Share

Korban rumah tangga

( Korban rumah tangga )

*****

Tanpa terasa, waktu begitu cepat berlalu. Sudah satu bulan aku berkerja di tempat Ambar, selama itu juga aku tidak tahu tentang kabar Azam maupun suamiku dan keluarganya. Sejak hari itu, aku tidak lagi berkunjung ke rumah ibuku. Malas rasanya melihat suami Kak Okta, beberapa kali kakakku menelepon menyuruhku datang. Namun, aku menolaknya dengan alasan sibuk bekerja.

Pundi-pundi rupiah telah aku kumpulkan, sudah lebih dari cukup rasanya jika ingin membuka usaha. Tetapi, kata Ambar nanti saja kalau modal benar-benar matang. Sebenarnya aku berniat untuk mencari rumah, tetapi Ambar menahanku lagi. Katanya, lebih baik aku menumpang tinggal dengannya saja, tunggu aku sudah memiliki rumah baru pindah. Lucu memang, kenapa bukan adik-adiknya saja yang ia suruh tinggal di sini. Hahaha. Aku tertawa tanpa sebab.

***

"Jul, Okta kapan lahiran?" tanya Ambar saat kami sedang duduk di kursi taman.

"Katanya, sih, kalau gak salah denger bulan depan. Gak tau juga, memangnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status