Share

bab. 6

"Maaf Fir, aku gak bisa nerima cinta kamu! Ku harap kau jangan lagi berharap cintaku, dan pilih lah wanita terbaik selain aku." ucap Ayu seraya pergi ke kelas.

Sepulang kuliah, Ayu langsung pulang ke rumah kosan.

Hingga waktu malam tiba, Ayu nampak gelisah menunggu panggilan kerja.

Pagi pagi sekali Ayu sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Namun begitu Ayu sedang menyantap sarapan paginya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk.

Ayu pun langsung membuka pesan masuk itu yang ternyata dari perusahaan yang dia kirimi lamaran.

"Wah aku di Terima!" gumam Ayu.

Ayu bergegas pergi ke kantor untuk memenuhi panggilan.

Setibanya di kantor itu, Ayu langsung di suruh menghadap ke bagian HRD.

Ayu membuka pintu setelah dapat balasan dari dalam, kemudian duduk sesuai perintah Ibu HRD.

"Karena kamu sedang kuliah, maka saya memberikan pekerjaan paruh waktu di bagian Akounting!" kata sang HRD.

"Baik Bu!" jawab Ayu.

"Dan yah, kamu berangkat pukul satu dan pulang jam 9 malam!" imbuhnya.

"Baik Bu, jawab Ayu.

" Kau boleh masuk mulai hari ini!" kata Ibu HRD.

"Baik Bu, terimakasih banyak." kata Ayu, lalu dia langsung berpamitan, untuk ke kampus.

*****

Sementara di sebuah ruangan.

Fernando nampak sibuk dengan setumpuk kan berkas berkas.

Tok

Tok

Tok

Pintu di ketuk dari luar, Fernando menyuruhnya masuk.

Ternyata sang sekretaris yang mengantarkan secangkir kopi.

Dengan menggunakan jas hitam dalaman kemeja ketat, dengan kancing hanya sebatas belahan dada yang menyembul, sementara bawahannya rok mini yang sangat minim.

Sang sekretaris menaruh kopi bosnya di meja dengan sengaja dia menjatuhkan map yang terletak di pinggiran meja.

Si sekretaris jongkok, otomatis buah dadanya seakan mau loncat dari tempatnya, dan CD berwarna hitam itu pun terlihat sangat jelas.

Fernando yang menyaksikan pemandangan itu pun, bersusah payah meneguk saliva nya.

"Maaf Tuan, saya tidak sengaja!" kata si sekretaris yang sedang membantu bosnya memunguti berkas berkas yang berserakan.

"Apa kau berniat menggodaku?" tanya Fernando, dengan lantangnya.

"Ti, tidak Tuan!" jawab si sekretaris yang merasa malu pada bosnya.

"Kalau hanya sebatas itu, sangat tanggung! Kau tidak usah berpakaian sekalian, toh lantai atas ini sangat privasi, hanya ada kau dan aku!" ucap Fernando.

Si sekretaris mematung sejenak, mendengar ucapan bos besarnya.

"Keluar kamu!" bentak Fernando.

Sekretaris yang bernama Dina pun keluar dari ruangan bos nya dengan rasa kecewanya.

Fernando kembali fokus bekerja hingga larut malam.

Fernando melihat ke arah jam tangan nya, ternyata sudah pukul tujuh malam.

Fernando pun menutup laptop nya, lalu keluar dari ruangannya.

*****

Di sebuah ruangan khusus Akunting, Ayu masih berkutat dengan pekerjaannya.

Dia sangat mahir dalam penjumlahan dan merekap keuangan.

Di tengah keseriusannya, tiba tiba perutnya Keroncongan.

Begitu melihat jam, ternyata sudah pukul tujuh.

"Ya ampun, ni perut gak tahu lagi nanggung apa?" gumamnya

Ayu pun beranjak dari tempat duduknya, dan menuju ke pintu keluar.

Begitu sampai di lantai bawah ayu ke luar dari lift.

Dan berpapasan dengan seorang pria jangkung gede, nampak sangat berwibawa, keluar dari lift sebelah.

Kata temannya, lift itu khusus untuk bosnya.

Ayu langsung menundukkan kepala, bentuk rasa hormatnya pada sang bos besar.

Begitu pria itu sudah melewatinya, ayu mendongak.

Dan dia merasa tidak asing dengan punggung pria itu.

Namun perutnya yang sudah merasa sangat lapar, hingga dia berlari keluar untuk mencari warung makan.

Karena tidak menemukan, Ayu terpaksa membeli mie ayam dan langsung memakannya.

Setelah itu dia membeli teh hangat untuk di bawa ke kantor.

Ayu pun masuk ke dalam gedung yang menjulang tinggi.

Ayu pun masuk ke ruangan nya, untuk melanjutkan pekerjaannya.

Hingga pukul 11 malam, Ayu baru menyelesaikan semua pekerjaan nya dan dia keluar dari kantor.

Ayu menghadang taxi namun tak kunjung menemukan.

Pelan pelan Ayu berjalan menyusuri trotoar di lingkungan kantor.

Tiba tiba ada mobil Menyerempetnya karena menghindari mobil yang melakukan kencang dari arah berlawanan.

Ayu terserempet mobil itu, dan si supir pun berhenti dan menghampiri Ayu.

"Anda tidak apa apa?" tanya pria yang menggunakan jas berwarna hitam, parasnya pun lumayan keren.

"Aku tidak apa apa!" sahut Ayu.

"Anda mau kemana?" saya baru pulang lembur dari kantor, dan mau pulang, tapi belum menemukan taxi!" jawab Ayu.

"Mari saya antar pulang!" kata Supir mobil itu.

"Tapi, bis saya yang menyuruh anda masuk!" kata nya.

Ayu pun masuk ke dalam yang sudah ada seorang pria berbadan tegap paras tampan, namun Ayu tak berani menatapnya.

"Cepat jalan!" kata pria di sebelah Ayu.

Ayu seperti tak asing dengan suara itu pun langsung mendongak.

"Mas..." lirih Ayu, yang di panggil pun ikut mendongak dan terkejut.

"A, Ayu?" ucap Fernando yang akhirnya memeluk tubuh yang sangat ia rindukan.

"Aku ke kampung untuk mencari mu sayang,tapi kau tidak ada di sana! Aku sangat menghawatirkan mu!" ucap Fernando.

"Rumahku kebakaran dan Bapak meninggal, aku bingung dan membawa uang mu pergi meninggalkan kampung untuk mencari mu! Namun aku pun tidak menemukanmu, akhirnya aku memutuskan sekolah dan kini aku kuliah sambil bekerja." sahut Ayu menceritakan kisah hidupnya, setelah kepergian suaminya.

"Ikutlah denganku sayang!" kata Fernando, Ayu pun mengangguk.

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status