncul, Xiao Zhi merasakan harapan hidup yang kuat dan ia sangat bersemangat bahkan tidak sabar untuk pergi ke istana dan menarik kaisar Zhao Tian itu langsung ke atas tempat tidurnya dan bersetubuh dengannya.

"Hisss, pikiranku terlalu liar. Tapi itu cukup menarik! Langkah yang layak dicoba!" Gumam Xiao Zhi dalam hatinya.

Namun pada saat ini paragraf samar di dalam novel terlintas dalam benaknya. Seperti disiram air dingin, tubuhnya langsung terkulai dan harapannya seketika menipis.

"Ini sih sama saja langsung menantang bos level maksimal! Bagaimana aku bisa menaklukannya?" Gumam Xiao Zhi tidak jelas.

Lagipula Zhao Tian, kaisar saat ini dikenal karena memiliki keadilan yang luar biasa entah pada para rakyatnya, menterinya, wanita wanitanya atau bahkan anak anak nya. Ia tidak pernah menunjukkan favoritisme pada siapapun sejak muda. Terutama setelah ia naik tahta, ia dengan tegas membangun jarak pada semua orang.

Xiao Zhi mungkin mengerti apa yang ada dipikirannya. Ia tidak ingin memberikan perhatian khusus pada siapapun hingga menimbulkan kebencian pihak lain, menyebabkan perselisihan dan kekacauan. Terutama ia tidak mau perhatian dan kasih sayangnya dimanfaatkan!

Seluruh haremnya selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang setara. Entah itu selir kehormatan, atau selir agung bahkan permaisuri tidak bisa mempertahankan kasih sayang kaisar hanya pada mereka.

Bahkan pada putra putranya, Kaisar Zhao tidak merasa enggan menghukum putranya sendiri bahkan jika mengusirnya menjadi rakyat jelata jika pangeran dan putrinya memang melakukan kesalahan. Jika pangeran dan putrinya berjasa, ia hanya akan melemparkan beberapa barang berharga dan tidak terlalu memuji, sikapnya cuek dan dingin hingga titik yang sulit didekati.

Tentu saja ini hanyalah sifatnya sebagai seorang pribadi. Namun namanya sebagai Kaisar sudah menggema ke seluruh dunia.

Kaisar Zhao saat ini dikenal sebagai 'Saint' penuh dengan kebijaksanaan dan keadilan dan hanya memiliki rakyat dalam hatinya. Tentu saja selain gelarnya sebagai 'Saint' ia memiliki gelar lain di kata orang luar.

'Tiran' seperti yang disebutkan, ia adalah orang yang kejam pada semua musuh yang berani menyinggung kekaisarannya, rakyatnya atau sekedar hanya hatinya. Kekejamannya terkenal di seluruh dunia namun itu tidak diperuntukkan bagi rakyatnya.

Jadi bagaimana Xiao Zhi bisa menaklukan pria seperti itu? Belum sempat Xiao Zhi naik ke atas ranjang naga, ia pasti akan langsung dibuang! Jika ia tergesa gesa, bukan tidak mungkin jika ia menimbulkan kebencian orang lain. Bahkan jika ia bisa naik ke atas ranjang naga, Kaisar Zhao tidak akan memiliki kasih sayang khusus padanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 55

    Xiao Zhi sedikit mengerucutkan bibirnya, alisnya mengernyit menjadi satu. Sebelum Zhao Tian sempat melepaskan pelukannya dari Xiao Zhi, Xiao Zhi sudah melingkarkan kakinya di pinggang Zhao Tian dengan kuat karena enggan melepaskannya."Ugh" Zhao Tian sedikit merintih dan ia menatap mata berair Xiao Zhi dengan tatapan tak percaya. Cahaya lilin yang remang remang, tirai merah yang menutup sebagian tempat tidur. Zhao Tian duduk di tempat tidur sementara Xiao Zhi duduk di pangkuannya sambil menjerat pinggang Zhao Tian dengan kakinya. Nafas keduanya memburu dan suasana di ruangan berubah menjadi ambigu.Ketika suasana baik tersebut terus berlanjut, sebuah langkah kaki tidak sabar terdengar di luar pintu yang membuat Zhao Tian dan Xiao Zhi segera menghentikan apa yang sedang mereka lakukan."Tunggu sebentar, ada orang di depan." Bisik Xiao Zhi sambil meraih leher Zhao Tian untuk memperingatkannya dengan lembut. Zhao Tian terdiam sejenak, terpaksa menahan panas api nafsunya dan perlahan meli

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 54

    Menyelinap dan melompati tembok. Zhao Tian bisa melihat lilin yang diam diam menyala dengan lembut. Seluruh paviliun diterangi oleh cahaya remang remang. Melihat pintu sudah tertutup. Zhao Tian segera masuk menyelinap melalui jendela. Ia baru saja melompat masuk ketika pemandangan di depannya membuatnya tertegun.Di kamar tidur yang remang remang, cahaya lilin bergoyang lembut. Tirai tirai diturunkan. Seorang gadis cantik dengan rambut yang masih basah dan terurai di belakang punggungnya sedang duduk membelakanginya.Ia mengenakan pakaian sederhana yang sudah kehilangan warnanya. Membuka bagian punggungnya, pinggang yang ramping dan garis garis punggung terlihat di mata Zhao Tian. Untuk sejenak, Zhao Tian yang awalnya datang dengan niat baik tiba tiba merasa tubuhnya panas dan sorot matanya penuh hasrat nafsu. Xiao Zhi duduk di kamarnya dengan tenang, ia mengambil salep dan perlahan mengoleskan di lukanya yang telah ia cuci dengan air. Namun sejauh apapun ia menjangkau dengan tang

