Share

Chapter 44

Penulis: Nananailalala
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-13 17:11:43

Di istana kekaisaran, aula besar peradilan. Pertemuan pagi di adakan sesuai jadwal, namun setelah mereka menunggu selama beberapa jam lamanya namun pintu aula peradilan tidak kunjung dibuka.

Mereka terlambat mengetahui bahwa sebenarnya Kaisar baru saja kembali dari perjalanannya di luar. Ketika seorang kasim akhirnya membuka pintu aula, sekelompok besar menteri masuk.

Zhao Tian yang sudah berganti pakaian, berjalan dengan sikap arogan dan penuh keagungan. Setiap langkah kakinya seakan akan menginjak jantung semua orang, tidak ada satupun yang berani mengangkat kepalanya dan bahkan mulai merendahkan suara nafasnya.

"Salam yang mulia Kaisar, semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur dan Kekaisaran akan makmur selamanya." Sebuah salam klasik terdengar di telinga Zhao Tian. Mahkota Mianguan dua belas mutiara perlahan bergoyang ringan.

"Bangun." Baru kemudian setelah suara Zhao Tian terdengar, para menteri akhirnya bisa menghela nafas lega seakan akan mereka baru saja di selamatkan dari juran
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 61

    Ketika sampai di rumah. Xiao Zhi yang sudah melepas cadarnya mengetahui bahwa keamanan di kediaman Xiao telah meningkat beberapa kali lipat dari sebelumnya. Ia memiliki firasat buruk, jadi ia bergegas. Ketika memikirkan bagaimana ia akan kesulitan untuk menyelinap keluar kedepannya membuatnya merasa kesal.Ia baru saja mendarat ketika sekelompok prajurit datang mengerumuninya. Ekspresi Xiao Zhi berubah. Namun sebelum ia sempat mengelak, tangannya sudah di cengkeram di kedua sisi. Xiao Zhi jelas melihat tidak ada satupun jejak orang di sekitarnya, yang artinya prajurit prajurit ini bersembunyi. Xiao Zhi merasa aman karena dinding tempat ia melompat adalah dinding yang berada di sudut kediaman Xiao sehingga tak ada yang melihatnya. Artinya ia telah diintai begitu lama, yang membuat Xiao Zhi merasa paru parunya membengkak dan kemarahan datang hingga membuat wajahnya memerah.Ia memarahi dirinya sendiri karena ceroboh, namun ia juga sangat marah pada seluruh kediaman Xiao. Xiao Zhi tidak

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 50

    Setelah Zhao Tian mengatakan hal tersebut, tidak ada alasan bagi Shen Xin Yi dan Zhao Yifan untuk tinggal lebih lama. Dibawah perasaan tertindas Zhao Tian, ibu dan anak itu mulai pamit undur diri."Setelah Yang Mulia memutuskan, saya ijin undur diri terlebih dahulu.""Ananda ijin undur diri."Begitu keduanya menghilang dari ruangan tersebut, ekspresi Zhao Tian sedikit membaik. Ia menghela nafas namun kecemasan di hatinya belum juga padam. Ia melirik Kasim Cao dan kembali menanyakan apa yang terjadi pada sosok gadis muda yang selalu muncul dalam benak Zhao Tian selama berhari hari lamanya. Apalagi setelah malam panas itu berlalu, sekarang setiap malam Zhao Tian hampir tidak bisa menghilangkan sosok gadis tersebut dalam ingatannya."Bagaimana? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Zhao Tian sedikit menahan kecemasannya. Zhang Hao juga merasa penasaran, ia menanyakannya dalam perjalanan namun ia hanya mendapat gelengan kepala dari Kasim Cao. Untuk sejenak baik itu Kasim Cao atau Zhang Hao

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 49

    Ia menatap Kasim Cao dan berkata dengan tajam di bawah tatapan tak percaya Kasim Cao. "Minta dia datang menemuiku, jika tidak maka kita tidak perlu bertemu lagi di kemudian hari." Ancaman mutlak Xiao Zhi membuat Kasim Cao merinding. Jika sudah seperti ini, tingkat masalahnya pun bukan lagi hal yang sepele.Bukan berarti Kasim Cao takut pada Xiao Zhi, ia takut pada seseorang yang duduk di atas tahta tersebut. Tapi melihat Xiao Zhi berbalik pergi dan menyisakan lirikan tajam, membuat Kasim Cao begitu sedih hingga ingin menangis.Di dunia ini siapa yang bisa memperlakukan yang mulia kaisar dengan begitu kasar? Mungkin hanya Xiao Zhi. Jadi dengan membawa kesedihan dan ketidak erdayaannya, ia berjalan kembali ke istana kekaisaran. Kebetulan di tengah jalan ia bertemu dengan Pengawal Zhang Hao yang juga baru saja keluar dari rumah Tuan Gao. Zhang Hao yang melihat kedatangan Kasim Cao dengan ekspresi lesunya pun tak kuasa menahan diri untuk bertanya. "Apa yang terjadi? Mukamu begitu lesu?"

