Share

Bab. 7

Fernando membawa istrinya ke rumah utama, istri yang dia nikahi secara siri berapa tahun yang lalu.

"Masuklah sayang..." kata Fernando seraya menggandeng istrinya masuk ke dalam.

Ayu pun mengikuti suaminya, mereka sudah di sambut oleh beberapa pelayan di rumah besar itu.

"Selamat sore Tuan!" kata semua pelayan, di balas anggukkan oleh Fernando.

"Dia istriku! Layani dia dan jangan sampai dia mengerjakan tugas apa pun!" ucap Fernando.

"Baik Tuan!" sahut pelayan.

Fernando pun membawa istrinya ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

"Mulai hari ini, kau sudah tak perlu lagi bekerja sayang!" kata Fernando.

"Tapi aku akan jenuh kalau di rumah terus." sahut Ayu.

"Kau bisa datang ke kantor ku, atau belanja ke Mall dan pergi ke salon! Kau adalah istriku, pemilik perusahaan yang sangat besar!" kata Fernando.

"Baik Mas..." sahut Ayu.

"Jadilah gadis penurut!" ucap Fernando, seraya mencium bibir istrinya.

Ayu pun membalas ciuman itu, ciuman yang sangat dia rindukan.

"Kita akan melangsungkan pernikahan resmi, dan kita ajan hidup bahagia setelah itu." bisik Fernando.

"Iya mas..." sahut Ayu.

"Pergi lah mandi, aku akan ke ruang kerja, yang bersebelahan dengan kamar kita." lirih Fernando, sambil mengecup kening istrinya, lalu dia pergi ke ruang kerja.

Sementara Ayu masuk ke kamar mandi, dan menyalakan keran air.

Setelah selesai, Ayu keluar dengan balutan handuk di dadanya.

Ayu mencari pakaian suaminya, dia berniat memakai kaus sang suami.

Karena dia yakin kalau di kamar sang suami tidak akan ada baju untuk nya.

Ayu pun membuka lemari pakaian yang sangat tinggi dan panjang.

Alangkah terkejutnya Ayu, saat melihat banyak pakaian wanita di sana, sampai ke pakaian dalam pun ada.

Ayu langsung berpikiran negatif tentang suaminya.

Tanpa memakai baju, hanya lilitan handuk saja, Ayu langsung ke ruangan sebelah dan menangis.

"Mas..." teriak Ayu.

"Iya sayang, ada apa?" Fernando pun kaget, yang tiba tiba saja istrinya menangis.

"Itu di lemari pakaian siapa? Mas sudah beristri kan?? Itu pakaian istri mas kan?? Jawab mas... Jawab!!" teriak Ayu sambil memukuli dada bidang suaminya.

Bukannya menjawab, Fernando malah tertawa terbahak, dia merasa lucu dengan sikap istri kecilnya itu.

Fernando mengangkat tubuh mungil itu dan dia duduk di kursi kerjanya.

Fernando memangku istrinya yang sedang menangis.

"Sayang... Kalau aku punya istri, ngapain aku bawa kamu ke rumah? Semua pakaian itu sudah ada saat aku kembali dari kampung mu, karena aku berharap kau dan Bapak akan ikut kesini. Namun takdir berkata lain." kata Fernando.

"Jadi, baju baju itu..." tanya Ayu.

"Milikmu sayang..." sahut Fernando.

"Maaf kan aku, sudah salah paham pada mu mas." kata Ayu.

"Tidak apa apa sayang!" sahut Fernando, seraya membawa tubuh istrinya ke kamar, lalu menurunkannya ke atas tempat tidur.

Fernando mengambilkan Ayu satu potong dress yang tersedia, Ayu pun memakainya.

"Istirahat lah sayang... Aku masih ada pekerjaan!" kata Fernando, di balas anggukkan oleh Ayu.

Fernando pun mengecup kening istrinya, lalu meninggalkan kamarnya dan kembali ke ruang kerjanya kembali.

Sesampainya di ruang kerja, Fernando memanggil orang kepercayaannya.

Tak lama pun pintu di ketuk dari luar, Fernando menyuruhnya masuk.

"Ada apa Tuan memanggil saya?" tanya Anton, selaku kaki tangan Fernando.

"Urus pernikahan ku segera, dan aku ingin mengadakan pesta besar besaran! Undang semua rekan bisnis ku." titah Fernando.

"Apa anda sudah menemukan nyonya, Tuan?" tanya Anton, di balas anggukkan oleh Fernando.

Anton pun nampak bersemangat sekali, mendengar atasannya itu sudah menemukan kembali istrinya.

Setelah kepergian orang kepercayaannya, Fernando melanjutkan pekerjaannya.

Hingga tak terasa waktu sudah mulai larut.

Fernando menutup laptop nya, dan segera masuk ke kamar.

Fernando menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Baru kemudian dia membaringkan tubuh di samping istrinya yang sudah terlelap.

Fernando memeluk istri mungilnya, dan Ayu pun membalikan badannya, hingga kini mereka saling berhadapan.

Jantung Fernando berdetak sangat kencang, saat wajahnya sangat dekat dengan wajah sang istri.

Sudah lama dia tak bertemu dengan istrinya, hingga dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya si kantor.

Fernando mencium bibir yang merekah, milik istrinya.

Dengan pelukan yang semakin dia pererat.

"Mas..." lirih Ayu.

"Hmm..." sahut Fernando, dengan suara tercekat.

"Mas belum tidur?" tanya Ayu.

"Mas baru selesai bekerja sayang!" lirih Fernando, seraya mencium bibir istrinya.

Ayu pun membalas ciuman suaminya yang selama ini dia cari.

Tangan Fernando masuk ke dalam dress istrinya,lalu dia meremas buah kenyal yang kini sudah membesar, tidak seperti dulu waktu pertama dia merenggut kesuciannya.

"Emh..." suara lenguhan keluar dari bibir tipis Ayu.

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status