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 53

    Di tengah keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang tersebut, ada teriakan pilu yang menggema di seluruh kediaman Xiao sebagai musik latarnya. Menyedihkan dan memilukan!Pada saat ini pintu kediaman Xiao di ketuk. Jenderal Xiao melirik seorang pelayan dan meminta mereka untuk membuka pintu. Suara Kasim Cao segera menggema di langit sore itu. "Dekrit Kaisar telah Tiba!" Segera sekelompok besar prajurit menerobos masuk dan mengelilingi kediaman Xiao. Suara rotan dan daging terhenti seketika. Xiao Zhi mendongak dan melihat ke arah pintu, Kasim Cao yang familiar perlahan masuk namun Xiao Zhi tidak berniat memperhatikannya dengan seksama. Ia beranjak duduk dan segera berlutut. Xiao Cheng dan Li Yulan juga Xiao Ying juga berlutut serempak. Kasim Cao berjalan menghampirinya Jenderal Xiao, namun dalam perjalanan matanya masih melirik ke arah Xiao Zhi. Melihat daging penuh darah di punggungnya dengan firasat yang sangat buruk.Berhenti di depan Xiao Cheng, Kasim Cao meletakkan dekrit itu di

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 52

    "Tidak apa apa, bukan salahmu. Jalang itu mati karena dirinya sendiri, kamu adalah wanita tercantik yang ditakdirkan untuk menemaniku seumur hidup. Apa yang kamu katakan? Kamu adalah kesayanganku. Lihatlah putri kita juga tumbuh menjadi gadis yang menakjubkan." Xiao Cheng berjalan memeluk Li Yulan dan menghiburnya dengan lembut. Kata kata yang penuh kemunafikan mungkin terdengar penuh cinta dan kasih sayang. Namun bagi Xiao Zhi itu adalah kemunafikan lainnya.Xiao Zhi merasa perutnya mual hingga ia memalingkan kepalanya tak tahan melihat sandiwara menjijikkan itu. Xiao Cheng melambaikan tangannya ringan dan memberi perintah. "Beri dia cambukan sampai aku bilang berhenti." Ucap Xiao Cheng dengan nada suara dingin.Xiao Zhi terdiam dan menarik nafas dalam dalam. Ia sedang berjudi, apakah ia akan mati disini atau Zhao Tian datang menyelamatkannya. Xiao Zhi tidak memiliki harapan pada Xiao Zheng, dia bukan orang yang bodoh.Diam diam Xiao Zhi merasa menyesal untuk pemilik tubuh sebelumnya

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 51

    Ketika sampai di rumah. Xiao Zhi yang sudah melepas cadarnya mengetahui bahwa keamanan di kediaman Xiao telah meningkat beberapa kali lipat dari sebelumnya. Ia memiliki firasat buruk, jadi ia bergegas. Ketika memikirkan bagaimana ia akan kesulitan untuk menyelinap keluar kedepannya membuatnya merasa kesal. Ia baru saja mendarat ketika sekelompok prajurit datang mengerumuninya. Ekspresi Xiao Zhi berubah. Namun sebelum ia sempat mengelak, tangannya sudah di cengkeram di kedua sisi. Xiao Zhi jelas melihat tidak ada satupun jejak orang di sekitarnya, yang artinya prajurit prajurit ini bersembunyi. Xiao Zhi merasa aman karena dinding tempat ia melompat adalah dinding yang berada di sudut kediaman Xiao sehingga tak ada yang melihatnya. Artinya ia telah diintai begitu lama, yang membuat Xiao Zhi merasa paru parunya membengkak dan kemarahan datang hingga membuat wajahnya memerah. Ia memarahi dirinya sendiri karena ceroboh, namun ia juga sangat marah pada seluruh kediaman Xiao. Xiao Zhi tidak

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 50

    Setelah Zhao Tian mengatakan hal tersebut, tidak ada alasan bagi Shen Xin Yi dan Zhao Yifan untuk tinggal lebih lama. Dibawah perasaan tertindas Zhao Tian, ibu dan anak itu mulai pamit undur diri."Setelah Yang Mulia memutuskan, saya ijin undur diri terlebih dahulu.""Ananda ijin undur diri."Begitu keduanya menghilang dari ruangan tersebut, ekspresi Zhao Tian sedikit membaik. Ia menghela nafas namun kecemasan di hatinya belum juga padam. Ia melirik Kasim Cao dan kembali menanyakan apa yang terjadi pada sosok gadis muda yang selalu muncul dalam benak Zhao Tian selama berhari hari lamanya. Apalagi setelah malam panas itu berlalu, sekarang setiap malam Zhao Tian hampir tidak bisa menghilangkan sosok gadis tersebut dalam ingatannya."Bagaimana? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Zhao Tian sedikit menahan kecemasannya. Zhang Hao juga merasa penasaran, ia menanyakannya dalam perjalanan namun ia hanya mendapat gelengan kepala dari Kasim Cao. Untuk sejenak baik itu Kasim Cao atau Zhang Hao

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status