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 48

    Disisi lain, setelah Zhao Tian mengetahui masalah ini. Ia juga mengirim Kasim Cao secara pribadi untuk mengecek kondisi Xiao Zhi. Kasim Cao sudah berdiri di depan restoran dan melihat keramaian yang familiar.Namun kali ini ia tidak bersama sosok lain, namun hanya berdiri seorang diri dengan pakaian rakyatnya. Kasim Cao berjalan masuk dan segera disambut oleh seorang pelayan. Semua orang segera mengenalinya, lagipula Kasim Cao dan Zhao Tian sering datang dan semua orang sudah familiar dengan wajahnya.Ini adalah tamu kehormatan bos mereka. "Tuan Cao, mari saya bawa anda ke ruangan anda." Ucap sang pelayan sambil membimbing Kasim Cao naik ke lantai atas.Ketika Xiao Zhi dayang, Nyonya Wen berjalan menghampirinya dan berkata. "Tuan Cao datang dan sedang duduk di kamarnya. Mungkin ia ingin menemuimu." Ucap Nyonya Wen ringan tanpa memikirkan hal lain. Lagipula Kasim Cao memang sudah tinggal lama di kamar makan pribadinya namun tak kunjung keluar seakan akan sedang menunggu seseorang.Keti

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 47

    Ketika memikirkan Nona Zhi dalam ingatannya, Tuan Gao memasang ekspresi cabul yang langka. Ia menjilat bibirnya sendiri dan tubuhnya sedikit bersemangat. Namun pada saat ini seorang prajurit masuk dengan tergesa gesa, yang membuat pelayan tua dan Tuan Zhao tersebut mengerutkan keningnya kesal."Ada apa? Apa kamu tidak menginginkan kakimu lagi? Berlari tergesa gesa dan menerobos masuk sembarang? Kamu cari mati?" Kata Tuan Gao dengan suara dinginnya. Tubuh gemuknya bergetar beberapa saat. Namun ketika ia melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya kemudian mengikuti prajurit tersebut.Tuan Gao tersentak, dan ua buru buru bangkit dari tempat duduknya dengan tubuh terhuyung. Ia berlutut dan memberi salam pada pria yang sedikit lebih tua dan mengenakan zirah mewah yang berdiri layaknya jenderal didepannya saat ini."Orang rendahan memberi salam pada kapten pengawal rahasia Kekaisaran, Tuan Zhang Hao." Tuan Gao memberi hormat sambil berkata dengan terbata bata.Ekspresinya menjadi pucat d

  • Merayu Kaisar Tua   Chapter 46

    Beberapa hari kemudian berlalu, namun Xiao Zhi masih belum melihat sosok Zhao Tian. Hal ini membuatnya mengerutkan keningnya. Dari yang Xiao Zhi ketahui dimana pada zaman ini kesucian sangat penting dan tanggung jawab Zhao Tian pasti akan bertanggung jawab atas dirinya.Tapi sampai saat ini batang hidung lelaki tua itu belum terlihat. Xiao Zhi yang dalam mood yang buruk membuat Nyonya Wen dan Bos Wen sedikit ketakutan. Ekspresi suram Xiao Zhi seakan akan ia ingin bergegas membunuh orang saat itu juga.Nyonya Wen bertahan sejenak tetap di tempatnya berada, namun memikirkan ini adalah hal yang sangat penting. Akhirnya ia tetap memberanikan dirinya untuk menyapa Xiao Zhi.Xiao Zhi yang menyadari kehadiran nyonya Wen juga mendongak. Menahan rasa kekesalan dalam dirinya, Xiao Zhi bertanya dengan suara dingin. "Nona Zhi, restoran kita dalam masalah." Ucap Nyonya Wen dengan kecemasan di wajahnya. Xiao Zhi mengerutkan keningnya dan mendengus."Katakan, ada apa." Ucapnya dengan suara kesal. Ny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status