Share

13 A

"Ada apa, Bu?" tanya Akmal, setelah mengucapkan salam seperti biasanya. Sepertinya dia sedang sibuk dengan pekerjaan kantor, tapi aku tak mau kalau anakku dimanfaatkan terus sama mertuanya untuk keinginan foya-foya. Kalau mertua Akmal ada uzur dan anakku harus membiayai kebutuhan pokok mereka, tidak masalah. Kalaupun Akmal tak mampu, wanita tua ini akan membantu dengan uang sendiri yang kudapat dari menulis.

"Ini, Mal. Papa mertua kamu datang minta uang untuk membayar cicilan mobil. Ibu menduga kalau dia akan datang ke kantormu. Kalau Pak Wiri datang, jangan kasih ya, Mal! Kamu harus tegas! Biarkan mereka hidup sederhana. Mau bergaya kok ngandelin duit menantu?" ujarku sedikit gemas.

"Loh, Ibu kok malah sewot? Akmal kan menantu mereka, kalau mampu apa salahnya, Bu?" ujar Akmal terkekeh dari seberang sana. Ah, anakku ini memang sangat dermawan dan tidak enakan menolak permintaan orang tua. Apalagi itu mertuanya.

"Ibu tidak melarangmu memberikan uang untuk mertuamu, Mal. Tapi, itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Santi bohong dech kayanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status