Share

Kamar Hotel

BAB 16

Tepat pukul 11:00 Dazel mengabari Airin kalau dia sudah ada di Bogor dan sedang meeting dengan relasi yang ada di sini. Sementara Airin masih berada di butik karena ia janji bertemu dengan desainer yang akan menjadi rekan bisnisnya ini pada waktu jam makan siang.

[Yank, aku sudah di Bogor dan ini sedang meeting, tapi keknya agak lama, Yank,] kata Dazel mengawali percakapan.

[Oke, aku di butik masih nunggu orang, nih.]

[Berkabar, ya, Sayangku.]

[Ok.]

Airin duduk di ruang kerjanya yang ia desain menghadap ke arah jalan raya. Letak ruangan yang berada di lantai atas membuatnya merasa nyaman membuka lebar-lebar jendela yang membuat ia bisa melihat dengan bebas keadaan jalanan di depannya.

Lalu, ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela dan berdiri di depannya menatap keluar, pikirannya menerawang jauh, saat ini dirinya dan Dazel sedang berada di kota yang sama tanpa membuat janji terlebih dahulu. Ada rasa rindu yang membuncah di dalam dadanya pada laki-laki berperawakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status