Share

mimpi buruk

Setelah memastikan semua baik-baik saja, aku kembali masuk ke dalam kamar Erna. Terlihat ia sedang tertidur, aku menutup pintu kamar dengan perlahan. Agar tidak berderit.

"Fito, tadi ada siapa?" Aku duduk di ruang tamu bersama Fito. Tidak seharusnya aku bertanya, karena memang tidak ada siapa-siapa di sini. Akan tetapi, aku begitu penasaran.

"Ada Om, tapi sudah pergi." Jawaban Fito membuatku bergidik dan mendekat lebih dekat dengan Fito.

Meskipun ini masih terbilang pagi hari, namun suasana rumah Erna begitu hening. Nyaris tak bersuara. Lampu ruang tamu rada temaram jika pintu tidak dibuka. Mendadak, aku merasakan takut yang luar biasa. Hingga suara batuk Erna pun mampu membuatku melonjak karena takut.

Uhuk! Uhuk!

Batuk Erna terdengar semakin sering. Aku berlari kecil melihat keadaannya.

"Erna, ayo, kita ke puskesmas aja? Atau ke dokter?" bujukku. Namun, hanya gelengan kepala yang ia sampaikan.

Bau rumah sakit tercium terbawa angin, "Bau apa ini, ya?" ujarku lagi.

Namun, Erna tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status